BLOG.FISELLA®

Kamis, 12 Desember 2024

Béla Bartók : String Quartet No. 4


Penulis: Arvin Gilang Arbireksa

Béla Bartók lahir 25 Maret 1881 di Nagyszentmiklós ( yang sekarang Bernama Sânnicolau Mare, Rumania) Hungaria, dan  wafat pada tanggal 26 September 1945 di New York City, Amerika Serikat.  Bartok diakui sebagai master kontemporer pada akhir tahun 1920 – an.  Ia adalah seorang komposer, pianis, dan etnomusikolog asal Hungaria yang dianggap sebagai salah satu komposer terpenting pada abad ke-20. Bartók mempunyai bakat musik yang luar biasa sejak kecil, Ia belajar di Akademi Musik Budapest dan mengembangkan minat dalam musik rakyat (Stevens, n.d.). Bartók menggabungkan elemen musik rakyat dengan teknik komposisi klasik. Bersama dengan rekannya, yaitu Zoltán Kodály, ia melakukan penelitian lapangan dan merekam ribuan lagu rakyat dari Hungaria dan negara-negara tetangga, yang kemudian mempengaruhi banyak karyanya. Karya-karya terkenal Bartók meliputi enam kuartet gesek, Concerto for Orchestra, Mikrokosmos (koleksi karya piano pendidikan), Perkusi, dan Celesta. Gaya musiknya dikenal karena ritme yang kompleks, harmoni yang inovatif, dan penggunaan motif-motif musik rakyat. Diantara ke 6 karyanya ini penulis akan membahas “String Quartet No. 4 (composed in 1928)”. 

Kuartet Gesek No. 4 karya Béla Bartók yang dikomposisi pada tahun 1928 adalah karya penting yang mencerminkan gaya matang dan pendekatan inovatif Bartók terhadap penulisan kuartet gesek. Karya ini adalah bagian dari rangkaian enam kuartet gesek Bartók. String Quartet No. 4, salah satu mahakarya terbesar Bartók, dipenuhi dengan unsur-unsur dari musik Hongaria, Rumania, dan Bulgaria. Itu ditulis setahun setelah String Quartet No. 3, Kedua karya tersebut bergaya Bartók yang paling abstrak, dan menampilkan pendekatan yang sangat berwarna-warni terhadap sonoritas string. Namun, Kuartet Keempat berangkat dari Kuartet Ketiga dalam strukturnya, yang merupakan bentuk "lengkungan": A-B-C-B-A (Jessie Rothwell, n.d.).

Kuartet ini memiliki ritme yang tidak teratur, sinkopasi (unsur irama yang tidak selaras ), dan tanda waktu yang kompleks yang membutuhkan koordinasi yang tepat di antara para pemain. Penggunaan disonansi, modalitas, dan kromatis oleh Bartók sangat maju dalam kuartet ini. Karya ini juga memiliki harmoni yang padat dan membutuhkan pemahaman mendalam untuk menonjolkan nuansa musiknya. Maka dari itu tuntutan teknikal dari kuartet ini sangat tinggi. Ini mencakup ritme yang rumit, perubahan dinamika yang cepat, dan teknik-teknik yang diperluas, seperti glissando, sul ponticello ,dan efek pizzicato. 

Kuartet Gesek No. 4 karya Béla Bartók memiliki beberapa karakteristik yang mencerminkan gaya inovatif dan kompleksitas musikalnya. Berikut penjelasan mengenai karakteristik utama dari karya ini :

Penggunaan teknik khusus

  • Pizzicato: Memetik senar untuk menghasilkan suara yang tajam dan perkusif, terutama dalam gerakan keempat.
  • Sul ponticello: Memainkan dekat bridge untuk menghasilkan suara yang kasar dan berdering.
  • Col legno: Memainkan dengan bagian kayu dari busur untuk menghasilkan suara perkusi.
  • Glissando: Perubahan nada dengan meluncurkan jari di sepanjang senar.

