Mengenal Pre-Mixing Audio, Sebuah Konsep untuk Memaksimalkan Proses Mixing Audio - BLOG.FISELLA®

Sabtu, 14 Agustus 2021

Mengenal Pre-Mixing Audio, Sebuah Konsep untuk Memaksimalkan Proses Mixing Audio

Mengenal Pre-Mixing Audio, Sebuah Konsep untuk Memaksimalkan Proses Mixing Audio

Lagi-lagi saya ngobrolin soal audio mixing, sebuah kegiatan "sakral" yang selalu dibincangkan para musisi. Tidak sedikit musisi yang berpikir bahwa mixing dan mastering merupakan proses yang sangat penting pada karya rekaman mereka, sehingga para musisi berani menghabiskan banyak dana untuk membayar mix engineer agar rekaman musik mereka menjadi lebih baik. Pembahasan soal mixing dan mastering sebelumnya sudah pernah saya bahas pada blog pribadi saya di artikel Pahami Perbedaan Mixing dan Mastering bagi Pemula. Baik kalangan performer, arranger, composer, bahkan guru musik sekalipun pasti pernah mendengar istilah audio mixing.

Pernah denger tentang Pre-Mixing?

OK, kalau belum saya akan jelaskan sedikit. Menurut situs Sound on Sound Pre-Mix merupakan sebuah sesi persiapan sebelum mixing yang digunakan untuk mengatasi masalah apapun yang nantinya berpotensi muncul dalam dalam proses mixing. Pre-mix dianggap penting karena dapat membuat proses mixing menjadi lebih maksimal.

Saya akan memberikan sebuah contoh dari pengalaman saya melakukan kegiatan perekaman audio dan menerapkan proses pre-mix. Ketika saya diminta merekam duo gitaris klasik yang direkam di luar studio musik, saat melakukan sound check saya langsung mencoba mendengarkan berapa besar intensitas reverb dari ruangan tersebut, kemudian saya mencoba memberikan reverb emulator dengan pengaturan tertentu untuk membuat keputusan apakah perlu perlakuan khusus dalam perekaman tersebut, misalnya memasang acoustic panel portable. Sehingga pada kegiatan mixing, permasalahan tentang besarnya intensitas reverb ruangan sudah teratasi dengan baik. Pre-mix tidak hanya bicara tentang reverb, namun beberapa aspek lainnya.


Seberapa penting Pre-Mix?

Jika saya diberi proyek sebagai recording engineer sekaligus mixing engineer, saya akan memaksimalkan proyek tersebut pada tahap pre-mix. Proses pre-mix yang baik akan mempermudah mixing audio bagi audio engineer. Selain itu pre-mix juga dapat digunakan untuk memberikan pandangan pada klien tentang hasil akhir mixing yang akan kita lakukan. Semenjak diperhadapkan dengan pandemi, dimana kegiatan konser menjadi serba online, pre-mix dapat dijadikan senjata bagi audio engineer.


Apa yang harus diperhatikan dalam prose Pre-Mix?

Referensi

Pada artikel Pentingnya Referensi dalam Mixing-Mastering saya telah menjabarkan detail dari peran referensi. Referensi juga bisa dipakai pada proses pre-mixing. Perbanyak referensi yang serupa dengan proyek musikmu agar hasil mixing nantinya juga bisa lebih maksimal.

Tempo dan Tuning

Sepele, namun apa jadinya jika ternyata kalian menemukan adanya senar yang fals pada rhytm gitar? Begitu pula dengan tempo yang tidak stabil, dengan menerapkan konsep pre-mix dengan maksimal maka kalian akan terhindar dari permasalahan tersebut.

Compressing

Jika memang diperlukan, proses kompresi pada saat pre-mix dapat dilakukan untuk mendapatkan attack dan release yang diinginkan. Baca artikel Pengertian Mudah ADSR dan Belajar Mixing Audio - Mengenal Audio Dynamic Processing, Compressor, dan Gate.

FX Grouping

Membuat grouping FX yang sama pada beberapa track serupa akan mempermudah proses mixing. Kita tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk melakukan grouping pada proses mixing. Selain itu hal ini juga akan mempermudah mixing engineer jika proses pre-mix dam mix dilakukan oleh orang yang berbeda.

Noise gating dan reduksi frekuensi yang tidak perlu

Noise gating dan reduksi frekuensi sebenarnya bisa dilakukan pada proses mixing, namun jika saya diminta untuk merekam di luar ruangan dengan potensi noise yang besar, saya akan melakukan pre-mix dengan menerapkan noise gating "seperlunya". Selain itu saya juga akan mereduksi frekuensi yang tidak dibutuhkan agar bisa lebih fokus dengan frekuensi instrumen yang direkam.

Sumber gambar : Ryan Snaadt /Unsplash

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda