BLOG.FISELLA®

Sabtu, 07 Agustus 2021

3 Hal Penting yang Harus Dipahami untuk Memulai Belajar Mixing Audio

 

Darimana Saya Harus Memulai Belajar Mixing-Mastering?

Ngobrolin tentang kerumitan mixing audio memang nggak akan ada habisnya. Belajar dari video tutorial, ikut berbagai seminar, diskusi dengan banyak audio engineer, hasilnya tetap nggak paham. Nah, kalau kalian pernah ngalamin seperti ini, kalian nggak sendirian kok. Sama seperti ilmu lainnya, kemampuan meracik audio (mixing) memerlukan proses yang cukup panjang, kesabaran, ketelitian, dan kegigihan untuk terus berlatih. Kalau sebelumnya kita sudah ngebahas  audio mixing secara teknis pada artikel Belajar Audio Mixing - Penempatan EQ Sebelum atau Sesudah Compressor, Mana yang Benar?Belajar Mixing Audio - Mengenal Audio Dynamic Processing, Compressor, dan GateBelajar Mixing Audio - Mengenal Dimension & Time Based Processing (Delay, Reverb, Modulation), Belajar Mixing Audio kali ini Tim Fisella bakal ngebagiin tips dalam belajar mixing audio.

Jumat, 06 Agustus 2021

Mengenal Ambient Music- Musik yang memiliki segudang manfaat.

 


Apakah kalian pernah mendengar lagu untuk relaksasi di Youtube? Kalau pernah, mungkin kalian sudah tidak asing dengan kata Ambient Music. Ambient music adalah musik instrumental yang sangat berbeda dari musik kebanyakan. Namun, ambient music ini memiliki banyak manfaat, antara lain : untuk mengurangi stress dan kecemasan, meningkatkan kinerja, fokus dan fungsi otak, meningkatkan produktivitas dan suasana hati, dan bahkan bisa mengatasi insomnia. Nah, pada artikel ini, saya akan menjelaskan lebih jauh mengenai ambient music.

Definisi Ambient Music adalah bentuk musik instrumental yang menonjolkan tekstur, nada, suasana hati, dan suasana. Pada awalnya, seorang musisi Inggris, perancang suara dan konseptualis ,Brian Eno yang pertama kali secara resmi menciptakan frasa "ambien". Dalam karya 1978nya yang berjudul Ambient 1: Music For Airports, ia mendefinisikannya sebagai musik yang "dirancang untuk menimbulkan ketenangan dan ruang untuk berpikir". Namun ,awal mula musik ini pada tahun 1960an-1970an.

Ambient music mempunyai ciri ciri antara lain:

  •        Terdapat penekanan pada atmosfer dan tekstur.
  •          Eksplorasi timbre secara bertahap: Musik ambient tetap ada pada nada dan akord untuk jangka waktu yang lama. Pemusik membuat variasi dengan menggeser timbre suara, baik dengan memasukkan instrumen baru atau dengan menerapkan filter ke suara elektronik.
  •          Minim progresi harmonik: Musik ini menonjolkan akord sederhana atau bahkan nada tunggal saat membangun suasana keseluruhan.
  •          Melodi yang tidak ditekankan: Musik ambient tidak dikenal karena melodinya, namun lebih dikenal karena suasana hati dan soundscapes. Ini membuatnya berbeda dari Muzak, yang membawakan lagu-lagu melodi yang terdengar halus.
  •        Ruang untuk improvisasi: Musik ambient live memiliki aspek improvisasi saat produser dan DJ bereksperimen dengan tekstur sonik. Improvisasi mereka agak dibatasi oleh fakta bahwa sebagian besar musik ambient tidak memiliki melodi yang berbeda atau perubahan akord yang konsisten.

Nah itu adalah beberapa penjelasan mengenai Ambient Music. Sekian, semoga bermanfaat.



Sumber :

https://www.masterclass.com/articles/ambient-music-guide#5-characteristics-of-ambient-music

http://ambientmusicguide.com/history-of-ambient/

Gambar : Pexels User :Jess Loiterton

Kamis, 05 Agustus 2021

Kapok Menjemur Biola, Ternyata...

Kapok Menjemur Biola, Ternyata... - Gita Seisoria - Blog Fisella
                                                       

Panas yang dihasilkan oleh sinar matahari memang memiliki beberapa manfaat yang bahkan sangat membantu dimasa pandemi seperti ini. Dengan berjemur, kabarnya dapat menambah Vitamin D serta membantu sel-sel kekebalan tubuh lebih aktif melawan benda asing yang masuk ke tubuh termasuk virus corona ( dilansir dari kompas.com ) . Saya sempat terlintas apakah benar panas yang dihasilkan oleh sinar matahari juga memberikan manfaat bagi biola saya. Karena saya sempat mendengar tips tersebut dengan menyarankan menjemur biola dengan rutin.

Rabu, 04 Agustus 2021

KJ No.3 “Kami Puji Dengan Riang” adalah lagu yang berasal dari seorang yang sudah mengalami tuli total??

Ludwig van Beethoven adalah seorang componis klasik dari Jerman, Baptis 17 Desember 1770 di Bonn dan Wafat 26 Maret 1827 di Winna. Ia dikenal sebagai salah satu komponis terbesar dan tokohterpenting pada masa peralihan Zaman Klasik ke Zaman Romantik. Tiga karya terkenalnya dari sekian banyak karya yang ia buat, yaitu Simfoni no.5, Simfoni no.9 dan lagu piano yaitu Fur Elise yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat awam jika mendengar musik klasik.

Selasa, 03 Agustus 2021

Ragu Menulis Lagu Sendiri? Simak Langkah-langkahnya! (Bagian 1)



gambar


Eksistensi musik di masyarakat memang sudah tidak diragukan lagi. Mulai dari upacara resmi di Istana Negara sampai sekadar nongkrong di angkringan rasanya kurang lengkap jika tidak ada lagu-lagu yang ikut nimbrung. Bukan hanya itu, ada banyak lagu-lagu legend yang hingga sekarang popularitasnya tidak kalah dengan lagu-lagu baru. Lagu-lagu yang dinyanyikan oleh mendiang Nike Ardila contohnya, atau lagu-lagu lawas milik Melly Goeslaw yang hingga sekarang masih banyak peminatnya. Setiap lagu seolah memiliki kekuatan tersendiri untuk memikat pendengarnya. Walaupun begitu, sebuah lagu tidak tercipta begitu saja. Tentu ada proses kreatif dibaliknya. Sama halnya dengan musik yang bebas didengar siapa saja, menulis lagu pun bebas dilakukan siapa saja. 

Orang bilang menulis lagu adalah salah satu bentuk berekspresi, dan memang benar. Kamu bisa menuliskan rasa sedih, rasa senang, kecewa, dan sebagainya dalam lagumu. Untuk kamu yang ingin mencoba menulis lagu, simak penjelasan di bawah ini! 

1. Pahami bahwa menulis lagu adalah proses

Sama halnya dengan belajar hal lain, belajar menulis lagu juga merupakan sebuah proses. Tidak menutup kemungkinan belajar menulis lagu butuh waktu yang cukup lama. Bukan hanya karena songwriter harus mencari inspirasi, namun menulis lagu bisa dibilang menggabungkan dua jenis seni yakni musik dan juga sastra. Ada banyak alternatif gaya bahasa dan genre musik yang dapat dipelajari. Selain itu, ada baiknya jika seorang songwriter menemukan gaya bahasa dan genre musik yang dirasa nyaman untuk berkarya. Oleh karena itu, belajar menulis lagu bukan hal yang instan. 

2. Mencari inspirasi

Inspirasi bisa datang kapan saja dan dimana saja. Perasaan pribadi, alam, lingkungan sekitar bisa menjadi inspirasi dalam menulis lagu. Inilah langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menulis lagu. Mencari inspirasi sama dengan mencari hal yang ingin disampaikan melalui lagu yang kamu buat. Jika apa yang ingin kamu sampaikan sudah jelas, maka kamu bisa mempertimbangkan kesan apa yang ingin dimunculkan dari lagumu. 

