Familiaritas dan Preferensi Musik - BLOG.FISELLA®

Kamis, 15 Agustus 2024

Familiaritas dan Preferensi Musik



Bagi pencinta musik ballad seperti saya, mendengar lagu ballad korea adalah sesuatu yang menyenangkan meski saya tidak selalu tahu artinya. Meskipun saya mendengar sebuah lagu baru, asal genrenya ballad saya tidak kesulitan untuk menikmatinya. Namun berbeda jika saya diminta untuk mendengarkan lagu bollywood. Sejak kecil saya memang tidak suka lagu-lagu bollywood dan jarang sekali mendengar lagu-lagu tersebut. Semasa saya kecil, saya selalu mendengar lagu-lagu gereja karismatik yang melodi dan harmoninya mirip dengan lagu-lagu pop sehingga ketika dewasa saya lebih mudah menikmati lagu ballad korea ketimbang lagu bollywood.

Pengalaman ini merupakan salah satu contoh bahwa familiaritas berperan penting dalam penilaian seseorang terhadap musik. Ketika seseorang mendengar musik maka ia dapat menilai apakah ia suka atau tidak suka dengan musik tersebut. Penilaian ini melewati proses yang panjang dan kadang tidak disadari. Ketika pertama kali mendengar lagu, otak kita akan berusaha mengenali pola. Apabila kita familiar dengan komponen dalam lagu tersebut misalnya melodi, harmoni, ritme maka proses ini akan menjadi lebih mudah. Semakin cepat otak mengidentifikasi komponen tersebut maka kita bisa merasa lebih nyaman ketika mendengar dan cenderung menyukai lagu tersebut. Namun apabila kita mendengar lagu baru yang tidak familiar maka otak juga akan menerima stimulus baru.  

Lagu-lagu yang familiar juga dapat memunculkan memori. Ketika mendengar lagu yang sudah sering kita dengar atau lagu yang mirip dengan itu maka seseorang akan cenderung bernostalgia, mengingat peristiwa masa lalu yang muncul bersama lagu tersebut. Memori ini bisa jadi menimbulkan sebuah emosi entah itu sedih, senang, atau emosi lainnya. Emosi yang muncul juga dapat menjadi salah satu alasan seseorang menyukai atau tidak menyukai suatu lagu. 

Familiaritas akan selalu mempengaruhi preferensi musik. Seseorang cenderung menyukai musik yang familiar karena musik tersebut memberikan rasa aman. Familiaritas juga dapat memengaruhi cara seseorang dalam menilai musik baru. Biasanya seseorang akan lebih terbuka terhadap musik baru yang memiliki kesamaan dengan musik yang sudah dikenal. 

Pengalaman mendengar musik selalu menarik. Ini juga terjadi ketika bermain alat musik. Untuk kamu yang mau tahu lebih banyak tentang musik atau belajar bermain alat musik, segera gabung ke Fisella Music Course. Satu-satunya tempat kursus terbaik di Yogyakarta yang menawarkan layanan home service. Kamu bisa pilih instrumen yang kamu mau dan belajar dengan mentor profesional. Yuk gabung sekarang! 





Baca Juga

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda