Siapa disini yang
hobinya menonton film? Ketika menonton suatu film, kita tidak hanya melihat
gambarnya saja, tapi juga mendengar musik atau suara yang berjalan berdampingan
bersama film tersebut. Film adalah sebuah dramatic
content berupa audio visual, yang
berarti penggabungan antara audio dan visual, sehingga menciptakan dramatic impact bagi penontonnya.
Kehadiran audio sebagai pendamping visual sangat penting, karena audio berperan
untuk menunjang pembawaan suasana sebuah visual, baik dalam film, iklan, acara televisi,
atau pertunjukan yang lainnya. Audio dapat berupa dialog, musik, dan sound effect.
Dialog adalah audio yang bersumber dari percakapan pemain. Musik adalah audio yang bersumber dari alunan lagu, dapat berupa alunan musik pendek (sebagai penyambung antar adegan), atau bahkan musik tema (contohnya “The Avengers” karya Alan Silvestri yang menjadi musik tema film The Avengers). Untuk penjelasan peran musik dalam film sudah dijelaskan dalam artikel Perlu Tahu! Beginilah Cara Kerja Musik Film!, "High School Musical" Film Yang Berbicara Lewat Musik, dan Jika Musik Adalah Bahasa Universal, Bagaimana Dengan Musik Film?. Nah, yang terakhir adalah sound effect, audio efek suara yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya suara langkah kaki, pintu yang dibuka, angin, dan lain sebagainya. Sound effect diproduksi baik pada saat perekaman on set itu sendiri (disebut field recording), atau dengan perekaman terpisah secara khusus (disebut foley). Dalam artikel kali ini, saya akan membahas foley lebih dalam.
Apa
itu Foley?
Seperti yang sudah disebutkan
diatas, foley merupakan teknik pembuatan sound
effect yang memproduksi suara-suara yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Suara langkah kaki, pintu yang dibuka, angin, petir, ombak, dan lain sebagainya
dapat diproduksi menggunakan barang-barang disekitar kita. Seseorang yang
terjun di bidang ini disebut foley
artist. Foley pertama kali digunakan saat live broadcast radio pada tahun 1920-an. Istilah foley diambil dari
nama Jack Foley, seorang foley artist
yang menggunakan dan mengembangkan teknik foley ini.
Bagaimana
Cara Kerja Foley?
Foley digunakan untuk
menggantikan sound effect bawaan
suatu hasil recording video (field recording) atau untuk mendobelnya sehingga hasil audio lebih baik.
Perekaman foley dilakukan post-production,
yakni setelah sebuah film selesai diproduksi. Biasanya, seorang foley artist akan menonton seluruh film
terlebih dahulu, mencatat suara apa saja yang dibutuhkan, mencari barang-barang
yang bisa memproduksi suara tersebut, kemudian melakukan perekaman foley
sembari menonton filmnya, sehingga penempatan antara audio yang dihasilkan dan
visual sinkron. Hasil rekaman foley akan diolah lebih lanjut menggunakan software, sehingga hasilnya lebih
menunjang.
Beberapa suara mudah
diproduksi karena cukup menggunakan barang aslinya, sebagai contoh suara
gemerincing kunci bisa diproduksi menggunakan kunci asli. Tapi dalam beberapa
kasus dibutuhkan perlakuan khusus, seperti untuk menirukan suara cakar anjing,
kita menggunakan suara sarung tangan yang ditempel klip kertas, untuk menirukan
suara angin, kita menggunakan suara kain yang ditebarkan, dan lain sebagainya.
Kenapa
Foley Penting?
Alasan kenapa foley penting adalah sebagai berikut.
- Foley membuat setiap scene terasa lebih nyata, karena memperhatikan dan memproduksi setiap kemungkinan suara yang muncul dengan sangat detail.
- Foley menciptakan sound effect dan ambient sound yang lebih jelas. Terkadang, sound effect dan ambient sound bawaan suatu video tidak cukup menunjang karena tidak terekam dengan jelas.
- Tanpa sound effect, film akan kurang berasa. Bayangkan kamu menonton suatu film tanpa sound effect, pasti terasa kosong, bukan?
Berikut video teknis perekaman
foley.
Sekian informasi yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat ya teman-teman!
Referensi: masterclass.com
Foto: asoundeffect.com, studiobinder.com