3. Tulis lirik lagu

Setelah mendapat inspirasi, langkah selanjutnya adalah menulis lirik lagu. Menulis lirik lagu juga bukan hal yang instan, perlu belajar. Ada banyak alternatif kalimat yang bisa kamu pakai untuk menyampaikan pesanmu lewat lagu tersebut. Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan target pendengarmu. Lirik lagu anak-anak tentu akan berbeda dengan lirik lagu kisah cinta remaja. Jangan ragu untuk mulai menulis lirik lagumu. Tulis dulu, periksa kemudian. 

Bagi sebagian orang mempunyai lagu sendiri bisa menjadi sebuah kebanggaan. Kalau menurutmu juga begitu, silakan belajar menulis lagu mulai sekarang. Proses menulis lagu tidak hanya berhenti setelah lagu milikmu jadi. Lagu tersebut perlu diproses kembali agar bisa didengar banyak orang. Jangan khawatir kalau kamu belum mengerti caranya, di Fisella Music Production and Course kamu bisa memproses lagumu sampai benar-benar jadi. Selain itu, Fisella Music Production and Course juga bisa membantu distribusi lagumu hingga didengar banyak orang. 

Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa cek disini Original Music Production


Senin, 02 Agustus 2021

Sudah Rajin Latihan Piano Tapi kok Gini-gini Aja?

 

Sebagai pemain piano, latihan adalah suatu rutinitas yang wajib dilakukan. Seperti pisau yang perlu diasah agar semakin tajam, begitu juga dengan kemampuan dalam bermusik. Setiap orang memiliki durasi latihan masing-masing, ada yang 1 jam sehari, 5 jam sehari, dan bahkan ada lho yang 8 jam sehari! Kalau kamu sudah rajin latihan tapi merasa tidak berkembang dan stuck disitu-situ aja, jangan-jangan ada yang salah dengan cara latihanmu. Sebenarnya gimana sih cara latihan piano yang efektif? Yuk kita bahas!

Jumat, 25 Juni 2021

Pentingnya Referensi dalam Mixing-Mastering

Pentingnya Referensi dalam Mixing-Mastering peter de vries guitar fisella
 
Pembicaraan tentang mixing dan mastering sepertinya tidak akan selesai untuk dibahas dalam semalam. Jika kemarin saya sudah membahas teknis-teknis dasar dalam belajar mixing mastering pada artikel Belajar Mixing Audio - Mengenal Audio Dynamic Processing, Compressor, dan GateBelajar Mixing Audio - Mengenal Dimension & Time Based Processing (Delay, Reverb, Modulation)Belajar Mixing Audio - Mengenal Frequency Range dan Equalizer, dan Pengertian Sample Rate dan Bit Depth dalam Perekaman Audio Digital, kali ini saya hanya akan memberikan sebuah tips mixing-mastering berupa opini yang patut dipertimbangkan. Topik kali ini tentang sepenting apakah referensi dalam kegiatan mixing-mastering.

Kamis, 17 Juni 2021

Violin “Skincare” : Cintai Alatmu, Ingat Dia Tiap Hari


Violin " Skincare " : Cintai Alatmu, Ingat Dia Tiap Hari - Gita Seisoria - Blog Fisella


Aloha sahabat fisella, kalian tentunya sudah tidak asing dengan istilah “skincare”. Tidak hanya kamu dan saya yang memerlukan serangkaian skincare untuk merawat wajah supaya terhindar dari berbagai macam masalah kulit mulai dari jerawat,kerutan dan sejenisnya, biola juga punya “skincare” mereka sendiri loh, supaya terhindar dari masalah lapisan kayu yang mengelupas misalnya sampai lem kayu yang lepas dan masih ada beberapa masalah lainnya. Simak serangkaian violin “skincare” berikut ini ya supaya alatmu glowing ;

Violin " Skincare " : Cintai Alatmu, Ingat Dia Tiap Hari - Gita Seisoria - Blog Fisella


  • “Keringatmu Musuhku”. 
Anggap saja kalimat di atas merupakan pernyataan biola kepada para pemiliknya. Keringat memiliki kandungan garam (natrium) yang memungkinkan merusak bagian tertentu pada biola jika penanganannya tidak tepat. Bagian yang sering terkontaminasi keringat seperti chinrest, tailpiece, fingerboard ( pada body biola ) ; screw, pad, frog, hair bow ( bagian bow biola ). Oleh karena itu, sangat dianjurkan membersihkannya dengan kain lap yang lembut setelah menggunakan instrumen kalian baik biola maupun instrumen lain yang bahan dasarnya didominasi oleh kayu. Karena jika tidak dibiasakan, keringat justru akan mengurangi umur instrumen karena lem yang lepas sampai senar mengelupas yang berujung merusak lapisan fingerboard. Di sisi lain hal ini juga mempertimbangkan dari segi kebersihan instrumen supaya nantinya tidak malah mengiritasi leher pemain biola.

