BLOG.FISELLA®: Opini
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan

Kamis, 30 Maret 2023

Kuliah Musik Belajar Apa?

Bimbingan Masuk Jurusan Musik ISI Jogja


Banyak banget yang bilang kalau kuliah musik itu santai, nggak susah, nyanyi-nyanyi terus, nongkrong terus, dan lain sebagainya. Big NO! Salah banget kalau ada orang yang bilang kuliah musik itu nggak susah. Sama seperti perkuliahan pada umumnya, kuliah musik tentunya juga punya kesulitannya sendiri. Di kampus, mahasiswa juga diberi target dan standar yang harus dipenuhi kalau mau lulus. Setiap prodi biasanya punya standar masing-masing. Kegiatan setiap prodi juga tentunya berbeda, sesuai visi misi prodi itu sendiri. 

Kamis, 16 Maret 2023

Rekomendasi Gitar Murah Untuk Belajar Gitar Klasik!

Rekomendasi Gitar Murah Untuk Belajar Gitar Klasik  Fisella Music Course.jpg

Ketika ingin belajar bermain alat musik, alangkah baiknya kalau kalian memiliki  alat musik sendiri. Bukan tanpa alasan, memiliki alat musik pribadi akan membuat proses belajar jadi lebih efektif. Kalian bisa belajar dengan mentor di tempat les atau bersama mentor yang datang ke rumahmu lalu setelahnya berlatih sendiri. Apabila kalian tidak memiliki alat musik pribadi, tentu ini akan menjadi kendala karena kemungkinan besar kalian harus meminjam alat sebelum berlatih. Hal ini juga menimbulkan resiko latihan terganggu karena kalian tidak bisa berlatih secara konsisten. Begitu juga dengan pembelajaran gitar klasik. Akan lebih baik jika mentor dan murid memiliki gitar sendiri agar proses latihan semakin efektif. 

Jumat, 21 Oktober 2022

Misteri Komposer Romance d'Amour


Repertoar Romance atau sering juga disebut Romanza, Romance de Amor, Spanish Romance, Romance de Espana, dan masih banyak lagi sebutan lainnya adalah sebuah karya lagu untuk gitar klasik yang sampai saat ini belum bisa diketahui siapa penulis / komposernya. Bagi musisi klasik, terutama ber-instrumen gitar klasik pasti sudah tidak asing lagi mendengar judul romance, karena karya ini adalah karya yang simpel namun sangat indah didengar.

Selasa, 13 September 2022

Chorus dan Refrain, Struktur Lagu yang Sering Tertukar Bahkan Dianggap Sama!

Chorus dan Refrain, Struktur Lagu yang Sering Tertukar Bahkan Dianggap Sama!

Bukan hal yang terdengar asing lagi bagi kita dengan kata reff dan chorus, apalagi bagi kita yang memang berkecimpung di dunia musik. Lantas, apakah kamu sudah yakin pemahaman kamu terhadap reff dan chorus sudah benar? Kalau belum yakin, mari simak artikel ini untuk memahami apa itu reff dan chorus secara lebih mendalam.

Jumat, 19 November 2021

AHLI BERMUSIK : BAKAT ATAU LATIHAN?

sumber : Instagram.com/isyanasarasvati
Sebagai seseorang yang memutuskan untuk belajar musik secara akademik, ternyata belajar musik bukanlah hal yang mudah. Musik yang kelihatannya keren, seperti orkestra, atau permainan instrumen piano solo yang hebat, ternyata banyak aspek di baliknya yang layak untuk diperhatikan. Namun, mayoritas masyarakat Indonesia masih banyak yang berpandangan bahwa seseorang piawai bermain musik atau berhasil di suatu bidang itu ditentukan karena faktor bakat saja.

Lantas terkait hal ini, apakah benar-benar hanya karena bakat saja seseorang dapat piawai dalam bermusik?

Buku Ketika Mozart Kecil Memainkan Jemarinya karya It Pin Arifin, dapat dijadikan salah satu referensi untuk menjawab permasalahan ini. 

