Jumat, 25 Juni 2021
Kamis, 17 Juni 2021
Violin “Skincare” : Cintai Alatmu, Ingat Dia Tiap Hari
- “Keringatmu Musuhku”.
- Debu Rosin
*Catatan
¹jangan menggosok debu biola dengan paksa karena akan merusak lapisan kayu biola.
²jangan memberikan rosin terlalu banyak pada hair bow karena justru akan mempercepat rontoknya hair bow.
- Letakkan biola pada suhu ruangan yang stabil
- Alat Juga Butuh Istirahat
Selasa, 15 Juni 2021
Sebelum Main, Yuk Interpretasi Dulu!
Pernahkah kalian membandingkan bagaimana permainan musik dari dua orang yang berbeda namun memainkan lagu yang sama? Apakah hasil permainan musik dari kedua orang tersebut sama atau berbeda? Jika berbeda apakah itu salah? Lalu bagaimana yang benar? Untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan bandingkan dua video singkat di bawah ini.
Lagu yang dimainkan dalam dua video tersebut adalah sebagian dari lagu Romance de Amour atau Spanish Romance. Lagu yang cukup terkenal baik di kalangan gitaris klasik maupun orang awam. Namun meskipun memainkan lagu yang sama, tetap terdapat perbedaan pada kedua video tersebut. Di video pertama, pemain memainkan lagu dengan tempo yang lebih cepat, ada sedikit jeda di tengah-tengah permainan, dan dinamik cenderung lebih keras. Sedangkan di video kedua, pemain menggunakan tempo yang lebih lambat, dan dinamik yang cenderung lebih lembut walaupun kemudian terdapat perubahan dinamik menjadi lebih keras. Ini membuktikan pemain memiliki cara sendiri untuk menerjemahkan musik yang akan dimainkan.
Sebelum memainkan sebuah karya musik, pemain perlu melakukan interpretasi terhadap karya musik itu sendiri. Interpretasi ini dapat diartikan sebagai proses menganalisis atau menerjemahkan sebuah karya musik. Tahap pertama untuk menginterpretasi suatu karya musik dapat dilakukan dengan cara menganalisis struktur yang ada di karya musik tersebut, misalnya dari frase tanya-jawab, akor-akor yang dipakai, atau tangga nada. Hasil dari analisis tersebut kemudian dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan tempo, dinamik, tensi bahkan teknik yang akan dipakai. Contohnya, ketika pemain sudah mengetahui bahwa lagu yang akan dimainkan menggunakan tangga nada minor, melodinya cenderung sederhana dengan menggunakan nada-nada panjang, pemain bisa saja menerjemahkan lagu tersebut sebagai lagu yang menggambarkan kesedihan. Dari pertimbangan ini, pemain kemudian memutuskan untuk menggunakan tempo yang lambat dengan dinamik yang lembut untuk menunjukkan sisi kesedihan dari lagu ini.
Proses interpretasi harus ada ketika seorang pemain mempelajari suatu karya atau hendak menampilkannya. Interpretasi satu pemain dengan pemain lainnya mungkin saja berbeda, dan ini bukanlah tentang benar atau salah. Seorang pemain bisa jadi menginterpretasi sebuah karya sebagai karya yang sedih, namun pemain lain justru menganggap karya ini menggambarkan suatu kecemasan. Perbedaan ini tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan tentang musik namun juga dari segi pengalaman. Ekspresi-ekspresi yang dikeluarkan saat bermusik bisa jadi berasal dari pengalaman atau perasaan tertentu yang pernah dialami oleh pemain.
Kamis, 10 Juni 2021
The Leader : " Siapakah itu Pemimpin Orkes?"
- Concertmaster bertanggung jawab untuk memulai tuning atau menyetem alias menyelaraskan frekuensi nada “A” setiap instrumen dalam orkes. Biasanya concertmaster akan mengawali tune up dengan berdiri dari tempat duduknya dan menyamakan senar “A” dengan instrumen oboe dengan rentang frekuensi yaitu 440 Hz. Akan tetapi, frekuensi ini kemungkinan akan berbeda di setiap negara bahkan dalam orkestra tertentu yang menggunakan instrumen dengan fixed-pitch seperti piano. Selain itu standar frekuensi ini diketahui semakin bertambah dari tahun ketahun. Dengan beberapa alasan salah satunya para pemain merasa dengan frekuensi yang lebih tinggi bunyi yang dihasilkan juga lebih brilliant (versi dummies.com ). Biasanya concertmaster akan memulai tuning per-section dari woodwind (flutes, oboes, clarinets ,bassoons) ; brass ( french horns, trumpets, trombones, tuba) ; strings ( contrabass, cello, viola, violin 2, violin 1 ). Setelah menyamakan senar “ A “ kemudian secara otomatis seluruh instrumen akan menyetem senar lain atau nada lain. Biasanya cue untuk menyetem senar atau nada lain yaitu concertmaster akan duduk di tempat semula
- Concertmaster memerlukan kemampuan memainkan instrumen, pengetahuan tentang repertoar maupun instrumen orkestra yang lebih mumpuni. Hal ini dikarenakan karena dia adalah seorang pemimpin yang nantinya juga akan menjadi patokan tidak hanya dalam violin section bahkan patokan anggota orkes secara keseluruhan. Misalnya saja jika teman-teman pernah mengamati sebuah orkes khususnya keempat keluarga string yang pernah saya bahas dalam artikel sebelumnya, mereka memainkan repertoar dengan gerakan bow / bowing yang kompak. Hal tersebut merupakan salah satu tugas dari concertmaster untuk menyesuaikan pergerakan bow dengan repertoar per-section baik secara langsung mencontohkannya dan section lain dengan otomatis mengikutinya maupun mendiskusikannya terlebih dahulu dengan masing-masing string principal atau leader.
