BLOG.FISELLA®

Rabu, 03 Maret 2021

Hanya bermodalkan 4 Akor, kalian dapat menciptakan banyak lagu!


Hanya bermodalkan 4 Akor, kalian dapat menciptakan banyak lagu!


Hidup di zaman yang sudah modern seperti sekarang membuat kita tidak lagi sulit untuk mengakses banyak hal, musik salah satunya. Bahkan saat ini berbagai device dan teknologi tersedia untuk mendengarkan musik. Ya hampir setiap media sosial musik selalu kita dengarkan, entah itu saat kita ingin mencari jenis musik tertentu ataupun musik yang selalu terputar tanpa kita cari. Biasanya musik-musik yang paling sering didengarkan lewat media-media sosial adalah musik yang paling banyak digemari oleh masyarakat, yakni musik Pop.

Jika berbicara mengenai musik pop, teman-teman pasti sudah mempunyai banyak referensi lagu bergenre Pop. Banyak yang menggemari jenis musik ini karena bisa dikatakan jenis musik ini tidak ‘seribet’ musik Klasik atau musik Jazz. Sangat berbeda dengan musik-musik klasik yang terlalu banyak macam teorinya atau musik Jazz yang akor-akornya sangat sulit dimengerti. Oleh karena itu musik Pop lebih banyak disenangi oleh masyarakat.

Mengapa musik Pop tidak seribet jenis musik lain? Ya, karena progresi akornya yang cenderung sederhana dan hampir semua musisi/penyanyi bergenre musik Pop menerapkan hal ini dalam menciptakan lagunya.

Pada artikel sebelumnya yang berjudul “Menciptakan lagu, Lirik atau Musik dulu?” tim penulis Fisella sudah membahas apa yang harus kita persiapkan jika ingin menciptakan lagu. Selanjutnya dalam artikel ini untuk melanjutkan pembahasan kita jika menciptakan lagu dari musik terlebih dahulu, apa yang harus kita persiapkan?! Ya mudah saja, cukup persiapkan minimal 4 akor!

Lalu pertanyaan yang muncul berikutnya,

Bagaimana bisa dengan 4 akor kita sudah bisa menciptakan banyak lagu?

Selasa, 02 Maret 2021

Perlu Tahu! Beginilah Cara Kerja Musik Film!

gambar


Sebagai produk hibrida  musik film terbentuk dari dua konstruksi yakni musik dan film, sehingga upaya pemahamannya perlu dilakukan dengan cara memahami musik film sebagai musik, dan memahami musik musik film sebagai bagaian dari naratif film. 

Musik film dipahami dari konstruksi musiknya, tidak jauh berbeda dengan memahami musik secara umum karena bagaimanapun musik film tetaplah musik. Musik selalu memiliki makna atau arti yang terkandung melalui struktur dan bentuk musiknya. Lebih lanjut, musik dapat dipahami dengan cara memahami bagian-bagian dasar dari musik itu sendiri. Sebagai contoh, dalam musik Barat tonalitas menjadi hal yang penting dalam struktur musik. Tonalitas dapat didefinisikan dengan sebuah sistem nada (sering disebut tangga nada). Unsur lainnya seperti melodi, harmoni, ritmis, tempo, dinamik, timbre, instrumentasi, juga sangat penting dalam karya musik Barat. Unsur-unsur inilah yang akhirnya membentuk musik secara utuh dan dapat dipahami oleh audiens. Meskipun begitu, musik Barat hanyalah contoh. Musik dengan jenis lain atau berasal dari daerah lain mungkin memiliki unsur musik yang berbeda juga. 

Film sendiri adalah sebuah karya naratif. Film berkembang dari seni bercerita. Musik film dapat bekerja dengan beberapa cara untuk menguatkan gambar, yakni berjalan paralel (menguatkan gambar), atau secara kontrapung (kontradiksi dengan gambar). Pada dasarnya gambar sudah memiliki makna tersendiri, dan musik berfungsi untuk memodifikasi makna tersebut dengan beberapa cara. Gambar sejatinya memiliki makna yang jelas dan stabil, namun hal itu mungkin berubah ketika sampai pada penonton. Penonton dapat mengartikan gambar ke berbagai makna (multiple interpretation) sehingga makna gambar yang tadinya jelas, justru menjadi ambigu dan kabur ketika sampai ke penonton. 

Sebagai contoh ketika ada sebuah adegan yang menunjukkan sang aktor tersenyum tanpa ada musik apapun, penonton dapat mengartikan adegan tersebut setidaknya ke dalah dua hal. Pertama, sang aktor sedang bahagia atau yang kedua, sang aktor sedang berpikir licik dan memiliki rencana jahat. Makna dari adegan ini tentu saja dapat diperjelas dengan menggunakan musik. Saat sang aktor tersenyum dan musik terdengar bahagia, maka akan sangat mudah untuk penonton mengartikan adegan tersebut. Musik film bekerja dengan satu tujuan, yakni menguatkan satu makna dari berbagai kemungkinan makna yang ada. Musik mempengaruhi emosi sehingga penonton dapat lebih mudah menangkap makna yang diinginkan oleh pembuat film.

Meskipun musik film seringkali memiliki konstruksi naratif, namun terdapat juga musik yang hanya berfungsi sebagai tambahan dalam film. Jika fungsi musik hanya sebagai tambahan, musik tidak berperan untuk menguatkan makna gambar atau menggiring interpretasi penonton ke dalam suatu makna. Musik sebagai tambahan dalam film memiliki fungsi seperti menyambungkan gambar-gambar yang terputus. Transisi antara masa sekarang dan masa lalu (adegan flashback) biasanya menggunakan fungsi musik yang satu ini, sehingga satu gambar dengan gambar yang lain tetap tersambung dengan baik.   


Senin, 01 Maret 2021

Gitar klasik, Bagaimana Awal Mulanya?

 

Gitar klasik, Bagaimana Awal Mulanya? - Jelang Bagaskara - Blog Fisella

Gitar adalah alat musik yang populer dan benar-benar telah merakyat di Indonesia. Maka bukanlah hal yang asing jika kita akan mendengar dentingan gitar mengiringi kelompok orang yang sedang menyanyikan berbagai macam lagu maupun bermain secara instrumental. Latar belakang sejarah inilah tampaknya yang merupakan salah satu aspek yang telah menyebabkan adanya keberanian pada para investor asing untuk menanamkan modalnya dalam sektor musik khususnya gitar. Gejala ini ditandai dengan meningkatnya minat masyarakat dalam mempelajari gitar salah satunya melalui lembaga-lembaga kursus musik swasta di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya, serta dibukanya bidang studi praktik gitar pada jenjang Perguruan Tinggi. Dalam artikel ini saya akan membagikan secara singkat perjalanan revolusi gitar dari 1500SM (sebelum masehi) hingga akhirnya menjadi gitar yang digunakan seperti sekarang ini. Yuk, simak!

Jumat, 26 Februari 2021

Menciptakan Lagu, Lirik atau Musik dulu?

 

Menciptakan Lagu, Lirik atau Musik dulu?

Sekitar 10 tahun lalu saat saya baru belajar tentang musik, saya sempat bertanya bagaimana cara seseorang dapat menciptakan sebuah lagu. Kemudian muncul pertanyaan yang lebih spesifik dalam menciptakan sebuah lagu, apakah lirik atau musik duluan. Rasa penasaran akan jawaban tersebut membuat saya mencari tahu lewat senior dan browsing beberapa artikel yang harapannya dapat menjawab secara tepat. Namun beberapa jawaban dari hasil pencarian saya justru berujung pada kebuntuan dan pertanyaan-pertanyaan baru yang membuat saya semakin bingung. Ternyata masalah serupa tidak hanya dialami oleh saya seorang, sehingga pada artikel kali ini saya akan memberikan sebuah perspektif yang sesuai dengan pengalaman saya dalam bermusik.

Rabu, 24 Februari 2021

“High School Musical” Film Yang Berbicara Lewat Musik

High School Musical Film Yang Berbicara Lewat Music - Pi Isydora - Blog Fisella


Pencinta film musikal pasti tidak asing lagi dengan film yang bejudul ‘High School Musical’. Film bertemakan kisah-kasih anak sekolahan yang berjuang untuk masuk ke perguruan tinggi yang sesuai dengan impiannya di masa depan ini, merupakan salah satu produksi Disney Channel Original Movie (Film original Disney Channel) yang ditayangkan di Disney Channel.

Senin, 22 Februari 2021

Yuk! Pelajari Salah Satu Latihan Tangan Kiri untuk Gitar!

 

Yuk! Pelajari Salah Satu Latihan Tangan Kiri untuk Gitar! - Jelang Bagaskara - Blog Fisella

Pasti kalian pernah menemukan permasalahan tangan kiri pada saat latihan dan hal itu menjadi tantangan tersendiri. Di artikel yang lalu saya telah membahas Cara Mudah Melatih Jari Tangan Kiri untuk Bermain Gitar. Nah, akan tetapi saya ingin latihan kalian meningkat dong! Maka dari itu dalam artikel ini saya akan membagikan tips dalam melatih tangan kirimu. Tentu sedikit lebih sulit dibandingkan dengan artikel yang lalu. Umumnya ada banyak sekali permasalahan tangan kiri yang perlu untuk dilatih. Akan tetapi, karena keterbatasan tulisan pada artikel ini saya hanya membahas satu teknik saja. Apa itu? yaitu tentang Finger Independence. Hal itu penting karena jari-jari kalian harus bisa bergerak secara independen satu sama lain.

Kamis, 18 Februari 2021

FREE RNB/SOUL - LOFI BEAT For FPC Vst - February Part 1

 



Sampai juga kita dipertengahan bulan Februari ini. Nah, kali ini kami akan memberikan lagi beberapa FPC midi drum pattern, karena minggu lalu free trap beat sudah sampai pada part yang 2, sekarang kami akan memberikan 3 Free RNB/Soul - Lofi Beat yang tentunya berbeda sebelumnya.




Beberapa referensi telah kami kumpulkan dan pada kali ini kita akan memberikan 3 Midi drum pattern yang mana menggunakan sukat  6/4 dan 4/4. Tentunya masing-masing memberikan nuansa yang berbeda. Nah buat kalian yang penasaran, bisa langsung download link disini.

catatan : perhatikan sukat pada midi file yang akan digunakan sebelum memasukannya ke FPC Vst