10 Hal yang Wajib Dimiliki Produser Musik Profesional di Tahun 2024
Digital Audio Workstation (DAW) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk merekam, mengedit, dan memproduksi musik digital. DAW memungkinkan pengguna untuk merekam sumber suara, seperti vokal atau instrumen, mengedit rekaman tersebut, menambahkan efek audio, dan menyusun trek audio menjadi lagu atau komposisi. Mereka juga sering dilengkapi dengan fitur MIDI untuk bekerja dengan synthesizer dan instrumen virtual, serta fitur pengaturan untuk mixing dan mastering. Dengan DAW, pengguna dapat menciptakan musik dari awal hingga akhir, mulai dari konseptualisasi hingga distribusi.
Produksi musik merupakan proses pembuatan rekaman musik dari tahap awal sampai akhir seperti ide lagu, proses rekaman, dan lain-lain. Proses produksi musik mungkin merupakan proses yang cukup merepotkan dan membingungkan apalagi bagi para pemula. Untuk mempermudah, berikut adalah 4 langkah utama yang perlu diperhatikan bagi yang ingin mulai membuat dan memproduksi musik sendiri!
Halo musician, artikel kali ini akan membahas sebuah tips rekaman dengan menggunakan microphone. Baik dalam merekam instrumen atau vokal, microphone jelas masih dapat diandalkan walaupun saat ini banyak sekali instrumen yang dapat direkam secara direct. Kepuasan dari hasil rekaman membuat seorang produser musik mempertimbangkan perekaman dengan microphone walaupun terkadang harus merogoh kantong lebih. Namun penggunaan instrumen tidak semudah yang dibayangkan oleh seorang pemula. Banyak yang berpikir jika dengan microphone condenser instrumen yang direkam akan menjadi sangat baik, namun hasilnya ternyata duluar ekspektasi dan menyebabkan beberapa dari pemula menjadi putus asa. Tim Fisella akan memberikan tips rekaman yang penting buat kalian yang sedang memulai perekaman dengan microphone untuk memaksimalkan proses rekaman teman-teman sekalian.
Halo musician, artikel kali ini akan membahas sebuah tips rekaman dengan menggunakan microphone. Baik dalam merekam instrumen atau vokal, microphone jelas masih dapat diandalkan walaupun saat ini banyak sekali instrumen yang dapat direkam secara direct. Kepuasan dari hasil rekaman membuat seorang produser musik mempertimbangkan perekaman dengan microphone walaupun terkadang harus merogoh kantong lebih. Namun penggunaan instrumen tidak semudah yang dibayangkan oleh seorang pemula. Banyak yang berpikir jika dengan microphone condenser instrumen yang direkam akan menjadi sangat baik, namun hasilnya ternyata duluar ekspektasi dan menyebabkan beberapa dari pemula menjadi putus asa. Tim Fisella akan memberikan tips rekaman yang penting buat kalian yang sedang memulai perekaman dengan microphone untuk memaksimalkan proses rekaman teman-teman sekalian.
DAW atau Digital Audio Workstation adalah sebuah software yang didesain untuk mengakomodasi penggunanya untuk merekam, mixing, mastering dan/atau mengubah suara yang telah direkam (editing). Dan DAW mempunyai beragam jenis dan versi. Namun ketika kita hendak memakai DAW, kita terkadang bingung dalam memilih mana DAW yang cocok untuk kita. Nah pada artikel kali ini, saya akan membahas cara memilih DAW yang tepat untuk kita pakai.
1. Sesuaikan dengan sistem operasi dan speks komputer Anda.
Ada beberapa DAW yang hanya tersedia dalam system operasi tertentu saja. Semisal, Logic Pro X hanya berfungsi pada OS X, dan FL-Studio Image-Line hanya untuk Windows.
Dan pilih DAW yang sesuai dengan kemampuan spek komputer.
2. Kompatibilitas Plugin Audio.
Berikut adalah tiga jenis format plugin yang ada di pasaran:
• AU (Unit Audio – format asli untuk Mac OS X; meskipun digunakan di banyak DAW , namun tidak terbatas pada DAW berbasis Mac)
• VST (Virtual Studio Technology – standar plugin paling populer dan umum diterapkan untuk DAW berbasis Windows dan Mac).
• RTAS (Real-Time Audio Suite – hanya dapat digunakan dengan Pro Tools DAW)
Ini sangat penting untuk mengetahui format yang digunakan DAW Anda karena berbagai format mungkin tidak kompatibel. Misalnya, plugin VST mungkin berfungsi atau tidak pada host DAW yang hanya menggunakan plugin AU.
3. Sesuaikan dengan budget Anda.
4. Tujuan Produksi Musik Anda.
Hal penting saat memilih DAW yang cocok untuk menghasilkan musik adalah "workflow”.
Pastikan anda dapat menghasilkan musik dengan lancar di DAW dan tanpa hambatan.
Tidak semua DAW dibuat dengan cara yang sama. Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk dipertimbangkan.
• Apakah Anda berencana untuk melakukan lebih banyak perekaman audio atau apakah Anda akan melakukan pengaturan DAW synth & instrumen virtual yang lengkap?