- Komunikasi yang baik juga perlu dimiliki oleh sang concertmaster. Karena nantinya peran ini akan bermanfaat dalam kondisi – kondisi tertentu misalnya, conductor hanya ingin memainkan birama-birama tertentu dalam sebuah karya, dalam situasi ini concertmaster membantu conductor dengan pemain orkes lainnya untuk menyesuaikan repertoar pemain dengan full score. Apalagi jika terdapat tamu alias guest conductor yang masih perlu beradaptasi dengan orkes tersebut. Selain itu, dengan adanya kemampuan komunikasi yang baik ini dapat membantu penempatan kursi atau desk pemain dalam orkes yang nantinya juga akan dikoordinasikan dengan masing-masing principal.
- Poin yang terakhir sekaligus menutup pembahasan kita kali ini merupakan sebuah kebiasaan yang berkembang di beberapa negara termasuk Indonesia yang menunjukkan peran tangan kanan conductor ini. Terdapat dua kebiasaan dalam opening acara orkes. Dalam sebuah orkes di negara Amerika dan/atau gabungan antara negara Amerika dengan Britania Raya, concertmaster mereka biasanya masuk ke atas panggung setelah semua anggota orkes duduk di atas panggung yang dilanjutkan dengan memberikan salam atau hormat dan menerima apresiasi tepuk tangan dari penonton sebelum conductor memasuki panggung. Sedangkan di negara Eropa kebiasaan tersebut justru tidaklah begitu umum. Concertmaster di negara mereka biasanya akan memasuki panggung secara bersamaan dengan para pemain orkes lainnya. Kemudian sebagai tanda kehormatan, concertmaster akan berjabat tangan dengan conductor di awal dan di akhir konser ( versi wikipedia).
- A great leader's courage to fulfill his vision comes from passion, not position - John C. Maxwell
- Picture by : pinterest, freepik, instagram orkes mahasiswa ISI Yogyakarta, wabe.org, wrti.org
Sabtu, 05 Juni 2021
Peranan Efektivitas Musik Dalam Game Online
Kamis, 03 Juni 2021
Sudahkah Kamu Tau? : " Empat Anggota Keluarga String Dalam Orkestra"
“Sebenarnya perbedaan violin sama biola itu apa? “
“ Contrabass itu yang mana sih? aku taunya bas betot”
dan masih ada banyak pertanyaan serta pemahaman yang beragam. Dalam artikel ini kita coba bahas satu persatu.
- Kita mulai dari instrumen biola atau dalam bahasa asing kita sebut sebagai violin. Menjawab pertanyaan yang pertama perbedaannya hanya terletak dalam bahasa istilah. Biola merupakan keluarga string yang memiliki karakter suara paling tinggi diantara ketiga saudaranya. Jumlah pemain biola dalam format orkestra pun bisa lebih dari 30 pemain (violinist) lho... dan umumnya pemain biola dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu biola satu dan biola dua. Biola satu sering mengambil peran sebagai pemegang melodi utama. Sedangkan biola dua mengambil peran diantara melodi atau harmoni. Tidak jarang pula keduanya saling bersahutan atau sama – sama memainkan melodi beda oktaf.
- Anggota keluarga selanjutnya merupakan biola alto atau viola dalam bahasa asing. Ukurannya lebih besar ketimbang adiknya, si violin. Biola alto juga memiliki senar yang lebih tebal dan memproduksi suara yang lebih warm. Umumnya jumlah pemain biola alto sekitar 5 sampai 10 dalam sebuah orkestra dan memungkinkan pula sampai 14 pemain (violist). Cara memainkannya tidak jauh berbeda dengan violin. Hanya saja yang membedakan adalah urutan senar mulai dari yang terendah, viola dimulai dengan senar C – G – D – A. Berbeda dengan biola atau violin yang dimulai dengan senar G – D – A – E.
