Sebagai bentuk kesadaran kami akan pentingnya perlindungan merek, Fisella resmi mendaftarkan diri ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual sebagai Merek Jasa pada 2 Januari 2024, sehingga kami mengganti nama Fisella menjadi Fisella®. Halaman ini juga menjadi pengumuman bagi khalayak umum terkait perlindungan Fisella® sebagai merek jasa yang terdaftar pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
Jubing Kristianto adalah salah satu gitaris Indonesia yang dikenal luas karena keterampilannya dalam memainkan musik klasik dan fingerstyle. Namun, yang membuatnya benar-benar istimewa adalah kecintaannya dalam berbagi karya musiknya dengan orang lain secara cuma-cuma.
Girl group asal Korea Selatan LE SSERAFIM menjadi salah satu girl group sukses generasi ke-4 dengan berbagai lagu hits akhir-akhir ini “Easy” yang berhasil memasuki Billboard Hot 100 dan performa luar biasa mereka di bidang kpop musik dengan berbagai penghargaan salah satunya “MAMA Award for favorite Dance Perfomance 2023”. Kesuksesan mereka sejak kurang lebih 2 tahun debutnya menghantarkan mereka untuk tampil dalam ajang musik festival terbesar dan terkenal di Amerika, yaitu Coachella.
Jika mama papa sedang mencari kursus musik dengan layanan guru datang ke rumah terbaik di Jogja, Fisella® adalah jawabannya! Platform kursus musik home service dengan pengalaman sejak 2018, Fisella telah membantu ratusan murid dari belajar musik dirumah dengan nyaman dan efektif.
Konser Glenn Fredly sukses digelar pada Sabtu 24/06/2023 di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta. Ribuan penonton rindu akan Glenn Fredly dan ikut merasakan euphoria konser tersebut.
Perpusnas atau Perpustakaan Nasional kini tak hanya dapat menyimpan karya buku saja. Saat ini serial seperti majalah atau koran, film, peta, bahkan karya musik dan partitur dapat diserah simpan di perpusnas. Perpusnas mendapat amanat yang tertera pada Undang-undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (SSKCKR).
Para pencipta lagu atau musisi dapat menyimpan karya
musik-nya di aplikasi perpusnas yaitu e-deposit. Hal ini sangat bermanfaat
karena nantinya dapat menjadi arsip dan bukti karya luar biasa anak bangsa
Indonesia. Genre yang diterima pun tidak dibatasi termasuk musik tradisional. Musisi
dan para pencipta karya tidak hanya dapat menyimpan karyanya namun juga dapat
dipromosikan dan perpusnas siap memfasilitasi terkait hak ekonomi atau royalti.
Dalam mengirimkan karya terdapat syarat-syarat
tertentu.Terkait formatpengiriman hanya diperbolehkan format PDF, JPG,
TIFF, WAV, MP3, MP4. Karya elektronik yang diserahkan ini wajib kualitas
terbaik dan tidak terdapat DRM (Digital Right Management). Terdapat 3 cara
penyerahan karya elektronik, yang pertama adalah Single Deposit yaitu penerbit
dan produsen karya rekam menyerahkan karya elektronik secara satu per satu saat
menyerahkan karya elektronik. Yang kedua, Bulk Deposit yaitu penerbit dan
produsen karya rekam menyerahkan karya elektronik secara banyak untuk satu kali penyerahan. Biasanya untuk banyak judul/file. Yang ketiga, FTPS (File Transfer
Protocol Secure) yaitu karya ini dapat diserahkan dengan cara mengirim file
karya elektronik langsung ke alamat server dengan alamat dan port oleh
Perpustakaan Nasional RI.
Untuk mengirimkan karya ini dapat diserahkan melalui aplikasi
e-deposit. Aplikasi e-deposit ini merupakan sistem atau aplikasi berbais web
yang memang bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan penghimpunan dan pengelolaan
bahan perpustakaan digital. Tujuan aplikasi ini salah satunya ingin membangun
sistem manajemen koleksi yang aman untuk keberlangsungan publikasi. Selain itu
tujuan adanya aplikasi ini, adalah efisiensi kepada pihak penerbit agar dapat
terintegerasi secara otomatis antara ISBN dan e-deposit.
