Mengapa E-A-D-G-B-E menjadi “Standard Tuning” gitar? - BLOG.FISELLA®

Rabu, 07 April 2021

Mengapa E-A-D-G-B-E menjadi “Standard Tuning” gitar?



Saat memainkan gitar sangat perlu untuk kita memastikan bahwa semua bunyi yang dikeluarkan dari senar tidak fals. Hal ini bertujuan untuk membuat suara yang keluar dari senar gitar tentu saja enak di dengar dan harmonis.

Saat menyetem senar gitar, seperti yang kita ketahui bahwa standard tuning dari senar gitar yakni dari nada rendah (senar yang paling dekat dengan wajah kita) ke nada yang tertinggi (senar yang paling dekat dengan kaki kita) adalah E(6) – A(5) – D(4) – G(3) – B(2) – E(1)

pic: https://spinditty.com/instruments-gear/how-to-tune-a-guitar-with-a-tuner

Namu pernahkah terlintas di benak teman-teman,

Mengapa standard tuning dari senar gitar bisa seperti diatas? Mari kita simak bersama!

Senar gitar di ‘stem’ dengan standard tuning E-A-D-G-B-E tentu saja memiliki tujuan agar memudahkan jari kita dalam bermain akor, bermain tangga nada, dan meminimalisir perpindahan jari di tangan kiri.

Berdasarkan sejarah revolusi gitar pada abad ke-15, senar gitar baru berjumlah 5 dengan masing-masing bersenar ganda atau Five Courses  dengan penyeteman:

AA(5) – DD(4) – GG(3) – BB(2) – EE(1)

Dengan berevolusinya gitar, senar menjadi tunggal dan ditambahkan jumlahnya yakni senar  6 dengan nada E untuk melanjutkan interval Perfect Fourth pada nada A.

Sebelumnya sadarkah teman-teman dengan jarak nada pada setiap senar memiliki interval Perfect Fouth (P4) dan Major Third (M3) ? 

pic: Instagram @mayorgitarbro

Setiap alat musik yang berdawai mempunyai jarak interval Perfect Fourth (P4) dan Perfect Fifth (P5). Alat musik seperti violin (biola), viola (biola alto), cello, dan contrabass memiliki jarak interval P5, namun mengapa hanya gitar yang menerapkan jarak Interval P4? Dilansir dalam artikel Fender Seorang gitaris asal Amerika, Richard Lloyd memberikan alasan yang sangat baik pada hal ini.

“The guitar is a larger-scaled instrument which is played sitting in one’s lap. With the guitar sitting in the lap and the neck diagonal to the player, the bend in the wrist starts to make it more difficult to spread out the fingers. So our next best choice for tuning any larger scaled multi-stringed instrument is going to be to tune in fourths, which are a little closer together”

(“Gitar adalah alat musik yang berukuran cukup besar untuk dimainkan sambil duduk di satu pangkuan. Dengan gitar yang berada di pangkuan dan posisi leher gitar yang diagonal pada pemain, tekukan pada pergelangan tangan membuat kita lebih sulit untuk merentangkan jari. Jadi pilihan terbaik untuk penyeteman gitar dibuat dengan jarak interval P4 yang sedikit lebih dekat”)

Menanggapi hal diatas, meskipun instrument seperti cello dan contrabass ukurannya lebih besar daripada gitar, namun posisi leher instrument cello dan contrabass saat dimainkan itu vertikal sama seperti pergelangan tangan yang memainkannya. Dengan posisi seperti itu tentu saja jarak interval P5 lebih memungkinkan untuk di mainkan pada cello dan contrabass daripada di gitar.

Interval P4 merupakan interval yang memudahkan jari kita untuk memainkan akor dan tangga nada pada gitar. Dimana dengan menggunakan interval ini, ke-empat jari kita di tangan kiri yakni dari jari telunjuk sampai jari kelingking akan memudahkan kita memainkan dan menggapai semua nada kromatis pada tiap fret (nada kromartis yakni nada yang naik setengah contoh F ke Fis). Sehingga saat jari sudah menekan senar 6 pada tiap fret (fret 1 sampai fret 4) langkah untuk melanjutkan nada kromatis berikutnya adalah tinggal memetik senar 5 dengan posisi open string (senar terbuka atau tidak di tekan) dimana merupakan satu hal yang mempermudah kita memainkan tangga nada kromatis  

Namun ada yang mengganjal pada interval senar gitar yang mungkin memunculkan pertanyaan..

Mengapa Interval pada senar gitar semuanya tidak dibuat dengan Perfect Fourth (P4)? Mengapa ada interval Major Third (M3) pada senar gitar?

Interval M3 ini dibuat tentu saja dengan alasan yang baik untuk posisi jari kita. Sebagai contoh, jika semua interval pada senar gitar dibuat P4, maka tentu saja nada pada tiap senar akan menjadi:

E(6) – A(5) – D(4) – G(3) C(2) – F(1)

Jika kita memperhatikan dengan detail, kita akan mendapatkan interval minor second (m2) pada nada terendah yakni E(6) dan nada tertinggi F(1). Bunyi yang dihasilkan oleh interval m2 akan menghasilkan bunyi yang ‘awkward’ atau agak aneh kedengarannya.

Selain itu, saat memainkan teknik Barre tanpa disengaja kita akan membuat banyak pergerakan interval m2 dan satu satunya hal yang dilakukan untuk menghindari interval tersebut yaitu dengan mencari posisi yang tentu saja akan membuat banyak pergerakan yang lebih besar dan menyusahkan. Itulah mengapa interval M3 sangat dibutuhkan dan tentu saja memiliki manfaatnya yang sangat besar pada jari-jari kita.

Nah bagaimana teman – teman dengan penjelasan diatas? Semoga artikel ini menjawab pertanyaan teman – teman mengenai standard tuning pada gitar. 




Bagikan artikel ini

2 komentar