Violin " Skincare " : Cintai Alatmu, Ingat Dia Tiap Hari - Gita Seisoria - Blog Fisella


  • Debu Rosin 
Musuh biola selanjutnya adalah debu rosin. Rosin merupakan salah satu perlengkapan yang penting bagi violinist. Andaikan saja debu ini adalah debu atau polusi kendaraan yang menumpuk di wajah kita dan menimbulkan jerawat. Hal ini sama halnya dengan debu rosin yang menempel pada tubuh biola maupun bow. Karena sifat rosin yang lengket, debu yang dihasilkan pada saat memainkan instrumen akan menempel di lapisan kayu biola khususnya area bridge dan stick bow. Jika dibiarkan dan jarang dibersihkan, debu tersebut akan menumpuk dengan warna yang lebih gelap dan terlihat kotor. Beberapa pemain menyarankan untuk membersihkannya dengan violin polish. Solusi lain seperti menggunakan minyak telon bisa menjadi alternatif. Diamkan minyak di bagian tertentu kemudian lap dengan lembut, seketika debu akan bersih. 
*Catatan 
¹jangan menggosok debu biola dengan paksa karena akan merusak lapisan kayu biola.
²jangan memberikan rosin terlalu banyak pada hair bow karena justru akan mempercepat rontoknya hair bow

Violin " Skincare " : Cintai Alatmu, Ingat Dia Tiap Hari - Gita Seisoria - Blog Fisella


  • Letakkan biola pada suhu ruangan yang stabil
Jika cuaca sedang tidak stabil seperti terlalu panas atau terlalu dingin, pastikan biola berada di ruangan yang hangat atau suhu ruangan yang stabil. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pemuaian yang sering terjadi jika biola dibawa ke dalam ruangan dengan suhu yang mendadak berbeda. Sebagai contoh saya pernah suatu waktu mengeluarkan biola di suhu ruangan ber-AC yang memang cukup dingin. Biola yang sebelumnya berada di dalam case dengan suhu hangat secara tiba-tiba semua senar kendor. Contoh lainnya yaitu cuaca sedang panas dan biola saya pun tiba-tiba kendor atau bahkan putus. Oleh sebab itu pastikan biolamu nyaman dengan lingkungannya ya.

Violin " Skincare " : Cintai Alatmu, Ingat Dia Tiap Hari - Gita Seisoria - Blog Fisella


  • Alat Juga Butuh Istirahat
Biolamu juga butuh istirahat sama seperti kita. Jika sudah selesai digunakan letakkan instrumenmu di tempat yang aman atau bisa dimasukkan ke dalam case. Memang tidak perlu mengendorkan semua senar, biola cukup dengan mengendorkan hair bow dan melepas shoulder rest ( jika menggunakan ). Mengendorkan hair bow berfungsi agar stick bow tidak mudah bengkok. Hal ini terjadi pada bow saya sebelumnya ditambah hair bow menjadi lebih sering rontok karena saya jarang memperhatikan hal – hal kecil seperti itu. Oleh karena itu coba pahami instrumenmu dan sayangi mereka seperti menyayangi diri kalian sendiri ya!


Selasa, 15 Juni 2021

Sebelum Main, Yuk Interpretasi Dulu!


Pernahkah kalian membandingkan bagaimana permainan musik dari dua orang yang berbeda namun memainkan lagu yang sama? Apakah hasil permainan musik dari kedua orang tersebut sama atau berbeda? Jika berbeda apakah itu salah? Lalu bagaimana yang benar? Untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan bandingkan dua video singkat di bawah ini. 







