Saat memainkan gitar
sangat perlu untuk kita memastikan bahwa semua bunyi yang dikeluarkan dari
senar tidak fals. Hal ini bertujuan untuk membuat suara yang keluar dari senar
gitar tentu saja enak di dengar dan harmonis.
Saat menyetem senar gitar,
seperti yang kita ketahui bahwa standard tuning
dari senar gitar yakni dari nada rendah (senar yang paling dekat dengan wajah
kita) ke nada yang tertinggi (senar yang paling dekat dengan kaki kita) adalah E(6)
– A(5) – D(4) – G(3) – B(2) – E(1)
pic: https://spinditty.com/instruments-gear/how-to-tune-a-guitar-with-a-tuner |
Namu pernahkah terlintas di benak teman-teman,
Mengapa standard tuning dari senar gitar bisa seperti diatas? Mari kita simak bersama!
Senar gitar di ‘stem’ dengan standard tuning
E-A-D-G-B-E tentu saja memiliki tujuan agar memudahkan jari kita dalam bermain
akor, bermain tangga nada, dan meminimalisir perpindahan jari di tangan kiri.
Berdasarkan sejarah revolusi gitar pada abad ke-15, senar gitar baru berjumlah 5 dengan masing-masing
bersenar ganda atau Five Courses dengan penyeteman:
AA(5) – DD(4) – GG(3) – BB(2) – EE(1)
Dengan berevolusinya gitar, senar menjadi tunggal
dan ditambahkan jumlahnya yakni senar 6 dengan
nada E untuk melanjutkan interval Perfect
Fourth pada nada A.
Sebelumnya sadarkah teman-teman dengan jarak nada pada
setiap senar memiliki interval Perfect
Fouth (P4) dan Major Third (M3) ?
pic: Instagram @mayorgitarbro |
Setiap alat musik yang berdawai mempunyai jarak interval
Perfect Fourth (P4) dan Perfect Fifth (P5). Alat musik seperti violin (biola),
viola (biola alto), cello, dan contrabass memiliki jarak interval P5, namun
mengapa hanya gitar yang menerapkan jarak Interval P4? Dilansir dalam artikel Fender Seorang gitaris asal Amerika,
Richard Lloyd memberikan alasan yang sangat baik pada hal ini.
“The guitar is a
larger-scaled instrument which is played sitting in one’s lap. With the guitar
sitting in the lap and the neck diagonal to the player, the bend in the wrist
starts to make it more difficult to spread out the fingers. So our next best
choice for tuning any larger scaled multi-stringed instrument is going to be to
tune in fourths, which are a little closer together”
(“Gitar adalah alat musik yang berukuran cukup besar
untuk dimainkan sambil duduk di satu pangkuan. Dengan gitar yang berada di
pangkuan dan posisi leher gitar yang diagonal pada pemain, tekukan pada
pergelangan tangan membuat kita lebih sulit untuk merentangkan jari. Jadi
pilihan terbaik untuk penyeteman gitar dibuat dengan jarak interval P4 yang
sedikit lebih dekat”)
Menanggapi hal diatas, meskipun instrument seperti cello dan contrabass ukurannya lebih besar daripada gitar, namun posisi leher instrument cello dan contrabass saat dimainkan itu vertikal sama seperti pergelangan tangan yang memainkannya. Dengan posisi seperti itu tentu saja jarak interval P5 lebih memungkinkan untuk di mainkan pada cello dan contrabass daripada di gitar.
Interval P4 merupakan interval yang memudahkan jari kita
untuk memainkan akor dan tangga nada pada gitar. Dimana dengan menggunakan
interval ini, ke-empat jari kita di tangan kiri yakni dari jari telunjuk sampai
jari kelingking akan memudahkan kita memainkan dan menggapai semua nada
kromatis pada tiap fret (nada kromartis yakni nada yang naik setengah contoh F
ke Fis). Sehingga saat jari sudah menekan senar 6 pada tiap fret (fret 1 sampai
fret 4) langkah untuk melanjutkan nada kromatis berikutnya adalah tinggal
memetik senar 5 dengan posisi open string (senar terbuka atau tidak di tekan)
dimana merupakan satu hal yang mempermudah kita memainkan tangga nada kromatis
Namun ada yang mengganjal pada interval senar gitar
yang mungkin memunculkan pertanyaan..
Mengapa Interval
pada senar gitar semuanya tidak dibuat dengan Perfect Fourth (P4)? Mengapa ada interval Major Third (M3) pada senar gitar?
Interval M3 ini dibuat tentu saja dengan alasan yang
baik untuk posisi jari kita. Sebagai contoh, jika semua interval pada senar
gitar dibuat P4, maka tentu saja nada pada tiap senar akan menjadi:
E(6) – A(5) – D(4) – G(3) –
C(2) – F(1)
Jika kita memperhatikan
dengan detail, kita akan mendapatkan interval minor second (m2) pada nada terendah yakni E(6) dan nada tertinggi F(1). Bunyi yang dihasilkan oleh interval m2 akan menghasilkan bunyi yang ‘awkward’
atau agak aneh kedengarannya.
Selain itu, saat memainkan teknik Barre tanpa disengaja kita akan membuat banyak pergerakan interval m2 dan satu satunya hal yang dilakukan untuk menghindari interval tersebut yaitu dengan mencari posisi yang tentu saja akan membuat banyak pergerakan yang lebih besar dan menyusahkan. Itulah mengapa interval M3 sangat dibutuhkan dan tentu saja memiliki manfaatnya yang sangat besar pada jari-jari kita.
Nah bagaimana teman – teman dengan penjelasan diatas? Semoga artikel ini menjawab pertanyaan teman – teman mengenai standard tuning pada gitar.
Semngat trus mimin andalan akuu💙
BalasHapusArtikel yang mantap. Menambah wawasan tentang dunia dawai
BalasHapus