- Poin ketiga yaitu seputar instrumen cello yang bisa juga disebut dengan kakak nomor dua dari keluarga string. Ukurannya yang jauh lebih besar ketimbang kedua adiknya yakni viola dan violin, membuatnya harus dimainkan dalam posisi yang berbeda. Cello dimainkan dengan meletakkan bagian bawah yang disanggah oleh sebuah metal peg dan stopper sebagai penahan. Fakta uniknya cello dianggap salah satu instrumen dengan karakter suara yang mendekati suara manusia. Umumnya jumlah pemain cello berkisar antara 8 sampai 12 pemain (cellist).
- Berikutnya merupakan anggota terakhir atau kakak tertua keluarga string yaitu contrabass. Ukurannya yang tergolong paling besar diantara anggota keluarga yang lain mengharuskan pemain contrabass berdiri atau duduk di kursi yang tinggi. Menjawab pertanyaan kedua, sebenarnya istilah bas betot merupakan penyebutan contrabass yang mungkin sudah lebih familiar dalam kelompok musik keroncong. Menurut sumber yang saya temukan cara memainkannya pun tidak jauh berbeda. Namun untuk format keroncong bas betot atau contrabass ini lebih sering dimainkan dengan cara dipetik. Karakter suara yang dihasilkan juga lebih rendah ketimbang cello.
Nah, gimana sekarang sudah tercerahkan pemahamannya tentang keempat anggota keluarga ini? Semoga artikel ini bisa membantu menambah pengetahuan kalian ya!
Picture by : Pinterest, Freepik dan Oberlin College
Minggu, 30 Mei 2021
Mau belajar lagu Jazz standard apakah harus pakai Real Book?
Mungkin kita pernah bertanya “lagu jazz standard itu yang mana si? Apakah lagu-lagu sekarang yang terdengar jazz , itu adalah jazz standard?” jawabannya adalah, lagu jazz standard itu sendiri biasanya mengacu kepada lagu populer, soundtrack film, dance music, broadway music yang di tulis sebelum tahun 1940an dan sering dimainkan oleh musisi jazz dengan versi progresi chord yang baru, dan karena itu juga ada sebuah buku yang berisikan kumpulan lagu yang biasa digunakan acuan untuk bermain musik jazz standard yang ada di club jazz atau di tempat jam session, ya buku itu adalah real book.
Real book adalah buku kumpulan lagu untuk jazz standard, yang awal mulanya di buat oleh mahasiswa Berklee College of Music di tahun 1970an,yang sebenarnya dibuat secara ilegal karena tidak ada perizinan kepada pihak pembuat lagu, nama real book berasal dari buku sebelumnya yaitu fake book, yang dinamakan demikian karena hanya berisi garis besar potongan musik/tema lagu secara kasar, tidak ada intro, tidak ada outro dan aransemen, kata “fake” ini maksudnya supaya musisi medapatkan informasi dasar dari buku itu lalu “fake it” atau memalsukannya yang artinya memainkan dengan versinya sendiri.
Gambar tersebut adalah salah satu contoh lagu dari real book berjudul Someday My Prince Will Come, lagu ini sangat terkenal karena lagu ini adalah salah satu lagu dari soundtrack film Snow White and the Seven Dwarfs (1937), tentu awalnya ini bukan lagu jazz, lalu para musisi jazz yaitu Miles Davis, Bill Evans, Oscar Peterson mengenalkan lagu ini kembali dengan idiom jazz, progresi jazz, dan mengaransemen ulang.
Untuk belajar lagu jazz standard pendekatannya akan berbeda dengan belajar lagu klasik atau yang lain, karena untuk memainkan lagu jazz standard tidak bisa mengandalkan sheet music atau real book sepenuhnya, saran saya untuk mempelajari lagu jazz standard adalah mencari refrensi minimal 3 versi, yang pertama versi aslinya untuk mendapatkan mood lagunya seperti apa, apa yang di sampaikan dalam liriknya (jika lagu vokal), lalu 2 versi yang terkenal yang dibawakan oleh musisi jazz yang mempopulerkan lagi lagu tersebut. Setelah kita sudah familiar dengan lagu jazz standard tersebut, kita mencoba untuk mengulik dan mencari chord progresion di lagu tersebut, lalu kita bisa mencocokannya dengan versi real book untuk perbandingan, yang terakhir dengan kita sudah memiliki banyak versi dan “informasi” dari lagu tersebut, dari melodi, dan pergerakan chordnya , kita bisa mencoba bermain dengan versi kita sendiri. Jadi belajar lagu jazz standard apakah harus pakai real book? Menurut saya perlu karena memang yang di anggap lagu jazz standard itu lagu yang mengacu kepada real book, meskipun real book tidak bisa di percaya 100% di dalamnya, namun banyak “informasi” penting yang bisa kita dapatkan dari lagu tersebut di dalam real book.