Struktur dan bentuk

  • Allegro: Gerakan ini penuh energi dengan penggunaan ritme yang kompleks dan motif yang berulang. Ini adalah gerakan yang dinamis dan agresif.
  • Prestissimo, con sordino: Gerakan sangat cepat dan dimainkan dengan mute (sordino) di alat musik, menciptakan suara yang lembut dan teredam.
  • Non troppo lento: Gerakan tengah ini lebih lambat dan ekspresif, sering kali dianggap sebagai inti emosional dari kuartet.
  • Allegretto pizzicato: Gerakan ini terkenal dengan teknik pizzicato, di mana semua senar dimainkan dengan dicubit, memberikan karakter ritmis dan perkusif.
  • Allegro molto: Gerakan penutup yang penuh energi dan kembali ke gaya agresif dari gerakan pertama, menyelesaikan simetri bentuk lengkung

Pengaruh musik rakyat

Meskipun sangat modern, karya ini juga dipengaruhi oleh musik rakyat Eropa Timur. Ritme, melodi, dan teknik permainan seringkali mencerminkan elemen-elemen dari lagu-lagu rakyat yang telah dipelajari Bartók selama penelitian etnomusikologinya.

Ritme yang kompleks

Pada karya bartok string kuartet No.4 ini menggunakan berbagai ritme yang tidak teratur dan sinkopasi, menciptakan ketegangan dan dinamika yang intens. Ritme-ritme ini sering kali diambil dari musik rakyat, tetapi diadaptasi ke dalam konteks modernis.

Ekspresi emosional

Mencakup skala emosi yang luas, dari agresivitas dan intensitas hingga kelembutan dan introspeksi. Gerakan ketiga khususnya memberikan momen reflektif dan tenang di tengah karya yang dinamis dan penuh energi. 

Minggu, 08 Desember 2024

Kamis, 05 Desember 2024

Free VST Plugins - Desember 2024


Apakah kamu seorang produser musik yang sedang mencari plugin gratis berkualitas tinggi untuk meningkatkan hasil produksi? Kamu beruntung! Di dunia musik digital, tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan alat yang powerful. Banyak plugin gratis yang bisa membantu kamu dalam mixing, mastering, dan sound design. Dalam artikel ini, kami akan membahas 4 plugin gratis yang dapat memperkaya proyek musikmu.

Rabu, 04 Desember 2024

Minggu, 01 Desember 2024

5 Notasi yang Wajib Dikuasai Gitaris Profesional

5 Notasi yang Wajib Dikuasai Gitaris Profesional

Sebagai seorang gitaris profesional, keahlian dalam berbagai notasi musik adalah hal yang sangat vital. Hal ini tidak hanya memperluas kemampuan bermusik secara umum, tetapi juga meningkatkan fleksibilitas dalam berkolaborasi dengan musisi lain dan memahami musik secara lebih mendalam. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lima notasi utama yang wajib dipahami oleh seorang gitaris profesional, serta pentingnya masing-masing notasi tersebut dalam konteks praktik sehari-hari.

Jumat, 29 November 2024

Perlindungan Merek Fisella® oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual

 

Sebagai bentuk kesadaran kami akan pentingnya perlindungan merek, Fisella resmi mendaftarkan diri ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual sebagai Merek Jasa pada 2 Januari 2024, sehingga kami mengganti nama Fisella menjadi Fisella®. Halaman ini juga menjadi pengumuman bagi khalayak umum terkait perlindungan Fisella® sebagai merek jasa yang terdaftar pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual

Kamis, 28 November 2024

Yuk Kenali Musik Asia Tenggara!


Musik Asia Tenggara berhubungan dengan migrasi manusia Hal ini dikarenakan pertukaran budaya dan interaksi sosial yang terjadi akibat migrasi menghasilkan berbagai genre dan bentuk musik yang mencerminkan identitas multikultural masyarakat di Asia Tenggara. Musik Asia Tenggara juga memiliki keunikan dan kekayaan yang mencerminkan keragaman budaya, sejarah, dan tradisi dari negara-negara di kawasan ini termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan negara lainnya. Contoh alat musik di Asia Tenggara yaitu gamelan, kulintang, rebab, serunai, dholak, dan masih banyak lagi. Setiap negara di Asia Tenggara memiliki tradisi musik yang unik, namun ada beberapa ciri umum yang dapat diidentifikasi di seluruh wilayah ini. Berikut beberapa ciri-ciri musik Asia Tenggara. 

Skala Musik dan Melodi

Musik tradisional Asia Tenggara sering menggunakan skala pentatonik (lima nada) dan heptatonik (tujuh nada). Misalnya, musik gamelan Jawa sering menggunakan skala pelog dan slendro. Melodi dalam musik Asia Tenggara sering kali repetitif dan menggunakan motif melodi yang berulang, menciptakan efek hipnotis dan meditatif.

Penggunaan Ritme dan Pola Perkusi

Pola ritme yang kompleks dan berlapis merupakan ciri khas musik Asia Tenggara. Instrumen perkusi seperti kendang dalam gamelan atau kulintang di Filipina memainkan peran penting dalam menentukan ritme dan struktur musik. Teknik ritmis yang sinkopasi dan poliritmis sering ditemukan dalam musik tradisional di kawasan ini.

Vokal dan Lirik

Vokal memainkan peran penting dalam musik tradisional Asia Tenggara. Misalnya, wayang kulit di Jawa menggunakan nyanyian suluk yang dinyanyikan oleh dalang untuk mengiringi cerita. Lirik lagu sering kali bercerita tentang legenda, mitos, dan cerita rakyat yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan moral masyarakat setempat.

Penggunaan Instrumen Tradisional

Salah satu contoh nstrumen tradisional adalah gamelan. Salah satu ansambel musik paling terkenal di Asia Tenggara, terutama di Indonesia (Jawa dan Bali), yang terdiri dari berbagai instrumen perkusi seperti gong, saron, kendang, dan gambang. Angklung: Instrumen musik tradisional dari Indonesia yang terbuat dari bambu, dimainkan dengan cara digoyangkan, dan masih banyak lagi.

Pengaruh globalisasi

Pengaruh globalisasi telah membawa perubahan dalam cara musik diproduksi, disebarluaskan, dan dikonsumsi di Asia Tenggara. Musik pop dari negara-negara ini mulai dikenal di panggung internasional, berkat media digital dan platform streaming.

Musik Asia Tenggara adalah cerminan dari kekayaan budaya dan sejarah yang mendalam, dengan ciri-ciri unik yang mencakup penggunaan instrumen tradisional, skala musik yang khas, tekstur heterofonik, ritme kompleks, dan fungsi sosial yang penting. Di tengah globalisasi dan inovasi modern, musik Asia Tenggara terus berkembang dan tetap relevan, menawarkan perpaduan antara tradisi dan modernitas yang menarik bagi pendengar di seluruh dunia.


Minggu, 24 November 2024

Perlukah Bassist Belajar Chord?

Perlukah Bassist Belajar Chord?

Sebagai salah satu bagian integral dalam sebuah band, peran seorang bassist sering kali dianggap sebagai yang menentukan ritme dan memberikan fondasi harmonis bagi musik yang dimainkan. Namun, ada pertanyaan yang sering muncul: apakah seorang bassist perlu belajar chord atau akor? Diskusi ini sering kali memunculkan pandangan beragam di kalangan musisi. Untuk menjawabnya, penting untuk mempertimbangkan beberapa alasan mengapa pengetahuan tentang chord bisa bermanfaat bagi seorang bassist.

Kamis, 21 November 2024

Perkembangan Musik di Era Teknologi Digital

Sebelum era digital ada beragam alat pemutar musik yang dulu pernah berjasa menghibur generasi 80 hingga 90-an yakni fonotograf, fonograf, grafofon, dan gramofon . Dengan munculnya platform lagu atau musik digital menciptakan perubahan tatanan pada industri musik dunia saat ini. Sebut saja Youtube dan Tiktok atau aplikasi yang lainnya yang banyak dinikmati oleh masyarakat. Ada beragam alat pemutar musik yang dulu banyak digunakan tahun 80 hingga 90. Alat-alat tersebut seperti:

Fonotograf

Fonotograf adalah alat perekam suara dan pemutar musik pertama yang diciptakan oleh Edouard-Leon Scott de Martinville dari Prancis, tahun 1857. Fonotograf hanya berfungsi untuk mendokumentasikan suara secara visual, bukan untuk reproduksi audio.


Minggu, 17 November 2024

10 Hal yang Wajib Dimiliki Produser Musik Profesional di Tahun 2024

 

10 Hal yang Wajib Dimiliki Produser Musik Profesional di Tahun 2023

Kamu pasti pernah dengar tentang produser musik, kan? Mereka adalah orang-orang di balik layar yang bikin lagu-lagu hits terdengar keren dan membuat kita ingin goyang terus. Tapi tahukah kamu, apa saja yang seharusnya dimiliki oleh produser musik profesional di tahun 2024? Nah, duduk manis dan siap-siap, karena aku akan kasih tahu kamu 10 hal yang wajib mereka miliki!

Kamis, 14 November 2024

Yuk Kenali Musik Asia Timur!


Penulis: Arvin Gilang Arbi Reksa

Musik Asia Timur merupakan kawasan yang memiliki kultur budaya oriental. Asia Timur mencakup beberapa wilayah yang memiliki kultur dan kebudayaan tersendiri, seperti Korea, Jepang, Mongolia, Taiwan, China dan Tibet. Musik Asia Timur menawarkan kombinasi yang menarik antara tradisi kuno dan inovasi modern, memberikan kekayaan budaya yang mendalam dan menarik bagi pendengar di seluruh dunia. Beberapa hal yang menarik dari musik Asia Timur yaitu keanekaragaman instrumen tradisionalnya. Setiap negara di Asia Timur memiliki instrumen tradisional yang unik dan khas Misalnya China memiliki instrumen seperti guzheng (kecapi), erhu (biola dua senar), dizi (seruling bambu). Jepang memiliki alat musik koto (kecapi), shamisen (gitar tiga senar), shakuhachi (seruling bambu). Korea mempunyai instrumen gayageum (kecapi), janggu (drum jam pasir), daegeum (seruling besar). Instrumen-instrumen ini memiliki suara yang sangat khas dan teknik bermain yang unik, yang memberikan warna dan karakteristik khusus pada musik tradisional masing-masing negara.

Musik Asia Timur memiliki ciri-ciri yaitu  mencerminkan kekayaan budaya, sejarah, dan filosofi dari negara-negara seperti China, Jepang, dan Korea. Ciri-ciri ini meliputi aspek-aspek musikal, instrumental, dan estetika yang membedakan musik dari kawasan ini dari musik di bagian dunia lain. Berikut ciri-ciri musik Asia Timur!

Penggunaan Skala Pentatonik

Musik tradisional dari China, Jepang, dan Korea sering menggunakan skala pentatonik, yaitu skala musik yang terdiri dari lima nada per oktaf. Skala ini memberikan suara yang khas dan harmonis yang mudah dikenali.

Filosofi dan Estetika

Musik Asia Timur sering dipengaruhi oleh prinsip-prinsip filosofi lokal seperti Taoisme dan Konfusianisme di China, estetika wabi-sabi di Jepang, dan konsep han di Korea. Nilai-nilai ini tercermin dalam komposisi dan performa musik.

Tekstur Musik

Tekstur musik Asia Timur cenderung memiliki tekstur monofonik (satu garis melodi) atau heterofonik (variasi dari satu garis melodi yang dimainkan atau dinyanyikan secara bersamaan).

Peran di dalam Kehidupan Sosial

Sebagaimana musik memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan budaya, termasuk upacara keagamaan, ritual, teater, dan perayaan rakyat. 

Musik Asia Timur adalah cerminan dari sejarah yang kaya, budaya yang mendalam, dan inovasi yang berkelanjutan. Dari musik tradisional yang menggunakan instrumen klasik dan filosofi lokal hingga musik pop kontemporer yang mendunia, musik dari kawasan ini terus berkembang dan beradaptasi, tetap relevan di tengah perubahan zaman dan menarik perhatian pendengar dari seluruh dunia.


Minggu, 10 November 2024

Gitaris Nggak Wajib Baca Not Balok Asal Paham Tabulature, Apa Iya?

Gitaris Nggak Wajib Baca Not Balok Asal Paham Tabulature, Apa Iya

Dalam dunia musik, perdebatan panjang mengenai apakah seorang gitaris wajib atau tidak wajib bisa membaca not balok seringkali muncul. Beberapa orang berpendapat bahwa pemahaman tabulature sudah cukup untuk menjadi seorang gitaris yang baik, sementara yang lain mempertahankan pentingnya membaca not balok sebagai dasar yang tak tergantikan. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang apakah seorang gitaris benar-benar perlu bisa membaca not balok, terutama dengan treble clef, serta pentingnya pemahaman tabulature dalam konteks ini. Analogi akan digunakan untuk memperjelas pemahaman ini, di mana tabulature diibaratkan sebagai bahasa lokal instrumen seperti bahasa Jawa, sedangkan not balok diibaratkan sebagai bahasa universal instrumen seperti bahasa Indonesia yang memungkinkan komunikasi lintas instrumen.