3 Hal Penting yang Harus Dipahami untuk Memulai Belajar Mixing Audio - BLOG.FISELLA®

Sabtu, 07 Agustus 2021

3 Hal Penting yang Harus Dipahami untuk Memulai Belajar Mixing Audio

 

Darimana Saya Harus Memulai Belajar Mixing-Mastering?

Ngobrolin tentang kerumitan mixing audio memang nggak akan ada habisnya. Belajar dari video tutorial, ikut berbagai seminar, diskusi dengan banyak audio engineer, hasilnya tetap nggak paham. Nah, kalau kalian pernah ngalamin seperti ini, kalian nggak sendirian kok. Sama seperti ilmu lainnya, kemampuan meracik audio (mixing) memerlukan proses yang cukup panjang, kesabaran, ketelitian, dan kegigihan untuk terus berlatih. Kalau sebelumnya kita sudah ngebahas  audio mixing secara teknis pada artikel Belajar Audio Mixing - Penempatan EQ Sebelum atau Sesudah Compressor, Mana yang Benar?Belajar Mixing Audio - Mengenal Audio Dynamic Processing, Compressor, dan GateBelajar Mixing Audio - Mengenal Dimension & Time Based Processing (Delay, Reverb, Modulation), Belajar Mixing Audio kali ini Tim Fisella bakal ngebagiin tips dalam belajar mixing audio.


Mendengarkan Referensi dengan Benar
Pembahasan tentang referensi pernah saya singgung pada artikel Pentingnya Referensi dalam Mixing-Mastering, dimana referensi dalam mixing-mastering memiliki peran sangat penting. Permasalahan selama saya mengajar di Kursus Mixing-Mastering Fisella Music Course, banyak murid yang belum mampu mendengarkan referensi dengan benar. Ketika murid yang belajar mixing-mastering dengan saya menunjukan hasil mixing audionya, saya selalu menanyakan, "referensimu lagunya siapa?" Ketika jawaban mereka "tidak ada referensi", sebagai penilai sebuah cita rasa, saya tidak bisa berbicara banyak kecuali tentang teknis seperti balancing, panning, enhancing, dan sebagainya. Ada juga murid yang memiliki referensi lagu, namun belum bisa menganalisa referensinya. Saya nggak akan bicara panjang lebar secara teknis karena pada artikel ini akan lebih banyak berbicara soal tips.

Hal pertama yang akan saya dengar dari sebuah referensi bukanlah bagusnya lirik dan irama lagu yang asik, namun saya akan melakukan decoding dengan mendengarkan tiga hal utama, yaitu frekuensi, level, dan panning pada setiap instrumen sedetail-detailnya dan mencatat setiap detail dari referensi tersebut secara terperinci, kemudian saya akan menerapkan hasil decoding tadi ke dalam proyek mixing saya. Dengar berulang kali untuk menangkap detail dari referensi lagu kalian, dengan demikian maka kepekaan pendengaran sebagai audio engineer akan terasah. 

Catatan : Saya menyadari dengan berbagai teknologi masa kini yang berbasis visual, banyak sekali fitur  untuk melakukan "copy paste" EQ. Saya juga pernah mencoba fitur tersebut, namun gunakan dengan bijak agar kemampuan mixing audio kita semakin terasah baik.

Menyadari Kualitas Rekamanmu
Saya pernah menyinggung istilah Garbage in Garbage Out pada artikel Ada Autotune, Nggak Perlu Belajar Vocal", Nggak Gini Konsepnya, artinya untuk memperoleh hasil mixing yang baik, seorang audio engineer handal juga memerlukan file audio mentah yang berkualitas. Pelajari tips perekaman untuk gitar pada artikel ini 5 Tips Agar Rekaman Gitar Akustikmu Berkualitas. Dengan mengetahui dan memahami hasil rekamanmu layak atau tidak untuk dilanjutkan ke proses mix, kalian harus mengingat lagi hardware apa yang kalian gunakan saat rekaman, dan teknik rekaman seperti apa yang kalian gunakan. Jika dirasa file audio mentah sudah layak untuk diolah pada proses mixing maka kita tidak perlu terlalu banyak melakukan proses teknis yang tidak penting. Sebaliknya, jika file audio mentah tidak layak untuk diolah, sekuat apapun kita berusaha mengolahnya hasilnya pasti tidak akan memuaskan. Ingat bahwa pekerjaan mixing adalah menata dan mengolah audio, bukan tukang sulap.

Perfect Practice Makes Perfect
Berlatih saja tidak mampu membuat kita menjadi lebih baik. Berlatih tanpa panduan yang jelas justru akan membuat kita semakin bingung. Memang ada sebagian orang yang mampu menumbuhkan bakat alaminya dan mengolah kecerdasan cita rasanya secara personal, namun bagi saya pembelajaran yang runtut dan mendetail merupakan sebuah proses yang baik bagi para pemula. Setiap pekerjaan mixing yang kita lakukan baiknya didiskusikan dengan audio engineer yang memiliki kompetensi dan pengalaman, sehingga kalian bisa mendapatkan feedback untuk memperbaiki dan belajar dari kekuranganyang kalian miliki. Jika kalian hanya mendengarkan hasil mixing kalian ke orang awam saja, mungkin feedbacknya tidak akan sedetail dan selogis feedback dari audio engineer profesional

Buat teman-teman yang ingin belajar produksi musik dan kursus mixing-mastering teman-teman  bisa belajar di Fisella. Kalian akan dibimbing oleh para mentor kami yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda