Gitar adalah alat musik yang populer dan benar-benar telah merakyat di Indonesia. Maka bukanlah hal yang asing jika kita akan mendengar dentingan gitar mengiringi kelompok orang yang sedang menyanyikan berbagai macam lagu maupun bermain secara instrumental. Latar belakang sejarah inilah tampaknya yang merupakan salah satu aspek yang telah menyebabkan adanya keberanian pada para investor asing untuk menanamkan modalnya dalam sektor musik khususnya gitar. Gejala ini ditandai dengan meningkatnya minat masyarakat dalam mempelajari gitar salah satunya melalui lembaga-lembaga kursus musik swasta di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya, serta dibukanya bidang studi praktik gitar pada jenjang Perguruan Tinggi. Dalam artikel ini saya akan membagikan secara singkat perjalanan revolusi gitar dari 1500SM (sebelum masehi) hingga akhirnya menjadi gitar yang digunakan seperti sekarang ini. Yuk, simak!
Asal-usul Gitar klasik
Untuk memperoleh deskripsi umum tentang Gitar klasik, berikut akan saya uraikan sejarah singkatnya. Kata ‘gitar’ atau guitar dalam bahasa Inggris, pada mulanya diambil dari nama alat musik petik kuno di wilayah Persia pada kira-kira tahun 1500SM yang dikenal sebagai Citar atau Sehtar. Alat musik ini kemudian berkembang menjadi berbagai macam model gitar kuno yang dikenal dengan istilah umum yaitu Tanbur. Pada tahun 476M alat musik ini dibawa oleh bangsa Romawi ke Spanyol dan bertransformasi menjadi Guitarra Morisca yang berfungsi sebagai pembawa melodi dan Guitarra Latin untuk memainkan akor. Tiga abad kemudian bangsa Arab membawa model gitar yang khas, dengan sebutan Al- ‘Ud ke Spanyol (Summerfield, 2002). Berdasarkan konstruksi Al- ‘Ud Arab dan kedua model gitar dari Romawi tersebut, bangsa Spanyol kemudian membuat alat musiknya sendiri yang disebut Vihuela. Sebagai hasilnya, Vihuela menjadi populer di Spanyol sementara alat-alat musik pendahulunya sedikit demi sedikit ditinggalkan. Walaupun demikian Al- ‘Ud dibawa orang ke negara-negara Eropa Barat dan menyaingi popularitas Vihuela di Spanyol. Di benua Eropa, Al- ‘Ud disambut dengan baik dan berkembang menjadi berbagai model Lute Eropa hingga kira-kira akhir abad ke-17. Sementara itu Vihuela di Spanyol tetap berkembang terus menerus menjadi berbagai macam gitar selama berabad-abad hingga akhirnya menjadi Gitar klasik yang digunakan pada saat ini (Bellow, 1970).
Baca juga: Memilih dan Mengenal Gitar Akustik
Nah, begitulah kira-kira asal mula gitar klasik sebelum menjadi gitar yang semakin disempurnakan seperti saat ini. Melalui berbagai transformasi hingga pada akhirnya menjadi bentuk standar dalam pembuatan Gitar klasik. Sekian artikel dari saya, semoga dapat menambah wawasan teman-teman semua. SemangArt!
Butuh Bimbingan Belajar Musik?
References: The Classical Guitar – Its Evolution, Players and Personalities since 1800 by Maurice J. Summerfield. | The Illustrated History of the Guitar by Alexander Bellow.
Picture Source: etsy.com /EtsyUK | The Classical Guitar /Summerfield | shopipersia.com / ShopiPersia.com | londonguitarstudio.com