Romantika dibalik Karya Gitaris Klasik Agustin Barrios - BLOG.FISELLA®

Rabu, 21 April 2021

Romantika dibalik Karya Gitaris Klasik Agustin Barrios

 


Beberapa komposer menciptakan suatu lagu berdasarkan dari pengalaman yang mereka alami. Agustin Barrios salah satunya. Mungkin bagi kita gitaris klasik sudah tidak asing lagi dengan komposer yang satu ini.

Agustín Barrios Mangoré (1885 – 1944) atau juga dikenal sebagai Agustin Barrios merupakan seorang gitaris klasik dan komposer asal Paraguay yang lahir di era romantik. Secara garis besar, perkembangan sejarah terhadap musik Eropa dari masa ke masa terbagi menjadi 6 era antara lain Middle Ages (500 – 1400), Renaissance (1400 – 1600), Baroque (1600 – 1760), Classical (1760 – 1820), Romantic (1815 – 1910), dan Modern (1900 – present).

Era di mana Barrios berkarya ini disebut era romantik dimana semuanya berhubungan dengan perasaan, sikap batin, dan jiwa manusia. Pada era ini musik yang didengarkan lebih mengalir mengikuti gerak hati penciptanya.

Nuansa romantis ini tercipta dari pengaruh kehidupan masyarakat di abad 19 dimana masyarakat mengalami perubahan dalam kehidupan politik dari yang semula mutlak berada ditangan raja-raja atau kaisar, menjadi lebih demokratis dengan adanya pimpinan yang dipilih oleh rakyat. Dan tentu saja hal ini sangat mempengaruhi komposer dalam menuangkan perasaannya tehadap musik yang mereka ciptakan. Begitu juga dengan Agustin Barrios.

Mendengar kata romantik atau romantis bagi kita tentu saja tidak lepas dari perihal percintaan atau suatu hal yang bersifat mesra. Sebelum pencipta-pencipta lagu di zaman sekarang menciptakan sebuah lagu yang bersifat mesra, komposer yang juga gitaris klasik, Agustin Barrios telah lebih dulu melakukan hal tersebut dalam menciptakan karya-karyanya.

Karya yang diciptakan Barrios ini terdiri dari bermacam gaya yakni Barok, Klasik, dan Romantik. Dengan gaya tersebut Barrios menghasilkan banyak karya seperti prelude, studies, waltz, tarantellas, folkloric, dan Romanza.

Romantika dalam karya Barrios salah satunya tertuang dalam karyanya yang berjudul Una Limosna Por El Amor de Dios (an Alms for the love of God). Lagu ini bermain dalam tangga nada E minor kemudian bermodulasi ke tangga nada mayor dengan ornament tremolo sepanjang lagu. Lagu dengan bentuk lagu A B C ini merupakan lagu terakhir yang diciptakan Agustin Barrios sebelum dia wafat.

Dengarkan lagu Una Limosna Por El Amor de Dios - Ana Vidovic

Una Limosna Por El Amor de Dios (Spanyol) memiliki arti” Sedekah sebagai bentuk kasih dari Tuhan”. Lagu ini memiliki latar belakang yang sangat menginspirasi. Pada saat itu, Barrios menghabiskan tahun-tahun terakhir kehidupannya di kota San Salvador (El Savador) bersama rekan dan murid-muridnya. Pada sore hari, ketika ia selesai mengajar, pintu rumahnya diketuk oleh seorang pengemis tua yang meminta sedekah kepadanya. 

Pengemis itu berkata “Una Limosnita por el amor de Dios”. Barrios yang iba kepada pengemis tua itu kemudian memberikan sedekah berupa uang kepadanya. Ia merasa perlu membantu sesama untuk mencerminkan kasih Tuhan, apalagi saat itu Barrios merasa bahwa hidupnya sudah tidak akan lama lagi. Dan dari kata pengemis tua itulah kemudian Barrios mendapat inspirasi membuat lagu Una Limosna Por El Amor de Dios.Cerita dibalik lagu ini mengandung makna hidup cinta kasih seseorang kepada sesama yang ingin mencerminkan cinta kasih Tuhan kepada manusia

Selain lagu diatas, Barrios juga menciptakan lagu Julia Florida (Barcarola) sebagai bentuk cintanya kepada seorang muridnya “Julia”

Lagu ini merupakan salah satu karya populer Barrios di era Romantik yang mengandung pesan tersirat didalamnya. “Julia” diambil dari nama murid yang diajar Barrios, Julia Martinez dan “Florida” berasal dari kata “Florece” (Spanyol) yang berarti mekar.

Dengarkan lagu Julia Florida (Barcarola) - Tatyana Ryzhkova 

Julia Florida adalah sebuah lagu yang ditulis Barrios untuk muridnya Julia yang saat itu menurut Barrios tumbuh / ‘mekar’ sangat cepat di masa remaja. Sesuai dengan judul lagunya, Barrios menuliskan lagu ini kepada muridnya Julia yang ia cintai namun tidak menerima cintanya.

Kata Barcarola sendiri memiliki arti Perahu kecil, yang dalam lagu ini dicirikan dengan pergerakan ombak yang lembut dan mirip seperti gerakan perahu yang mengikuti arah dayung. Karena itu, lagu ini dimainkan dengan tempo yang santai (moderato).

Sesuai dengan ciri “Barcarola”, lagu ini memiliki birama 6/8 dengan pembukaan lagu berada di Tangga Nada D mayor yang membuat senar 6 di drop D kemudian ke relative minornya B minor. Lagu ini juga dengan mulus bermodulasi ke A minor yang terampil kembali ke D mayor.  Lagu ini memberikan kesan manis pada akhir bagian dengan nada yang di Harmonik.

Tidak hanya mendengarkan karya tersebut, kalian juga bisa belajar memainkan karya tersebut dengan sedikit bantuan dari Fisella Music Course. Tidak hanya itu, Fisella juga menyediakan layanan Music Production buat teman-teman yang ingin merekam karya atau permainan teman-teman.

 

Referensi:

Pierri, Alvaro. Agustin Barrios Mangore “Julia Florida” (Mangore.com).2014

Rusman, Recky. Makna Kasih Dalam Komposisi “Una Limosna Por El Amor De Dios” Karya Agustin Barrios Mangore (Jurnal Musik Dan Pendidikan Musik). 2020

Verdery Benjamin. Reflections On Agustin Barrios Mangore’s Julia Florida (benjaminverdery.com).2014

Bagikan artikel ini

2 komentar