Dynamic range
Saya yakin teman-teman masih ingat rentang frekuensi dan segmentasinya pada artikel Belajar Mixing Audio - Mengenal Frequency Range dan Equalizer. Pada pembahasan Audio Dynamic Processing, rentang dinamika atau sering disebut dynamic range juga harus kita pahami. Rentang dinamika adalah interval dari suara terpelan dan terkeras dalam sebuah mix. Misal dalam sebuah combo band terdapat instrumen X dengan level sebesar -2dB, dan terdapat instrumen Y dengan level +4dB maka range 6dB. Konsep lain dari rentang dinamika juga dapat dilihat dari masing-masing instrumen atau microphone. Misal terdapat sebuah microphone, maka rentang dinamika microphone tersebut dihitung dari floor noise (noise bawaan dari microphone) hingga peak (level teratas microphone dapat merekan audio, ditandai dengan suara pecah atau clip di audio interface). Dinamika dalam penataan suara pastinya tidak lepas dari fungsi pendengaran manusia dimana ilmu fisika bunyilah yang kemudian menjadikannya rasional sehingga saat ini kita dapat mengolah dinamika dalam sistem analog dan digital. Dalam hal mixing audio atau penataan suara, pengaturan dinamika menggunakan tools yang disebut dynamic compressor dan umumnya sudah terdapat pada software digital audio workstation.
Pahami Tipe Dynamic Effect
Compressor, tugasnya adalah menyeimbangkan sinyal audio dengan mengurangi sinyal terkeras dan menambah sinyal terpelan pada track sesuai dengan rasio yang ditentukan.
Limiter, serupa dengan compressor namun rasionya diatas 10:1 dan attack time yang sangat cepat. Efek ini cenderung dipakai pada kegiatan live untuk mencegah kerusakan sound system.
Gate, menjaga sinyal audio sesuai threshold yang ditentukan, misal gate disetting pada -2dB, maka sinyal audio dibawah atau sama dengan -2dB tidak akan dikeluarkan pada output. Gate juga berfungsi untuk mengurangi background noise dr hasil recording dan membersihkan bocoran instrumen lainnya, misalnya dalam perekaman drum, gate digunakan untuk mereduksi bocoran suara hi-hat pada perekaman snare.
Expander, memiliki fungsi yang berkebalikan dengan compressor, penggunaan expander membuat dynamic range terasa lebih luas.
Elemen Compressor
Threshold adalah titik level untuk menandakan kompresor mulai bekerja. Misal threshold ditempatkan pada -15dB artinya sinyal audio diatas -15dB akan dikompres.
Ratio adalah seberapa besar kompresor mengurangi level tersbut, disebut ratio karena pengurangannya dengan sistem perbandingan, misal ratio disetting pada 2:1 maka jika terdapat 2dB diatas threshold maka hanya akan terdengar 1dB saja.
Attack adalah seberapa cepat kompressor bekerja saat sinyal melewati threshold yang memiliki satuan milisecond.
Release merupakan waktu yang dibutuhkan untuk compressor berhenti bekerja saat level audio sudah tidak melebihi level threshold.
Make up gain, berfungsi untuk mengembalikan gain dari audio yang sudah terkompres akibat penggunaan elemen-elemen kompresor diatas.
Elemen Gate
Threshold, dalam efek gate threshold merupakan titik level untuk menentukan kapan gate aktif (buka/tutup gate), jika sinyal lebih besar dari threshold maka gate akan terbuka dan sinyal audio terdengar, namun saat sinyal audio dibawah threshold maka gate tertutup dan sinyal audio tidak terdengar.
Attack, seberapa cepat gate terbuka, dan Release, seberapa cepat gate tertutup
Hold, menentukan waktu gate terbuka saat sinyal audio sudah dibawah threshold
Range, digunakan untuk mengontrol pengurangan sinyal oleh gate pada audio di bawah threshold
Pembahasan tentang limiter dan expander terpisah pada artikel berikutnya.