Berikut
tutorial untuk mengakses aplikasi e-deposit.
Semoga dengan adanya UU Nomor
13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (SSKCKR). Hak jaminan
sosial ekonomi bagi para musisi menjadi lebih diperhatikan. Adanya e-deposit
dari perpusnas, semoga bisa bermanfaat, dan memberdayakan khususnya bagi para musisi dan pencipta lagu.
Irene Puri Kumala, Mahasiswi Musik, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Kamis, 11 November 2021,
tepatnya pada tiga hari yang lalu pada pukul 19.47 WIB, para musisi musik klasik
di Indonesia tak henti-hentinya membagikan kabar duka melalui sosial media Instagram,
tak terkecuali Ananda Sukarlan (Pianis dan komposer piano di Indonesia).
Ibu Latifah Kodijat atau
yang bernama lengkap Latifah Kodijat Marzoeki merupakan seorang pianis di
Indonesia yang baru saja tutup usia. Pianis kelahiran 12 November 1928 ini,
banyak memberikan kontribusi pada dunia musik klasik khususnya piano. Beliau
bukan hanya seorang pianis, melainkan seorang pengajar serta pencipta buku
pedagogi piano.
Latifah Kodijat telah
menerbitkan banyak buku untuk membantu anak-anak dan pecinta musik dalam
belajar piano. Salah satu buku-nya yang cukup terkenal adalah buku Tangga nada
dan Trinada. Buku ini menjadi pegangan bagi seluruh guru dan standar pengajaran
sekolah musik piano di Indonesia hingga saat ini. Dalam Instagram Latifah
Kodijat yaitu @latifahkodijat, beliau menyantumkan link yang berisi website
pribadi.
Pada bagian profil,
dikatakan bahwa beliau memang jatuh cinta dengan musik klasik sejak remaja. Latifah
telah mengenyam pendidikan musik
di College Musical Belge dan Muziek Lyceum Amsterdam. Beliau pun memulai karir musikdi Indonesia sebagai pengajar piano privat dan pedagogi piano
di Sekolah Musik di Yayasan Pendidikan Musik atau YPM dan di Yayasan Musik Jakarta atau YMJ, kedua sekolah musik di Jakarta.
Selain terkait pendidikan musik, beliau menciptakan buku musik. Buku yang telah diterbitkan pun sudah ada enam buku, diantaranya buku
Tangga nada dan trinada, Piano kawanku, Penuntun Pengajar Piano,
Istilah-Istilah Musik, Kartu Kilat Musik dan Wolfgang Amaedus Mozart. Semua buku ini pun dijual dengan harga mulai dari Rp.40.000 hingga Rp.
80.000. Apabila tertarik dapat mengunjungi website https://latifahkodijat.wordpress.com/books/
atau dapat langsung menghubungi melalui kodijat.marzoeki@gmail.com
Sumber : Instagram.com/latifahkodijat
Pada salah satu postingan di Instagram, dalam hal mengajar Ibu Latifah memiliki beberapa nasihat yang tercantum pada caption instagram miliknya :
" A good teacher never tells but asks questions; A good teacher teaches the pupil to listen; A good teacher teaches the pupil to sing; A good teacher teaches the pupil about phrasing"
Latifah Kodijat memang sosok yang patut untuk diteladani. Komitmen beliau untuk memajukan pendidikan musik di Indonesia khususnya
piano tidak sia-sia. Berkat-nya seluruh pengajar dan sekolah musik di Indonesia
dimudahkan atas adanya buku Tangga Nada dan Trinada yang hingga saat ini
menjadi acuan. Tak jarang beliau menjadi sosok yang dihormati oleh para pengajar dan musisi
klasik tanah air karena jasa-nya akan pendidikan musik.
Selamat Jalan, Bu Latifah Kodijat. Terima Kasih atas kontribusimu akan
pendidikan musik klasik, jasamu tak akan kami lupakan.
Irene Puri Kumala, Mahasiswi Program Studi Musik, Institut Seni Indonesia Yogyakarta