Dalam buku ini dikemukakan bahwa seseorang dapat menjadi ahli dalam suatu bidang terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya. It Pin Arifin mengemukakan, seseorang dapat berkembang menjadi ahli dalam suatu bidang pengaruhnya bukan hanya karena bakat saja melainkan lingkungan dan deliberate practice.
 
Apa itu Deliberate Practice?
sumber : https://www.goodreads.com/book/show/13253673-ketika-mozart-kecil-memainkan-jemarinya

Menurut It Pin Arifin dalam buku Ketika Mozart Kecil Memainkan Jemarinya, “Latihan sampai mendalam dengan tujuan memperbaiki kekurangan terus-menerus sambil merengkuh kegagalan demi kegagalan, itulah Deliberate Practice”. 

Singkatnya dalam hal ini, latihan sangatlah penting untuk tidak hanya memperhatikan dari segi kuantitas melainkan juga segi kualitas. Lingkungan yang mendukung sangatlah berpengaruh, karena Deliberate Practice membutuhkan motivasi yang kuat.

Tak hanya terkait itu, dalam buku ini disampaikan pula tentang mitos Gen dan IQ yang mana turut memberikan sudut pandang baru. Selain itu, buku ini juga menyampaikan tentang kehebatan otak manusia, bagaimana aspek grit berpengaruh yaitu suatu motivasi yang tinggi dan terfokus, tentang growth mindset yaitu pola pikir bahwa seseorang dapat berkembang, serta motivasi intrinsik yaitu suatu motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri.

Penjelasan dalam buku ini sangat menarik dan layak untuk dijadikan referensi. Buku ini dapat membantu menjawab persoalan tentang bagaimana seseorang dapat menjadi ahli dalam bermusik. Bahkan tidak hanya untuk orang-orang yang ingin mengetahui ahli dalam bidang musik saja melainkan di bidang lainnya pun juga masih relevan.

Melalui buku ini pula dapat diketahui bahwa bakat bukan satu-satunya penentu seseorang dapat menjadi ahli.

Dalam Epilog buku tersebut Pin Arifin mengemukakan bahwa terdapat empat aspek dimensi yang menentukan seseorang menjadi ahli yaitu dimensi emosional, dimensi fisik, dimensi mental dan dimensi spiritual.
Untuk fondasi dasar, dimensi emosional harus diperhatikan, dimensi ini berfungsi sebagai penopang dan pendorong untuk dimensi fisik yaitu berkaitan dengan latihan kualitas dan kuantitas yang baik dan benar, serta hal ini pula berkaitan dengan dimensi mental yaitu bagaimana ketangguhan untuk sanggup menjalani proses latihan dan pembelajaran yang tidak mudah. 
Lalu, dimensi terakhir yang membuat seseorang bersemangat memulai setiap hari dan merasakan makna dari ketiga fondasi sebelumnya tersebut adalah dimensi spiritual, dimensi ini mengenai harapan dan inspirasi yang membuat seseorang berani meraih impian lebih tinggi, meski dalam situasi kelam sekalipun.

Dari penjelasan buku ini kita dapat belajar bahwa latihan, dan terus konsisten adalah kunci keberhasilan. Seringkali kita merasa tidak berbakat hanya karena ingin menjadikan suatu alasan untuk berhenti pada suatu proses yang dirasa tidak menyenangkan. Nyatanya, ketika ingin suatu hasil yang maksimal, butuh proses yang maksimal pula.

Seorang performer musik yang sangat piawai memainkan instrumennya, pastinya tidak semudah itu dalam mencapai keahliannya. Butuh pemahaman latihan yang benar, jam terbang yang tinggi, guru hebat dibaliknya serta motivasi yang kuat di dalam dirinya.

Bakat bukanlah satu-satunya penentu, jangan sampai hal ini menjadikan kita untuk berhenti dan menyerah akan suatu impian yang ingin kita gapai.


Irene Puri Kumala, Mahasiswi Program Studi Musik, Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Sabtu, 09 Oktober 2021

Estetika Musik dalam Perspektif Barat dan non-Barat

 

Artikel ini adalah sebuah ulasan terhadap webinar Musik, Seni, dan Estetika oleh Prof. Dr. Triyono Bramantyo, M.Ed. yang diselenggarakan oleh Program Studi Musik ISI Yogyakarta.