• Apakah musik Anda lebih condong ke musik elektronik – di mana Anda akan menyesuaikan dengan suara dan efek?
• Apakah rekaman studio adalah apa yang Anda rencanakan untuk dikerjakan, atau apakah Anda berniat untuk membuat live track juga?
• Berapa tingkat kontrol yang ingin Anda berikan pada pengeditan audio atau MIDI?
• Apakah Anda berencana untuk mengatur & mencetak music sheets?
Dari penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan kalau ingin memilih DAW harus sesuai kebutuhan kita, sesuai budget dan menyesuaikan kemampuan PC/laptop. Jika anda sudah mendownload DAW dan ingin belajar lebih banyak seputar DAW, anda bisa belajar di https://www.fisella.com/#
Sumber : https://digiaudiostore.com/berita/detail/mengenal-apa-itu-daw-digital-audio-workstation-55400.html
https://www.audiomentor.com/audioproduction/how-to-choose-a-daw/
https://www.excellentcom.id/5-daw-terbaik-panduan-lengkap-untuk-memilih-daw/
https://id.pinterest.com/pin/777504323172342111/
Mungkin banyak dari temen-temen yang baru mau belajar home recording bertanya, Apakah untuk home recording harus membutuhkan alat yang mahal?
Siapa disini yang
hobinya menonton film? Ketika menonton suatu film, kita tidak hanya melihat
gambarnya saja, tapi juga mendengar musik atau suara yang berjalan berdampingan
bersama film tersebut. Film adalah sebuah dramatic
content berupa audio visual, yang
berarti penggabungan antara audio dan visual, sehingga menciptakan dramatic impact bagi penontonnya.
Kehadiran audio sebagai pendamping visual sangat penting, karena audio berperan
untuk menunjang pembawaan suasana sebuah visual, baik dalam film, iklan, acara televisi,
atau pertunjukan yang lainnya. Audio dapat berupa dialog, musik, dan sound effect.
Dialog adalah audio yang bersumber dari percakapan pemain. Musik adalah audio yang bersumber dari alunan lagu, dapat berupa alunan musik pendek (sebagai penyambung antar adegan), atau bahkan musik tema (contohnya “The Avengers” karya Alan Silvestri yang menjadi musik tema film The Avengers). Untuk penjelasan peran musik dalam film sudah dijelaskan dalam artikel Perlu Tahu! Beginilah Cara Kerja Musik Film!, "High School Musical" Film Yang Berbicara Lewat Musik, dan Jika Musik Adalah Bahasa Universal, Bagaimana Dengan Musik Film?. Nah, yang terakhir adalah sound effect, audio efek suara yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya suara langkah kaki, pintu yang dibuka, angin, dan lain sebagainya. Sound effect diproduksi baik pada saat perekaman on set itu sendiri (disebut field recording), atau dengan perekaman terpisah secara khusus (disebut foley). Dalam artikel kali ini, saya akan membahas foley lebih dalam.
Apa
itu Foley?
Seperti yang sudah disebutkan
diatas, foley merupakan teknik pembuatan sound
effect yang memproduksi suara-suara yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Suara langkah kaki, pintu yang dibuka, angin, petir, ombak, dan lain sebagainya
dapat diproduksi menggunakan barang-barang disekitar kita. Seseorang yang
terjun di bidang ini disebut foley
artist. Foley pertama kali digunakan saat live broadcast radio pada tahun 1920-an. Istilah foley diambil dari
nama Jack Foley, seorang foley artist
yang menggunakan dan mengembangkan teknik foley ini.
Bagaimana
Cara Kerja Foley?
Foley digunakan untuk
menggantikan sound effect bawaan
suatu hasil recording video (field recording) atau untuk mendobelnya sehingga hasil audio lebih baik.
Perekaman foley dilakukan post-production,
yakni setelah sebuah film selesai diproduksi. Biasanya, seorang foley artist akan menonton seluruh film
terlebih dahulu, mencatat suara apa saja yang dibutuhkan, mencari barang-barang
yang bisa memproduksi suara tersebut, kemudian melakukan perekaman foley
sembari menonton filmnya, sehingga penempatan antara audio yang dihasilkan dan
visual sinkron. Hasil rekaman foley akan diolah lebih lanjut menggunakan software, sehingga hasilnya lebih
menunjang.
Beberapa suara mudah
diproduksi karena cukup menggunakan barang aslinya, sebagai contoh suara
gemerincing kunci bisa diproduksi menggunakan kunci asli. Tapi dalam beberapa
kasus dibutuhkan perlakuan khusus, seperti untuk menirukan suara cakar anjing,
kita menggunakan suara sarung tangan yang ditempel klip kertas, untuk menirukan
suara angin, kita menggunakan suara kain yang ditebarkan, dan lain sebagainya.
Kenapa
Foley Penting?
Alasan kenapa foley penting adalah sebagai berikut.
Berikut video teknis perekaman
foley.
Sekian informasi yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat ya teman-teman!
Referensi: masterclass.com
Foto: asoundeffect.com, studiobinder.com
Subscribe untuk mendapatkan update berita terbaru