Perlu Tahu! Beginilah Cara Kerja Musik Film! - BLOG.FISELLA®

Selasa, 02 Maret 2021

Perlu Tahu! Beginilah Cara Kerja Musik Film!

gambar


Sebagai produk hibrida  musik film terbentuk dari dua konstruksi yakni musik dan film, sehingga upaya pemahamannya perlu dilakukan dengan cara memahami musik film sebagai musik, dan memahami musik musik film sebagai bagaian dari naratif film. 

Musik film dipahami dari konstruksi musiknya, tidak jauh berbeda dengan memahami musik secara umum karena bagaimanapun musik film tetaplah musik. Musik selalu memiliki makna atau arti yang terkandung melalui struktur dan bentuk musiknya. Lebih lanjut, musik dapat dipahami dengan cara memahami bagian-bagian dasar dari musik itu sendiri. Sebagai contoh, dalam musik Barat tonalitas menjadi hal yang penting dalam struktur musik. Tonalitas dapat didefinisikan dengan sebuah sistem nada (sering disebut tangga nada). Unsur lainnya seperti melodi, harmoni, ritmis, tempo, dinamik, timbre, instrumentasi, juga sangat penting dalam karya musik Barat. Unsur-unsur inilah yang akhirnya membentuk musik secara utuh dan dapat dipahami oleh audiens. Meskipun begitu, musik Barat hanyalah contoh. Musik dengan jenis lain atau berasal dari daerah lain mungkin memiliki unsur musik yang berbeda juga. 

Film sendiri adalah sebuah karya naratif. Film berkembang dari seni bercerita. Musik film dapat bekerja dengan beberapa cara untuk menguatkan gambar, yakni berjalan paralel (menguatkan gambar), atau secara kontrapung (kontradiksi dengan gambar). Pada dasarnya gambar sudah memiliki makna tersendiri, dan musik berfungsi untuk memodifikasi makna tersebut dengan beberapa cara. Gambar sejatinya memiliki makna yang jelas dan stabil, namun hal itu mungkin berubah ketika sampai pada penonton. Penonton dapat mengartikan gambar ke berbagai makna (multiple interpretation) sehingga makna gambar yang tadinya jelas, justru menjadi ambigu dan kabur ketika sampai ke penonton. 

Sebagai contoh ketika ada sebuah adegan yang menunjukkan sang aktor tersenyum tanpa ada musik apapun, penonton dapat mengartikan adegan tersebut setidaknya ke dalah dua hal. Pertama, sang aktor sedang bahagia atau yang kedua, sang aktor sedang berpikir licik dan memiliki rencana jahat. Makna dari adegan ini tentu saja dapat diperjelas dengan menggunakan musik. Saat sang aktor tersenyum dan musik terdengar bahagia, maka akan sangat mudah untuk penonton mengartikan adegan tersebut. Musik film bekerja dengan satu tujuan, yakni menguatkan satu makna dari berbagai kemungkinan makna yang ada. Musik mempengaruhi emosi sehingga penonton dapat lebih mudah menangkap makna yang diinginkan oleh pembuat film.

Meskipun musik film seringkali memiliki konstruksi naratif, namun terdapat juga musik yang hanya berfungsi sebagai tambahan dalam film. Jika fungsi musik hanya sebagai tambahan, musik tidak berperan untuk menguatkan makna gambar atau menggiring interpretasi penonton ke dalam suatu makna. Musik sebagai tambahan dalam film memiliki fungsi seperti menyambungkan gambar-gambar yang terputus. Transisi antara masa sekarang dan masa lalu (adegan flashback) biasanya menggunakan fungsi musik yang satu ini, sehingga satu gambar dengan gambar yang lain tetap tersambung dengan baik.   


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda