BLOG.FISELLA®

Jumat, 05 Maret 2021

5 Tips Agar Rekaman Gitar Akustikmu Berkualitas

 

5 Tips Agar Rekaman Gitar Akustikmu Berkualitas

Rekaman audio saat ini tidak menjadi hal yang rumit. Berbagai perangkat perekam audio yang ringan dan mudah dibawa mudah ditemukan di pasaran, baik di toko musik maupun e-commerce. Dengan bermodal sebuah komputer, microphone, dan audio interface segalanya terasa mudah, bahkan dapat dikerjakan dari kamar kita. Saking murahnya perangkat perekam audio saat ini, tidak sedikit gitaris "kamar" yang mencoba membeli dan merekam permainannya, namun ternyata hasil yang diinginkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada artikel ini saya akan membahas apa saja tips agar rekaman gitar akustik memiliki kualitas yang baik.

Rabu, 03 Maret 2021

Hanya bermodalkan 4 Akor, kalian dapat menciptakan banyak lagu!


Hanya bermodalkan 4 Akor, kalian dapat menciptakan banyak lagu!


Hidup di zaman yang sudah modern seperti sekarang membuat kita tidak lagi sulit untuk mengakses banyak hal, musik salah satunya. Bahkan saat ini berbagai device dan teknologi tersedia untuk mendengarkan musik. Ya hampir setiap media sosial musik selalu kita dengarkan, entah itu saat kita ingin mencari jenis musik tertentu ataupun musik yang selalu terputar tanpa kita cari. Biasanya musik-musik yang paling sering didengarkan lewat media-media sosial adalah musik yang paling banyak digemari oleh masyarakat, yakni musik Pop.

Jika berbicara mengenai musik pop, teman-teman pasti sudah mempunyai banyak referensi lagu bergenre Pop. Banyak yang menggemari jenis musik ini karena bisa dikatakan jenis musik ini tidak ‘seribet’ musik Klasik atau musik Jazz. Sangat berbeda dengan musik-musik klasik yang terlalu banyak macam teorinya atau musik Jazz yang akor-akornya sangat sulit dimengerti. Oleh karena itu musik Pop lebih banyak disenangi oleh masyarakat.

Mengapa musik Pop tidak seribet jenis musik lain? Ya, karena progresi akornya yang cenderung sederhana dan hampir semua musisi/penyanyi bergenre musik Pop menerapkan hal ini dalam menciptakan lagunya.

Pada artikel sebelumnya yang berjudul “Menciptakan lagu, Lirik atau Musik dulu?” tim penulis Fisella sudah membahas apa yang harus kita persiapkan jika ingin menciptakan lagu. Selanjutnya dalam artikel ini untuk melanjutkan pembahasan kita jika menciptakan lagu dari musik terlebih dahulu, apa yang harus kita persiapkan?! Ya mudah saja, cukup persiapkan minimal 4 akor!

Lalu pertanyaan yang muncul berikutnya,

Bagaimana bisa dengan 4 akor kita sudah bisa menciptakan banyak lagu?

Selasa, 02 Maret 2021

Perlu Tahu! Beginilah Cara Kerja Musik Film!

gambar


Sebagai produk hibrida  musik film terbentuk dari dua konstruksi yakni musik dan film, sehingga upaya pemahamannya perlu dilakukan dengan cara memahami musik film sebagai musik, dan memahami musik musik film sebagai bagaian dari naratif film. 

Musik film dipahami dari konstruksi musiknya, tidak jauh berbeda dengan memahami musik secara umum karena bagaimanapun musik film tetaplah musik. Musik selalu memiliki makna atau arti yang terkandung melalui struktur dan bentuk musiknya. Lebih lanjut, musik dapat dipahami dengan cara memahami bagian-bagian dasar dari musik itu sendiri. Sebagai contoh, dalam musik Barat tonalitas menjadi hal yang penting dalam struktur musik. Tonalitas dapat didefinisikan dengan sebuah sistem nada (sering disebut tangga nada). Unsur lainnya seperti melodi, harmoni, ritmis, tempo, dinamik, timbre, instrumentasi, juga sangat penting dalam karya musik Barat. Unsur-unsur inilah yang akhirnya membentuk musik secara utuh dan dapat dipahami oleh audiens. Meskipun begitu, musik Barat hanyalah contoh. Musik dengan jenis lain atau berasal dari daerah lain mungkin memiliki unsur musik yang berbeda juga. 