Lagu yang dimainkan dalam dua video tersebut adalah sebagian dari lagu Romance de Amour atau Spanish Romance. Lagu yang cukup terkenal baik di kalangan gitaris klasik maupun orang awam. Namun meskipun memainkan lagu yang sama, tetap terdapat perbedaan pada kedua video tersebut. Di video pertama, pemain memainkan lagu dengan tempo yang lebih cepat, ada sedikit jeda di tengah-tengah permainan, dan dinamik cenderung lebih keras. Sedangkan di video kedua, pemain menggunakan tempo yang lebih lambat, dan dinamik yang cenderung lebih lembut walaupun kemudian terdapat perubahan dinamik menjadi lebih keras. Ini membuktikan pemain memiliki cara sendiri untuk menerjemahkan musik yang akan dimainkan. 

Sebelum memainkan sebuah karya musik, pemain perlu melakukan interpretasi terhadap karya musik itu sendiri. Interpretasi ini dapat diartikan sebagai proses menganalisis atau menerjemahkan sebuah karya musik. Tahap pertama untuk menginterpretasi suatu karya musik dapat dilakukan dengan cara menganalisis struktur yang ada di karya musik tersebut, misalnya dari frase tanya-jawab, akor-akor yang dipakai, atau tangga nada.  Hasil dari analisis tersebut kemudian dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan tempo, dinamik, tensi bahkan teknik yang akan dipakai. Contohnya, ketika pemain sudah mengetahui bahwa lagu yang akan dimainkan menggunakan tangga nada minor, melodinya cenderung sederhana dengan menggunakan nada-nada panjang, pemain bisa saja menerjemahkan lagu tersebut sebagai lagu yang menggambarkan kesedihan. Dari pertimbangan ini, pemain kemudian memutuskan untuk menggunakan tempo yang lambat dengan dinamik yang lembut untuk menunjukkan sisi kesedihan dari lagu ini. 

Proses interpretasi harus ada ketika seorang pemain mempelajari suatu karya atau hendak menampilkannya. Interpretasi satu pemain dengan pemain lainnya mungkin saja berbeda, dan ini bukanlah tentang benar atau salah. Seorang pemain bisa jadi menginterpretasi sebuah karya sebagai karya yang sedih, namun pemain lain justru menganggap karya ini menggambarkan suatu kecemasan. Perbedaan ini tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan tentang musik namun juga dari segi pengalaman. Ekspresi-ekspresi yang dikeluarkan saat bermusik bisa jadi berasal dari pengalaman atau perasaan tertentu yang pernah dialami oleh pemain. 

Video 1

Video 2


Kamis, 10 Juni 2021

The Leader : " Siapakah itu Pemimpin Orkes?"

The Leader : " Siapakah itu Pemimpin Orkes?"- Gita Seisoria - Blog Fisella

Di dalam sebuah organisasi tentunya memiliki struktur organisasi yang beragam. Misalnya, organisasi OSIS dalam sekolah yang terdiri dari anggota osis dengan tugasnya masing-masing seperti sekbid (seksi bidang), sekretaris, bendahara, sampai ke posisi pertama yaitu ketua osis. Hal ini mirip halnya dengan organisasi dalam sebuah orkestra. Salah satu orang terpilih dengan skill tinggi serta kemampuan memimpin anggota orkes yang baik. Seseorang pemimpin ini biasa disebut sebagai concertmaster / concert leader / first chair / first desk. Sama halnya dengan ketua yang memiliki wakil ketua, concertmaster atau bisa kita singkat sebagai CM juga memiliki Co-CM / (co-concertmaster) yang duduk tepat di kursi sebelah kiri CM. Namun, perlu kalian ketahui bahwa pemimpin yang akrab dengan sebutan CM atau concertmaster ini mengemban tanggung jawab yang cukup luas dan memiliki pengaruh besar loh. Ingin tahu lebih tentang tugas sang concertmaster? Berikut ini pembahasannya ;

