Beberapa komposer menciptakan suatu lagu berdasarkan
dari pengalaman yang mereka alami. Agustin
Barrios salah satunya. Mungkin bagi kita gitaris klasik sudah tidak asing
lagi dengan komposer yang satu ini.
Agustín Barrios Mangoré (1885 – 1944) atau juga
dikenal sebagai Agustin Barrios merupakan seorang gitaris klasik dan komposer
asal Paraguay yang lahir di era romantik. Secara garis besar, perkembangan sejarah terhadap musik Eropa dari
masa ke masa terbagi menjadi 6 era antara lain Middle Ages (500 – 1400), Renaissance
(1400 – 1600), Baroque (1600 –
1760), Classical (1760 – 1820), Romantic
(1815 – 1910), dan Modern
(1900 – present).
Era di mana Barrios berkarya ini disebut era romantik dimana semuanya berhubungan dengan perasaan, sikap batin, dan jiwa manusia. Pada era ini musik yang didengarkan lebih mengalir mengikuti gerak hati penciptanya.
Nuansa romantis ini tercipta dari pengaruh kehidupan masyarakat di abad 19 dimana masyarakat mengalami perubahan dalam kehidupan politik dari yang semula mutlak berada ditangan raja-raja atau kaisar, menjadi lebih demokratis dengan adanya pimpinan yang dipilih oleh rakyat. Dan tentu saja hal ini sangat mempengaruhi komposer dalam menuangkan perasaannya tehadap musik yang mereka ciptakan. Begitu juga dengan Agustin Barrios.
Mendengar kata romantik atau romantis bagi kita
tentu saja tidak lepas dari perihal percintaan atau suatu hal yang bersifat
mesra. Sebelum pencipta-pencipta lagu di zaman sekarang menciptakan sebuah lagu
yang bersifat mesra, komposer yang juga gitaris klasik, Agustin Barrios telah lebih
dulu melakukan hal tersebut dalam menciptakan karya-karyanya.
Karya yang diciptakan Barrios ini terdiri dari
bermacam gaya yakni Barok, Klasik, dan Romantik. Dengan gaya tersebut Barrios
menghasilkan banyak karya seperti prelude,
studies, waltz, tarantellas, folkloric, dan Romanza.
Romantika dalam karya Barrios salah satunya tertuang
dalam karyanya yang berjudul Una Limosna Por El Amor de Dios (an Alms for
the love of God). Lagu ini bermain dalam tangga nada E minor kemudian
bermodulasi ke tangga nada mayor dengan ornament tremolo sepanjang lagu. Lagu
dengan bentuk lagu A B C ini merupakan lagu terakhir yang diciptakan Agustin
Barrios sebelum dia wafat.
Dengarkan lagu Una Limosna Por El Amor de Dios - Ana Vidovic
Una Limosna Por El Amor de Dios (Spanyol) memiliki arti” Sedekah sebagai bentuk kasih dari Tuhan”. Lagu ini memiliki latar belakang yang sangat menginspirasi. Pada saat itu, Barrios menghabiskan tahun-tahun terakhir kehidupannya di kota San Salvador (El Savador) bersama rekan dan murid-muridnya. Pada sore hari, ketika ia selesai mengajar, pintu rumahnya diketuk oleh seorang pengemis tua yang meminta sedekah kepadanya.
Pengemis itu berkata “Una Limosnita por el amor de Dios”. Barrios yang iba kepada pengemis tua itu kemudian memberikan sedekah berupa uang kepadanya. Ia merasa perlu membantu sesama untuk mencerminkan kasih Tuhan, apalagi saat itu Barrios merasa bahwa hidupnya sudah tidak akan lama lagi. Dan dari kata pengemis tua itulah kemudian Barrios mendapat inspirasi membuat lagu Una Limosna Por El Amor de Dios.Cerita dibalik lagu ini mengandung makna hidup cinta kasih seseorang kepada sesama yang ingin mencerminkan cinta kasih Tuhan kepada manusia
Selain lagu diatas, Barrios juga menciptakan lagu Julia
Florida (Barcarola) sebagai bentuk cintanya kepada seorang muridnya
“Julia”
Lagu ini merupakan salah satu karya populer Barrios
di era Romantik yang mengandung pesan tersirat didalamnya. “Julia” diambil dari nama murid yang diajar Barrios, Julia Martinez
dan “Florida” berasal dari kata
“Florece” (Spanyol) yang berarti mekar.
Dengarkan lagu Julia Florida (Barcarola) - Tatyana Ryzhkova
Julia Florida
adalah sebuah lagu yang ditulis Barrios untuk muridnya Julia yang saat itu
menurut Barrios tumbuh / ‘mekar’ sangat cepat di masa remaja. Sesuai dengan
judul lagunya, Barrios menuliskan lagu ini kepada muridnya Julia yang ia cintai
namun tidak menerima cintanya.
Kata Barcarola sendiri memiliki arti
Perahu kecil, yang dalam lagu ini dicirikan dengan pergerakan ombak yang lembut
dan mirip seperti gerakan perahu yang mengikuti arah dayung. Karena itu, lagu
ini dimainkan dengan tempo yang santai (moderato).
Sesuai dengan ciri “Barcarola”, lagu ini memiliki birama 6/8 dengan pembukaan lagu berada di Tangga Nada D mayor yang membuat senar 6 di drop D kemudian ke relative minornya B minor. Lagu ini juga dengan mulus bermodulasi ke A minor yang terampil kembali ke D mayor. Lagu ini memberikan kesan manis pada akhir bagian dengan nada yang di Harmonik.
Tidak hanya mendengarkan karya tersebut, kalian juga bisa belajar memainkan karya tersebut dengan sedikit bantuan dari Fisella Music Course. Tidak hanya itu, Fisella juga menyediakan layanan Music Production buat teman-teman yang ingin merekam karya atau permainan teman-teman.
Referensi:
Pierri, Alvaro. Agustin
Barrios Mangore “Julia Florida” (Mangore.com).2014
Rusman, Recky. Makna Kasih Dalam Komposisi “Una Limosna
Por El Amor De Dios” Karya Agustin Barrios Mangore (Jurnal Musik Dan Pendidikan
Musik). 2020
Verdery Benjamin. Reflections On Agustin Barrios Mangore’s Julia Florida (benjaminverdery.com).2014
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusI'm your big fan kak pi 😍🥰
BalasHapus