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa estetika musik merupakan sebuah perspektif untuk memandang dan menilai musik, maka keberadaan estetika musik ini menjadi pembahasan para cendekiawan musik tak terkecuali musisi akademis ISI Yogyakarta, mulai dari level mahasiswa hingga pengajar. Karena estetika musik dianggap penting, maka mata kuliah Estetika Musik mencoba menghadirkan seseorang yang berkompeten untuk berbicara perihal ini. Beliau adalah Prof. Dr. Triyono Bramantyo, M.Ed., guru besar ISI Yogyakarta yang berlatarbelakang musik dan berkedudukan di Program Studi Pendidikan Musik ISI Yogyakarta. Pemikirannya sebagai musikolog akademis pastinya tidak perlu diragukan lagu, baik dalam ranah akademis maupun non-akademis.

Jumat, 03 September 2021

Belajar Gitar Sendiri vs Kursus, Mana Yang Lebih Efektif?

Sekarang ini, gitar adalah salah satu alat musik yang banyak dipelajari orang-orang, namun cara orang-orang belajar berbeda. Ada yang belajar sendiri (atau disebut otodidak), ada yang belajar dengan mengikuti kursus. Namun, manakah yang lebih efektif? Nah, kali ini saya akan menjelaskan dari berbagai sudut pandang.

Belajar otodidak :

- Cari materi sendiri dan bisa langsung belajar materi yang diinginkan.

Anda pasti akan mencari sendiri di internet, seperti di Youtube dan lainnya. Dan anda hanya akan mencari materi yang anda butuhkan dan inginkan. Di satu sisi anda akan menghemat waktu, namun di sisi lain ,mungkin nanti ada ilmu yang terlewat. 

Semisalnya ketika belajar fingerstyle, anda akan langsung menonton video orang yang memainkan 1 aransemen lagu. Jadi jika ingin belajar lagu lain, anda akan cari aransemen lain karena tidak diajari cara mengaransemen lagu sendiri. 

- Tidak tahu kesalahan kita dimana.

Jika anda belajar gitar sendiri, anda tidak akan dapat masukan dari orang yang berpengalaman. Anda hanya belajar dari cara pandang kita sendiri. 

Semisal, anda bisa memetik gitar tapi cara memetiknya salah. Atau semisalnya, anda tahu istilah teori teori musik, tapi belum tentu nama istilah tersebut benar.

- Tidak tahu mana sumber yang valid. 

Di jaman sekarang, memperoleh informasi sangat mudah. Namun anda tidak tahu apakah informasi tersebut benar (valid) atau tidak.

Belajar di kursus :

- Materi pembelajaran sudah tersedia dan terstruktur.

Di kursus, materi pembelajaran sudah terstruktur dengan baik dan pengajarnya sudah mempunyai ilmu yang matang dan berpengalaman. Jadi ilmu yang diajarkan dari yang dasar sampai advanced dan tidak ada ilmu yang terlewat. Anda juga akan mempelajari lagu dari tingkat kesulitan yang berbeda beda.

- Mendapat masukan/ koreksi.

Di kursus, permainan gitar anda akan dinilai dan dievaluasi. Semisal cara petik anda dikoreksi, cara pembawaan lagu dikoreksi, cara posisi gitar anda dikoreksi, dan lainnya.

- Memperoleh wawasan yang luas.

Di kursus, tentunya anda akan mempunyai wawasan lebih luas seperti teori musik dan lainnya, dan anda lebih bisa dan mengerti cara bermain instrumen yang baik, cara membaca notasi yang baik, dan lainnya.

Kesimpulannya, kedua cara belajar tersebut baik, tergantung goals tiap orang. Jika anda hanya ingin menyalurkan hobi atau untuk have fun, tidak masalah jika otodidak, karena tujuan anda hanya ingin bisa main lagu favorit misalnya. Namun, jika anda ingin mendalami musik, alangkah lebih baik jika mengikuti kursus. Dan saya mempunyai rekomendasi tempat kursus yang baik, yaitu di https://www.fisella.com/ .

Sekian. Terimakasih telah membaca.

 Sumber gambar : https://www.pexels.com/photo/a-man-playing-a-guitar-7104397/