Lagu ini diciptakan oleh Horatio Spafford yang merupakan seorang pengacara dan pembisnis yang sangat kaya berasal dari New York. Pada tahun 1870 sebelum terciptanya lagu ini ia kehilangan anak laki-lakinya karena demam berdarah dan satu tahun kemudian seluruh asset dan propertinya di Chicago terbakar habis. Spafford merencanakan perjalanan dengan anak-anak serta istrinya ke Eropa untuk penyaksikan seminar yang dibawakan oleh D.L Moody yang merupakan seorang Pengkhotbah dan salah satu tokoh kebangunan rohani ke-3 di Amerika Serikat yang kebetulan membawakan seminar di Eropa. Namun, Spafford menunda perjalanannya dikarenakan ada masalah dalam bisnisnya, tetapi anak-anak dan istrinya tetap pergi untuk menghadiri seminar tersebut. Ia mengatakan bahwa ia senang anak dan istrinya dapat bergabung dengan orang-orang Kristen lain di kapal tersebut meski Spafford tidak dapat bergabung dengan mereka.
Dalam perjalanan, kapal yang membawa anak serta istri Spafford mengalami kecelakaan dan kapal tersebut tenggelam ke dasar laut. Setelah dua hari, ia mendapat telegram dari istrinya yang berisikan pesan dua kata yang berkata “Selamat Sendirian”. Keempat anak Spafford yang ikut serta dalam perjalanan tersebut juga meninggal.
Spafford menyusul istrinya. Sepanjang perjalanan ia hanya meratapi laut yang sudah merenggut nyawa keempat putrinya. Sepanjang perjalanan ini juga Spafford memuji Tuhan dan menuliskan lagu ini.
Lagu ini menjadi kesaksian Horatio Spafford dalam kehidupannya setelah kehilangan anak laki-lakinya, aset dan propertinya terbakar dan kehilangan keempat putrinya. Lirik lagu yang dituliskan oleh Spafford menggambarkan keikhlasannya dalam semua tragedi yang menimpanya.
Kisah yang dialami Spafford mengingatkan saya dengan kisah yang dialami Ayub. Ayub mendapatkan gejola kehidupan yang dahsyat. Semua pencobaan yang dilakukan setan yang dialami Ayub telah mendapat izin dari ALLAH karena ALLAH yakin sekian banyak pencobaan yang dialami Ayub, Ayub tetap akan memuji dan meninggikan ALLAH. Dan kisah ini juga mengingatkan saya akan sebuah ayat Alkitab yang tertulis dalam Mazmur 37:24 “apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.” dan Mazmur 23 yang menyatakan TUHAN sebagai Gembala, tempat perlindungan, dan penghiburan.
Banyak hal yang bisa diambil dari kisah Horatio Spafford, ia telah mengalami keteguhan iman. Lagunya menyatakan bahwa segala yang ada padanya hanyalah milik Tuhan bahkan dalam liriknya It is well with my soul ia rela memberika semuanya termasuk nyawanya.
Gambar : @polarmermaid - Editor : Peter de Vries