Film sendiri adalah sebuah karya naratif. Film berkembang dari seni bercerita. Musik film dapat bekerja dengan beberapa cara untuk menguatkan gambar, yakni berjalan paralel (menguatkan gambar), atau secara kontrapung (kontradiksi dengan gambar). Pada dasarnya gambar sudah memiliki makna tersendiri, dan musik berfungsi untuk memodifikasi makna tersebut dengan beberapa cara. Gambar sejatinya memiliki makna yang jelas dan stabil, namun hal itu mungkin berubah ketika sampai pada penonton. Penonton dapat mengartikan gambar ke berbagai makna (multiple interpretation) sehingga makna gambar yang tadinya jelas, justru menjadi ambigu dan kabur ketika sampai ke penonton. 

Sebagai contoh ketika ada sebuah adegan yang menunjukkan sang aktor tersenyum tanpa ada musik apapun, penonton dapat mengartikan adegan tersebut setidaknya ke dalah dua hal. Pertama, sang aktor sedang bahagia atau yang kedua, sang aktor sedang berpikir licik dan memiliki rencana jahat. Makna dari adegan ini tentu saja dapat diperjelas dengan menggunakan musik. Saat sang aktor tersenyum dan musik terdengar bahagia, maka akan sangat mudah untuk penonton mengartikan adegan tersebut. Musik film bekerja dengan satu tujuan, yakni menguatkan satu makna dari berbagai kemungkinan makna yang ada. Musik mempengaruhi emosi sehingga penonton dapat lebih mudah menangkap makna yang diinginkan oleh pembuat film.

Meskipun musik film seringkali memiliki konstruksi naratif, namun terdapat juga musik yang hanya berfungsi sebagai tambahan dalam film. Jika fungsi musik hanya sebagai tambahan, musik tidak berperan untuk menguatkan makna gambar atau menggiring interpretasi penonton ke dalam suatu makna. Musik sebagai tambahan dalam film memiliki fungsi seperti menyambungkan gambar-gambar yang terputus. Transisi antara masa sekarang dan masa lalu (adegan flashback) biasanya menggunakan fungsi musik yang satu ini, sehingga satu gambar dengan gambar yang lain tetap tersambung dengan baik.   


Senin, 01 Maret 2021

Gitar klasik, Bagaimana Awal Mulanya?

 

Gitar klasik, Bagaimana Awal Mulanya? - Jelang Bagaskara - Blog Fisella

Gitar adalah alat musik yang populer dan benar-benar telah merakyat di Indonesia. Maka bukanlah hal yang asing jika kita akan mendengar dentingan gitar mengiringi kelompok orang yang sedang menyanyikan berbagai macam lagu maupun bermain secara instrumental. Latar belakang sejarah inilah tampaknya yang merupakan salah satu aspek yang telah menyebabkan adanya keberanian pada para investor asing untuk menanamkan modalnya dalam sektor musik khususnya gitar. Gejala ini ditandai dengan meningkatnya minat masyarakat dalam mempelajari gitar salah satunya melalui lembaga-lembaga kursus musik swasta di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya, serta dibukanya bidang studi praktik gitar pada jenjang Perguruan Tinggi. Dalam artikel ini saya akan membagikan secara singkat perjalanan revolusi gitar dari 1500SM (sebelum masehi) hingga akhirnya menjadi gitar yang digunakan seperti sekarang ini. Yuk, simak!

Jumat, 26 Februari 2021

Menciptakan Lagu, Lirik atau Musik dulu?

 

Menciptakan Lagu, Lirik atau Musik dulu?

Sekitar 10 tahun lalu saat saya baru belajar tentang musik, saya sempat bertanya bagaimana cara seseorang dapat menciptakan sebuah lagu. Kemudian muncul pertanyaan yang lebih spesifik dalam menciptakan sebuah lagu, apakah lirik atau musik duluan. Rasa penasaran akan jawaban tersebut membuat saya mencari tahu lewat senior dan browsing beberapa artikel yang harapannya dapat menjawab secara tepat. Namun beberapa jawaban dari hasil pencarian saya justru berujung pada kebuntuan dan pertanyaan-pertanyaan baru yang membuat saya semakin bingung. Ternyata masalah serupa tidak hanya dialami oleh saya seorang, sehingga pada artikel kali ini saya akan memberikan sebuah perspektif yang sesuai dengan pengalaman saya dalam bermusik.

Rabu, 24 Februari 2021

“High School Musical” Film Yang Berbicara Lewat Musik

High School Musical Film Yang Berbicara Lewat Music - Pi Isydora - Blog Fisella


Pencinta film musikal pasti tidak asing lagi dengan film yang bejudul ‘High School Musical’. Film bertemakan kisah-kasih anak sekolahan yang berjuang untuk masuk ke perguruan tinggi yang sesuai dengan impiannya di masa depan ini, merupakan salah satu produksi Disney Channel Original Movie (Film original Disney Channel) yang ditayangkan di Disney Channel.

Senin, 22 Februari 2021

Yuk! Pelajari Salah Satu Latihan Tangan Kiri untuk Gitar!

 

Yuk! Pelajari Salah Satu Latihan Tangan Kiri untuk Gitar! - Jelang Bagaskara - Blog Fisella

Pasti kalian pernah menemukan permasalahan tangan kiri pada saat latihan dan hal itu menjadi tantangan tersendiri. Di artikel yang lalu saya telah membahas Cara Mudah Melatih Jari Tangan Kiri untuk Bermain Gitar. Nah, akan tetapi saya ingin latihan kalian meningkat dong! Maka dari itu dalam artikel ini saya akan membagikan tips dalam melatih tangan kirimu. Tentu sedikit lebih sulit dibandingkan dengan artikel yang lalu. Umumnya ada banyak sekali permasalahan tangan kiri yang perlu untuk dilatih. Akan tetapi, karena keterbatasan tulisan pada artikel ini saya hanya membahas satu teknik saja. Apa itu? yaitu tentang Finger Independence. Hal itu penting karena jari-jari kalian harus bisa bergerak secara independen satu sama lain.

Kamis, 18 Februari 2021

FREE RNB/SOUL - LOFI BEAT For FPC Vst - February Part 1

 



Sampai juga kita dipertengahan bulan Februari ini. Nah, kali ini kami akan memberikan lagi beberapa FPC midi drum pattern, karena minggu lalu free trap beat sudah sampai pada part yang 2, sekarang kami akan memberikan 3 Free RNB/Soul - Lofi Beat yang tentunya berbeda sebelumnya.




Beberapa referensi telah kami kumpulkan dan pada kali ini kita akan memberikan 3 Midi drum pattern yang mana menggunakan sukat  6/4 dan 4/4. Tentunya masing-masing memberikan nuansa yang berbeda. Nah buat kalian yang penasaran, bisa langsung download link disini.

catatan : perhatikan sukat pada midi file yang akan digunakan sebelum memasukannya ke FPC Vst

Rabu, 17 Februari 2021

Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten

Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella

Anda pasti sudah tahu orkestra. Orkestra adalah kelompok pemusik yang bermain bersama. Umumnya kita temui bermain dalam ruang besar tertutup seperti aula konser, tapi tidak menutup kemungkinan untuk bermain di ruang terbuka. Kebanyakan karya yang mereka mainkan umumnya musik klasik yang kemudian dipimpin oleh seseorang yang sering kita sebut sebagai pengaba, dirigen, atau konduktor yang berdiri memimpin di tengah mereka semua. Tapi, apakah Anda sudah berkenalan dengan semua alat musik (kita akan sebut sebagai instrumen musik atau instrumen) yang membuat bunyi orkestra yang kita kenal saat ini? Artikel ini akan mengajak Anda mengenal lebih dekat instrumen musik yang mengisi orkestra.

Benjamin Britten, seorang komponis berkebangsaan Inggris, membuat satu karya orkestra yang ditujukan untuk mengenalkan instrumen musik yang umumnya ditemukan dalam orkestra. Karya ini berjudul The Young Person’s Guide to the Orchestra atau bisa diartikan sebagai “Panduan tentang Orkestra untuk Anak Muda”. Karya yang diciptakan pada tahun 1945 ini memiliki judul alternatif Variations and Fugue on a Theme of Purcell atau Variasi dan Tema dari Tema Purcell.

Karya ini didasarkan pada melodi yang Britten ambil dari salah satu karya komposer pendahulunya yang juga berkebangsaan Inggris, Henry Purcell (1659-1695), Abdelazer. Melodi ini dikembangkan bentuknya sedemikian rupa yang kemudian dimainkan oleh semua instrumen bergiliran.

Pada awal karya, kita akan diperkenalkan dengan melodi utama dalam karya ini atau sering disebut sebagai tema utama. Semua instrumen akan dimainkan yang akan menunjukkan bunyi orkestra secara keseluruhan. Kemudian kita akan diperkenalkan bunyi dari masing-masing kelompok instrumen dalam orkestra. Orkestra secara umum dikelompokkan menjadi 4 kelompok atau seksi (section), antara lain instrumen tiup kayu (woodwind), tiup logam (brass), gesek atau bersenar (strings), dan perkusi (percussion). Setelah diperdengarkan semua bunyi dari masing-masing kelompok, kita akan kembali mendengar tema utama dalam bentuk orkestra penuh.







Setelah kita mendengar bunyi orkestra dalam bentuk tutti (semua instrumen bermain) dan per seksinya, kita akan mendengar suara dari masing-masing instrumen mulai dari kelompok tiup kayu atau woodwind berurutan dari instrumen yang memiliki nada paling tinggi menuju yang paling rendah.

Instrumen pertama yang akan kita dengar adalah satu piccolo dan dua flute.


 
Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella - Piccolo

Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella - Flute

 

Selanjutnya kita akan mendengar instrumen oboe yang memiliki kesan sedih dan melankolis dari bunyinya yang tajam.


Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella - Oboe

Selanjutnya, kita akan mendengar instrumen clarinet. Clarinet dapat bermain dengan perubahan nada yang cepat. Clarinet memiliki bunyi yang lembut.


Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella - Clarinet

Bassoon adalah instrumen yang paling besar dan paling rendah diantara kelompok woodwind.


Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella - Bassoon

Selanjutnya kita akan beralih ke kelompok string atau gesek. Violin atau biola merupakan instrumen yang rentang nadanya paling tinggi dalam kelompok string. Umumnya, violin sering dibagi kembali menjadi 2 divisi. Hampir instrumen dalam kelompok strings kecuali harpa mengeluarkan bunyi menggunakan penggesek atau sering disebut sebagai bow, tapi juga memungkinkan untuk menggunakan jari untuk memetik senarnya.


Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella - Violin

Viola atau biola alto merupakan instrumen yang ukurannya sedikit lebih besar dibanding violin, sehingga memiliki rentang nada yang lebih rendah.


Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella - Viola

Cello merupakan instrumen yang ukurannya lebih besar dibanding violin dan viola. Suara cello cenderung kaya dan berkesan hangat.


Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella - Cello

Contrabass merupakan instrumen paling besar diantara semua instrumen kelompok strings.


Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella - Contrabass

Harpa merupakan instrumen yang hanya bisa dimainkan dengan petikan jari tidak seperti lainnya yang menggunakan bow. Rentang nada harpa cukup luas, setinggi violin dan serendah contrabass.


Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella - Harpa

Beralih dari kelompok strings menuju brass atau tiup logam, kita akan mendengar instrumen horn atau french horn. Rentang nada mereka cukup luas, nadanya yang tinggi dan rendah bahkan bisa ikut dicampurkan bunyinya dengan kelompok woodwind.


Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella - Horn

Selanjutnya, kita akan mendengar instrumen yang cukup kita kenal, trumpet. Trumpet merupakan instrumen dengan rentang tertinggi dalam kelompok brass.


Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella - Trumpet

Menutup kelompok brass, kita akan mendengar suara trombone dan tuba, instrumen dengan rentang nada rendah.


Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella - Trombone Tuba

Kelompok perkusi sangat beragam. Mulai dari instrumen yang bernada seperti timpani dan xylophone hingga instrumen yang tidak bernada seperti bass drum, cymbal, tambourine, triangle, snare drum, chinese block, castanet, gong (tam-tam), dan whip. Instrumen akan dimainkan satu per satu dan ditutup dengan dimainkan secara bersamaan.

Mengenal Alat Musik dalam Orkestra versi Benjamin Britten - Blog Fisella - Perkusi

Setelah Britten membedah semua instrumen yang ada pada orkestra, dia kembali menyatukannya dalam sebuah fuga, dimana satu per satu instrumen akan memainkan satu melodi yang sama, dimulai dari kelompok woodwind (tiup kayu) piccolo sebagai yang tertinggi turun ke bassoon sebagai yang terendah, dilanjut oleh violin, viola, cello, contrabass, dan harpa dari kelompok string (gesek), kemudian horn, trumpet, trombone, dan tuba dari kelompok brass (tiup logam), serta diramaikan oleh kelompok perkusi. Melodi tema utama Purcell dengan megah akhirnya kembali muncul dan menutup karya orkestra ini.

Itulah karya Benjamin Britten yang berjudul Young Person’s Guide to the Orchestra yang mencoba memperkenalkan instrumen atau alat musik yang ada pada orkestra secara umum. Semoga dengan artikel dapat membuat kita mendengar orkestra dengan telinga yang “baru”, mendengarkan musik yang dimainkan orkestra tidak sekedar menikmati saja, namun juga mengenali bunyinya. Have fun with the orchestra! 😊

Jika Anda memerlukan jasa aransemen paduan suara, grup vokal, atau jasa aransemen musik dan komposisi musik lainnya, Anda bisa mengunjungi halaman kami di www.fisella.com.

Selasa, 16 Februari 2021

Jika Musik Adalah Bahasa Universal, Bagaimana Dengan Musik Film?

 


Sebagian orang percaya bahwa musik adalah bahasa universal. Semua orang dapat menikmati musik tanpa membedakan suku, ras, agama, gender dan usia. Beberapa orang juga percaya bahwa musik dapat menyatukan perbedaan. Kini latar belakang seseorang, kondisi ekonomi, status sosial seringkali tidak dapat membatasi manusia untuk menikmati musik. Namun, bagaimana dengan musik film? Apakah musik film tetap menjadi bahasa universal yang dapat diterima oleh siapapun?

Musik film ada di persimpangan antara musik dan film itu sendiri. Musik film memiliki bagian yang musikal dan bagian lain yang sifatnya sinematik. Meski musik film seringkali diperdengarkan sebagai musik saja, namun pada kenyataannya musik film adalah sebuah produk hibrida antara musik dan film.

Untuk menjawab pertanyaan sebelumnya, mari kita bandingkan sebuah film Bollywood “Koi Mil Gaya” dengan film produksi Walt Disney “The One and Only Ivan”. Kedua film ini memiliki alur dan konflik yang mudah dipahami oleh penonton. Perbandingan ini tentunya bertujuan untuk mengetahui bagaimana dua daerah yang berbeda dengan kultur dan budaya yang berbeda dapat mempengaruhi musik film yang dihasilkan.

Koi Mil Gaya adalah sebuah film Bollywood yang menceritakan bagaimana seorang pria dengan keadaan khusus dapat bersahabat dengan alien. Salah satu hal yang menonjol dari film Bollywood adalah menggunakan banyak lagu berlirik di dalam filmnya. Dalam film-film Bollywood biasanya selalu ada adegan dimana pemain menari dan menyanyikan lagu tersebut.  Selain itu dalam film ini, musik tidak hanya terbentuk dari instrumen barat seperti strings dan piano namun juga terdapat bunyi instrumen etnis seperti tabla, bansuri, shehnai, dan sitar. Hal ini tentunya menarik, bagaimana instrumen barat dikreasikan bersama instrumen tradisi sehingga kekhasan musik India tetap terdengar. Instrumen seperti brass dan perkusi sering digunakan dalam adegan yang menegangkan. Mood musik pada film Koi Mil Gaya juga dapat berubah dengan cepat mengikuti transisi frame dan terkadang tidak ada jeda. Penggunaan tangga nada juga berbeda dengan film Hollywood. Meski menggunakan instrumen barat seperti strings dan piano, namun tangga nada yang dipakai tidak terbatas oleh tangga nada mayor, minor atau modes. Mereka berusaha meracik musik film agar terdengar tetap “India”.

Berbeda dengan film The One and Only Ivan. Sebuah film yang menceritakan seekor gorila bernama Ivan yang berjanji untuk membawa seeokor gajah kecil, Ruby untuk hidup di alam bebas. Dalam film ini, musik instrumental lebih menonjol dibanding lagu berlirik. Lagu berlirik hanya ada di bagian akhir film. Komposisi musiknya juga banyak dimainkan dengan instrumen barat dan orkestra. Seringkali, musik muncul secara perlahan (fade in) pada adegan-adegan tertentu. Mood musik juga cenderung stabil, hanya ada sedikit perubahan. Pada film ini, musik dengan instrumen brass justru menggambarkan keberhasilan dan menambah kesan megah. Penggunaan strings juga tidak terbatas pada adegan yang memunculkan kesedihan, namun juga harapan dan kebahagiaan.

Dari kedua film diatas kita tahu bahwa meskipun musik kemungkinan besar menjadi bahasa universal, namun musik film  sangat dipengaruhi oleh daerah dan budaya tertentu. Musik film Bollywood tentu akan berbeda dengan musik film Hollywood. Cara membuat musik film, fungsi bahkan tujuannya akan berbeda tergantung faktor pengalaman dan lingkungan. Musik pada film Bollywood pasti akan memberikan kesan yang berbeda untuk penonton film Hollywood lalu tercipta reaksi “menerima atau menolak” atau setidaknya merasakan sensasi yang berbeda, begitupun sebaliknya. Sehingga pada pembuatan musik film, faktor seperti selera dan korelasi musik dengan gambar saja tidak cukup, faktor eksternal seperti daerah dan budaya setempat juga menjadi pertimbangan.


Untuk teman-teman yang tertarik membuat musik film atau original song, silahkan kunjungi website ini

FISELLA ORIGINAL SONG