The Leader : " Siapakah itu Pemimpin Orkes?"- Gita Seisoria - Blog Fisella


  1. Concertmaster bertanggung jawab untuk memulai tuning atau menyetem alias menyelaraskan frekuensi nada “A” setiap instrumen dalam orkes. Biasanya concertmaster akan mengawali tune up dengan berdiri dari tempat duduknya dan menyamakan senar “A” dengan instrumen oboe dengan rentang frekuensi yaitu 440 Hz. Akan tetapi, frekuensi ini kemungkinan akan berbeda di setiap negara bahkan dalam orkestra tertentu yang menggunakan instrumen dengan fixed-pitch seperti piano. Selain itu standar frekuensi ini diketahui semakin bertambah dari tahun ketahun. Dengan beberapa alasan salah satunya para pemain merasa dengan frekuensi yang lebih tinggi bunyi yang dihasilkan juga lebih brilliant (versi dummies.com ). Biasanya concertmaster akan memulai tuning per-section dari woodwind (flutes, oboes, clarinets ,bassoons) ; brass ( french horns, trumpets, trombones, tuba) ; strings (  contrabass, cello, viola, violin 2, violin 1 ). Setelah menyamakan senar “ A “ kemudian secara otomatis seluruh instrumen akan menyetem senar lain atau nada lain. Biasanya cue untuk menyetem senar atau nada lain yaitu concertmaster akan duduk di tempat semulaThe Leader : " Siapakah itu Pemimpin Orkes?"- Gita Seisoria - Blog Fisella
  2. Concertmaster memerlukan kemampuan memainkan instrumen, pengetahuan tentang repertoar maupun instrumen orkestra yang lebih mumpuni. Hal ini dikarenakan karena dia adalah seorang pemimpin yang nantinya juga akan menjadi patokan tidak hanya dalam violin section bahkan patokan anggota orkes secara keseluruhan. Misalnya saja jika teman-teman pernah mengamati sebuah orkes khususnya keempat keluarga string yang pernah saya bahas dalam artikel sebelumnya, mereka memainkan repertoar dengan gerakan bow / bowing yang kompak. Hal tersebut merupakan salah satu tugas dari concertmaster untuk menyesuaikan pergerakan bow dengan repertoar per-section baik secara langsung mencontohkannya dan section lain dengan otomatis mengikutinya maupun mendiskusikannya terlebih dahulu dengan masing-masing string principal atau leader.The Leader : " Siapakah itu Pemimpin Orkes?"- Gita Seisoria - Blog Fisella
  3. Komunikasi yang baik juga perlu dimiliki oleh sang concertmaster. Karena nantinya peran ini akan bermanfaat dalam kondisi – kondisi tertentu misalnya, conductor hanya ingin memainkan birama-birama tertentu dalam sebuah karya, dalam situasi ini concertmaster membantu conductor dengan pemain orkes lainnya untuk menyesuaikan repertoar pemain dengan full score. Apalagi jika terdapat tamu alias guest conductor yang masih perlu beradaptasi dengan orkes tersebut. Selain itu, dengan adanya kemampuan komunikasi yang baik ini dapat membantu penempatan kursi atau desk pemain dalam orkes yang nantinya juga akan dikoordinasikan dengan masing-masing principal.The Leader : " Siapakah itu Pemimpin Orkes?"- Gita Seisoria - Blog Fisella
  4. Poin yang terakhir sekaligus menutup pembahasan kita kali ini merupakan sebuah kebiasaan yang berkembang di beberapa negara termasuk Indonesia yang menunjukkan peran tangan kanan conductor ini. Terdapat dua kebiasaan dalam opening acara orkes. Dalam sebuah orkes di negara Amerika dan/atau gabungan antara negara Amerika dengan Britania Raya, concertmaster mereka biasanya masuk ke atas panggung setelah semua anggota orkes duduk di atas panggung yang dilanjutkan dengan memberikan salam atau hormat dan menerima apresiasi tepuk tangan dari penonton sebelum conductor memasuki panggung. Sedangkan di negara Eropa kebiasaan tersebut justru tidaklah begitu umum. Concertmaster di negara mereka biasanya akan memasuki panggung secara bersamaan dengan para pemain orkes lainnya. Kemudian sebagai tanda kehormatan, concertmaster akan berjabat tangan dengan conductor di awal dan di akhir konser ( versi wikipedia).
  • A great leader's courage to fulfill his vision comes from passion, not position - John C. Maxwell
  • Picture by : pinterest, freepik, instagram orkes mahasiswa ISI Yogyakarta, wabe.org, wrti.org