Berikut adalah link untuk mendownload real book Download Real Book Gratis
Kamis, 27 Mei 2021
Mitos atau Fakta : “Si Pensil Penolong Senar"
Q : "Pak apakah benar menggunakan pensil pada nut dan bridge biola bisa mengurangi resiko senar yang sering putus dan alasannya kenapa ya pak?”,
A :“Sebenarnya, inti penggunaan pensil ini bisa membantu permukaan nut atau bridge supaya lebih licin dan senar tidak mudah terkelupas” tuturnya.
Jumat, 21 Mei 2021
Belajar Audio Mixing - Penempatan EQ Sebelum atau Sesudah Compressor, Mana yang Benar?
Kamis, 20 Mei 2021
Mengenal Tentang Vibrato Pada Biola
Halo teman-teman saya mau sekilas bertanya nih kepada para pembaca artikel, kira-kira apa yang muncul di benak kalian jika mendengar istilah tentang vibra? Beragam spekulasi mungkin datang dari salah satu pembaca misalnya, “ oh itu yang bikin bagus suara alat musik ngga sih ?” atau “ itu suara yang kayak orang nyanyi itu kan? “. Yup, apapun jawaban kalian tidak ada yang benar-benar salah atau benar. Mengapa demikian? Karena dari beberapa sumber yang saya temukan, vibra atau teknik vibrato ini memang menjadi salah satu bumbu atau saus rahasia yang dalam perkembangannya masih menjadi bahan argumentasi. Biola merupakan alat musik yang sangat akrab dengan teknik ini karena menambah keindahan dari suara yang dihasilkan instrumen. Tapi, sebelum kita bahas tentang teknik vibrato pada biola, saya mau membagikan sekilas tentang perkembangan teknik vibrato ini, yuk kita simak penjelasannya.
Dalam jurnal “ The Vibrato Thing “ yang ditulis oleh David Montgomery ( 2003 ), terdapat beberapa kesalahpamahan terhadap adanya teknik ini. Beberapa orang menyebut vibrato merupakan salah satu dari ornamentasi musik yang mirip dengan tremolo, mordent dan sejenisnya. Ada juga yang menyebutnya sebagai salah satu keindahan yang tercipta secara natural atau ada dengan sendirinya seperti musik vokal. Hal tersebut tentu bertolak belakang dengan kenyataan bahwa untuk bisa menghasilkan teknik vibra baik musik vokal maupun instrumen biola atau alat musik lainnya pun diperlukan metode latihan yang tepat tidak semata-mata hanya menggunakan feeling. Namun, untuk cara melatih vibra pada biola mungkin akan saya bahas dalam artikel selanjutnya saja ya... David juga membagikan contoh adanya penggunaan tremolo dalam karya Schubert yang berjudul “ Death and the Maiden “ second movement in D minor D 810 for string quartet ditunjukkan pada bagian instrumen biola dua ( second violin ) dan biola alto ( viola ) terdapat ornamentasi tremolo dengan maksud memainkan vibra untuk nada panjang. Sehingga hal ini membuktikan bahwa ide tersebut telah muncul diawal abad ke-20 sebelum munculnya sebutan continuous vibrato ( vibra panjang ) yang digunakan untuk setiap nada meskipun ada yang pendek.
Bagian kedua dari artikel ini merupakan penjelasan secara singkat beberapa jenis teknik vibra yang bisa kalian pelajari di biola diantaranya ;
- Arm Vibrato : Vibra yang dihasilkan dengan otot lengan tangan kiri. Gerakan teknik ini menggunakan otot lengan tangan kiri secara keseluruhan. Vibra jenis ini biasanya digunakan pada saat double-stops dan nada yang tinggi. Suara vibra yang dihasilkan juga lebih lebar daripada wrist vibrato.
- Wrist Vibrato : Vibra yang dihasilkan dengan menggunakan otot pergelangan tangan kiri. Bagian otot yang digunakan berkisaran separuh dari pergelangan tangan kiri sedangkan otot pergelangan bagian bawah atau yang mendekati siku lebih stabil.
- Finger Vibrato : Vibra yang dihasilkan dengan otot jari tangan kiri. Vibra jenis ini jarang digunakan. Bahkan ada yang mengatakan vibra dengan menggunakan jari sebenarnya tidak ada. Namun, salah satu maestro violin seperti Itzhak Perlman merupakan violinist yang dapat menggunakannya dengan sangat baik ( versi violinist.com )