Hindari 5 Kebiasaan yang Salah pada Mixing bagi Audio Engineer Pemula - BLOG.FISELLA®

Rabu, 08 September 2021

Hindari 5 Kebiasaan yang Salah pada Mixing bagi Audio Engineer Pemula

 


Lagi-lagi pembahasan soal mixing, sebuah kegiatan dalam meracik suara yang penuh misteri. Bagi pemula mixing audio benar-benar menyenangkan, namun tak jarang pada akhirnya berujung pada kebuntuan dan keputusasaan. Pada artikel ini saya akan membahas 5 kebiasaan yang salah dan wajib dihindari bagi mixing audio bagi engineer pemula.


Terlalu Fokus pada Loudness

Tingkat kekerasan sebuah karya musik yang sedang di-mixing memanglah penting, namun dalam tahapan mixing loudness bukanlah yang terpenting. Pada artikel yang lalu bahkan saya menggarisbawahi tiga hal utama dalam melakukan mixing yaitu balancing (mengatur output setiap track), panning, dan filtering, sedangkan loudness sebaiknya dikerjakan pada tahap mastering. Saya selalu menekankan bahwa mixing adalah sebuah proses yang melelahkan karena melibatkan banyak track, efek, dan lain sebagainya. Sebisa mungkin buat diri kita nyaman dalam melakukan mixing sehingga menghabiskan waktu yang relatif lama dalam mixing audio tidak akan terasa membosankan. Ingat, paparan audio yang keras dan karya yang kita putar terus-menerus dapat membuat otak dan indera telinga mudah lelah, biasakan mixing dengan loudness standar yang nyaman di telinga kita seperti kita sedang mendengarkan lagu.


Memaksa Mixing dan Mastering dalam Waktu yang Sama

Tidak sedikit dari kita sebagai audio engineer mendapatkan job sebagai mix engineer dan master engineer sekaligus. Jika memang kita menyanggupi untuk melakukan mixing dan mastering dalam sebuah karya, saran saya jika kalian sudah selesai mixing pada hari ini, berikan jeda istirahat untuk melakukan proses mastering pada hari berikutnya. Proses mixing dan mastering yang dilakukan di waktu yang sama biasanya akan membuat otak semakin jenuh, akhirnya akan timbul kecenderungan untuk melakukan mastering dengan "asal-asalan".


Tidak Memiliki Manajemen Waktu

Menentukan waktu berapa lama saya akan melakukan mixing hari ini merupakan hal yang penting bagi saya. Sebagai audio engineer saya sering meluangkan waktu 4 hingga 5 jam sehari saja dengan fokus untuk mengerjakan sebuah proyek yanpa terganggu pekerjaan lainnya. Tidak sedikit teman-teman audio engineer menghabiskan waktu hingga belasan jam duduk di depan komputer namun dengan melakukan aktifitas lain seperti membalas chat, istirahat nge-game dan sebagainya. Manajemen waktu dalam mixing memiliki fungsi penting untuk memetakan berapa lama sebuah proyek bisa kita selesaikan.


Tidak Mengenal Proyek Musik

Jika kita mengerjakan mixing untuk karya kita sendiri pastinya kita akan lebih mengenal detail dari karya kita, berbeda jika kita mengerjakan karya orang lain. Tanyakan dengan jelas referensi lagu pada karya mereka, gaya musik klien, untuk apa karya ini dibuat, serta pertanyaan mendetail lainnya. Pengetahuan tentang detail dari karya musik dari klien bahkan akan membuat audio engineer minim revisi dari klien.


Ragu dengan Hasil Mixing

Bertanya kepada teman dan mentor sangatlah penting. Namun percayalah pada diri kalian dengan hasil mixing yang kalian kerjakan. Bertanya pada orang yang salah justru akan menemukan feedback yang kurang tepat. Saya menyarankan teman-teman harus bertanya pada orang yang berkompeten. Pada kelas FL Studio dan kursus mixing-mastering di Fisella Music Course, kalian akan dibimbing langsung dengan mentor yang memiliki kompetensi dalam bidang ini, sehingga kalian akan lebih yakin dengan hasil mixing yang kalian kerjakan.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda