Ada berbagai tulisan yang menjelaskan bagaimana musik memiliki pengaruh pada otak bahkan organ lainnya. Otak merupakan organ yang mengatur sebagian besar sistem yang berjalan dalam tubuh manusia. Dalam otak terdapat beberapa jenis frekuensi gelombang diantaranya; (1) gamma yakni gelombang otak dengan frekuensi 16 Hz – 100Hz yang terjadi pada saat seseorang dalam kondisi kesadaran penuh aktivitas mental yang tinggi misalnya tampil di muka umum, (2) beta yakni gelombang otak yang dengan frekuensi 12 Hz – 19Hz yang terjadi ketika seseorang mengalami aktivitas mental yang terjaga misalnya melakukan kegiatan sehari-hari, (3) Sensory Motor Rhtym (SMR) dengan frekuensi 12 Hz – 16 Hz yang termasuk dalam kelompok getaran low beta yang berfungsi dalam fokus dan konsentrasi, (4) alfa, dengan frekuensi 8 Hz – 12 Hz yakni gelombang yang terjadi saat seseorang mengalami relaksasi, (5) teta yakni gelombang otak dengan frekuensi 4 Hz - 8 Hz yang terjadi saat seseorang tidur ringan atau sangat mengantuk, dan (6) delta, yakni gelombang otak dengan frekuensi 0,5 Hz – 4 Hz yang terjadi saat seseorang tertidur tanpa mimpi.
Ketika mendapat stimulus, otak akan berkerja melalui tahap sensori – persepsi – kognisi – respon. Dalam konteks musik tahap sensori dimulai dari proses mendengar dimana sinyal pendengaran dari telinga luar akan diteruskan ke koklea telinga di bagian dalam. Tahap persepsi terjadi ketika seseorang mengolah elemen musik seperti pitch, loudness, timbre, durasi. Tahap kognisi merupakan bagaimana seseorang memahami musik. Saat mendengar musik, otak kita merespons dengan berbagai aktivitas. Misalnya musik yang santai dan tenang cenderung meningkatkan gelombang otak alfa yang berhubungan dengan relaksasi dan konsentrasi. Sebaliknya, musik yang energik dan bersemangat akan meningkatkan gelombang beta yang berhubungan dengan fokus. Pemrosesan musik di dalam otak melibatkan berbagai organ yang menentukan respon seperti apa yang akan muncul. Musik bisa saja merangsang munculnya memori, perasaan tertentu, sensasi tertentu, dan mempengaruhi kerja organ lain. Berbagai penelitian juga menyebutkan bahwa mendengar musik tertentu dapat menurunkan tekanan darah dan denyut jantung sehingga seseorang dapat merasa lebih tenang dan rileks.