Artikel ini mengulas pekerjaan yang berpotensi tergantikan oleh teknologi, disusun berdasarkan prediksi waktu penggantian dan didukung oleh bukti nyata.
Disclaimer dan Opini Pribadi: Artikel ini disusun berdasarkan pengamatan tren teknologi terkini dan prediksi perkembangan industri musik. Estimasi waktu serta dampak yang dijelaskan bersifat spekulatif dan dapat berubah sesuai dinamika pasar serta adaptasi individu dalam profesi tersebut. Tidak semua pekerjaan yang disebutkan akan sepenuhnya hilang, melainkan mungkin mengalami transformasi peran.
Secara pribadi, saya percaya bahwa meskipun teknologi terus berkembang, kreativitas, empati, dan pendekatan personal manusia tetap menjadi nilai yang sulit digantikan oleh AI atau teknologi. Profesi-profesi ini mungkin tidak sepenuhnya punah, tetapi akan berkembang untuk mengakomodasi kemajuan teknologi, sehingga penting bagi individu dalam industri ini untuk terus belajar dan beradaptasi.
Beberapa platform mungkin tidak bisa dibuka melalui jaringan internet Indonesia.
1. Transcriber Musik Manual
- Alasan: AI seperti AnthemScore dan Melody Scanner memungkinkan transkripsi audio ke notasi dengan tingkat akurasi tinggi, menghemat waktu musisi.
- Prediksi Hilang: 2026, karena AI ini mampu memenuhi kebutuhan musisi untuk pekerjaan teknis yang repetitif.
- Platform: AnthemScore, Melody Scanner.
2. Editor Musik Manual
- Alasan: Banyak audio editor kini menggunakan AI untuk otomatisasi, seperti noise removal dan mixing. Contohnya iZotope RX yang memberikan solusi profesional secara instan.
- Prediksi Hilang: 2027, karena teknologi ini mempersingkat proses editing secara signifikan.
- Platform: iZotope RX, Auphonic.
3. Tukang Reparasi Keyboard Elektronik
- Alasan: Perkembangan teknologi self-diagnostic dan self-repair pada alat musik elektronik memungkinkan pengguna melakukan perbaikan kecil tanpa bantuan teknisi.
- Prediksi Hilang: 2027, karena alat musik elektronik semakin canggih dan terintegrasi dengan sistem diagnostik otomatis.
4. Kurator Playlist Manual
- Alasan: Algoritma di Spotify dan Apple Music dapat memahami preferensi pengguna dengan lebih baik daripada manusia, menghasilkan playlist personal secara instan.
- Prediksi Hilang: 2028, karena mayoritas pengguna lebih memilih efisiensi algoritma.
5. Konsultan Pemilihan Musik untuk Acara
- Alasan: AI seperti Soundtrack Your Brand dapat memilih musik sesuai tema acara dengan cepat dan akurat, lebih murah dibanding menyewa konsultan.
- Prediksi Hilang: 2028, karena AI terus berkembang dalam memahami suasana acara.
- Platform: Soundtrack Your Brand.
6. Penulis Lirik Lagu Sederhana
- Alasan: AI seperti DeepBeat mampu membuat lirik berbasis tema yang spesifik, ideal untuk lagu pop atau iklan.
- Prediksi Hilang: 2029, karena AI ini mudah digunakan bahkan oleh orang tanpa latar belakang musik.
- Platform: DeepBeat.
7. Composer Lagu Jingle Iklan
- Alasan: AI seperti Amper Music dapat menciptakan komposisi musik yang disesuaikan dengan kebutuhan branding hanya dalam hitungan menit.
- Prediksi Hilang: 2030, karena efisiensi dan biaya rendah sangat diutamakan dalam industri periklanan.
- Platform: Amper Music.
8. Backing Vocalist
- Alasan: AI vokal seperti Synthesizer V dan Vocaloid dapat menciptakan vokal pendukung yang mendekati suara manusia, dengan fleksibilitas tinggi.
- Prediksi Hilang: 2032, karena AI vokal semakin diterima di produksi musik komersial.
- Platform: Synthesizer V, Vocaloid.
9. Arranger Musik untuk Keperluan Instan
- Alasan: AI seperti Google Magenta mampu mengaransemen musik dengan cepat, cocok untuk produksi yang membutuhkan waktu singkat seperti iklan atau konten YouTube.
- Prediksi Hilang: 2032, karena AI bisa melengkapi komposer dalam proyek dengan tenggat waktu ketat.
- Platform: Google Magenta.
10. Konsultan Studio Akustik
- Alasan: Software berbasis AI seperti ODEON dapat mensimulasikan akustik ruangan dengan presisi tinggi, menggantikan peran konsultan tradisional.
- Prediksi Hilang: 2033, terutama untuk proyek kecil.
- Platform: ODEON.
11. Manager Talent Musik
- Alasan: AI A&R mampu menganalisis data streaming, media sosial, dan tren untuk menemukan artis baru, menggantikan proses manual oleh manajer.
- Prediksi Hilang: 2035, karena efisiensi data-driven akan lebih diutamakan.
12. Juru Salin Partitur Musik
- Alasan: Software seperti Sibelius dan Finale memungkinkan pembuatan partitur musik secara otomatis, mempersingkat proses penyalinan manual.
- Prediksi Hilang: 2035, karena penggunaan partitur digital semakin meluas.
13. Pencatat Data Royalti Manual
- Alasan: Blockchain seperti Mycelia for Music memungkinkan pelacakan royalti secara transparan, otomatis, dan aman.
- Prediksi Hilang: 2035, karena blockchain mendominasi industri musik.
14. Fotografer Album Musik
- Alasan: AI visual seperti DALL-E mampu menciptakan gambar untuk sampul album tanpa memerlukan fotografi fisik.
- Prediksi Hilang: 2036, karena permintaan album fisik semakin menurun.
15. Distributor Musik Fisik
- Alasan: Era streaming telah membuat distribusi musik fisik semakin langka, kecuali untuk koleksi khusus.
- Prediksi Hilang: 2037, karena dominasi musik digital.
16. Instruktur Musik Pemula
- Alasan: Aplikasi seperti Yousician dan Simply Piano memberikan pembelajaran dasar musik yang interaktif, murah, dan efektif.
- Prediksi Hilang: 2040, karena generasi muda terbiasa dengan pembelajaran mandiri berbasis teknologi.
- Platform: Yousician, Simply Piano.