Di dunia ini semua orang tentu saja dapat merasakan keindahan dari sesuatu yang mereka anggap indah namun tidak semua orang dapat merasakan keindahan dari sebuah seni. Seorang seniman menganggap seni dan keindahan itu adalah ‘dua’ hal yang saling berkaitan erat. Herbert Read dalam bukunya “The Meaning of Art” membedakan seni dan keindahan melalui tiga tingkatan aktivitas: Pengamatan inderawi; penyusunan hasil pengamatan; serta emosi dan perasaan yang dihubungkan. Keindahan hanya mencapai pada dua tingkatan aktivitas yakni pengamatan inderawi dan hasil pengamatan sedangkan seni merangkul semua tiga tingkatan aktivitas yang tentu saja menempatkan emosi dan perasaan pada sesuatu yang dianggap indah.
“Art as an expression of a feeling or experience in such a way that the audience to whom the art is directed can share that feeling or experience” – Tolstoy
Melakukan sesuatu yang menyenangkan adalah hal yang tentu saja membuat kita bisa merasakan keindahan, namun membuat orang lain dapat merasakan keindahan tersebut adalah sebuah seni. Hal inilah yang diyakini oleh Leo Tolstoy seorang sastrawan dari Rusia pada abad ke-19 yang terkenal.Sebuah keindahan memberikan kita suatu perasaan senang atau pengalaman yang menyenangkan terlepas dari pengamatan dan atau persepsi seseorang. Pemandangan alam yang kita nikmati di pegunungan, di pantai atau dimanapun itu, merupakan ciptaan Tuhan yang dapat dinikmati tanpa perlu melihat sudut pandang orang lain untuk menikmatinya. Inilah yang disebut dengan keindahan objektif.
Berbeda dengan sebuah seni. Sebuah seni mengandung keindahan yang dapat dinikmati seseorang, apabila seseorang yang menikmati keindahan tersebut telah memiliki pengalaman atau sudut pandang yang dihubungkan dengan perasaan, terhadap apa yang dia anggap indah. Misalnya saat mendengarkan sebuah alunan melodi dari gitar klasik dimana musik tersebut adalah musik instrumental yang tentu saja tidak punya lirik yang bisa menjelaskan maksud dari lagu tersebut. Seorang seniman/gitaris klasik, dapat menikmati alunan melodi tersebut dengan emosi dan perasaannya yang didasari oleh pengalaman dan sudut pandang penilaiannya. Tidak harus menjadi gitaris klasik untuk menikmati suatu keindahan melodi musik instrumental gitar klasik, namun diperlukan pengalaman dan pengetahuan (Jakob Sumardi, Filsafat seni). Inilah yang disebut dengan keindahan subjektif.
‘Keindahan’ berkaitan erat pada kesenangan dan ‘Seni’ adalah pengekspresian emosi dan perasaan dari suatu keindahan. Saat seniman menempatkan emosi dan perasaan pada sesuatu yang dianggapnya indah, tentu saja seniman juga dapat mengalirkan emosi dan perasaannya dengan baik.
Bagaimana guys, jadi hal inilah yang membedakan seniman dari beberapa orang. Seniman tidak hanya mengekspresikan tapi juga menyalurkan suatu keindahan dari emosi dan perasaannya dan menjadikannya sebuah karya yang dapat dinikmati banyak orang. Menarik bukan menjadi seniman!
Di akhir artikel ini, Penulis ingin mengajak para pembaca untuk berdiskusi. Menurut kalian berdasarkan penjelasan diatas, apakah proses kita mencintai adalah sebuah seni atau keindahan? Berikan tanggapan kalian di kolom komentar ya! Terima Kasih (baca juga "Romantika dibalik Karya Gitaris Klasik Agustin Barrios - BLOG.FISELLA")
Rerefensi: Read, Herbet. 2002. The Meaning of Art, terjemahan oleh Soedarso Sp., Yogyakarta: Universitas Duta Wacana