Pengaruh musik terhadap “mood” atau suasana hati manusia. - BLOG.FISELLA®

Kamis, 12 Agustus 2021

Pengaruh musik terhadap “mood” atau suasana hati manusia.


Tanpa kita sadari, musik yang kita dengar setiap hari bahkan setiap saat dimanapun kita berada ternyata cukup berpengaruh terhadap diri kita, mulai dari pikiran, perasaan dan perbuatan. Pasti kita pernah merasa senang, sedih, atau galau, itulah respon tubuh dari musik yang kita dengar. Musik yang membuat kita merasa senang sangat berpengaruh pada imun tubuh seperti, menghilangkan stres, meningkatkan aliran darah, memacu kemampuan fisik untuk bergerak, dll. Sedangkan, musik yang membuat kita merasa sedih, dan galau membantu melepaskan penat atau beban yang membuat diri kita akhirnya merasa lega.

Berdasarkan penelitian dari McGill University di Montreal, Amerika serikat pada laman Mamiverse.com, menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena musik yang didengarkan berbengaruh pada tingkat produktivitas tubuh dalam menghasilkan hormon dopamin.

Hormon dopamin adalah senyama kimia di otak yang berperan untuk menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh. Ia biasa disebut juga sebagai hormon pengendali emosi. Suasana hati yang meningkat adalah akibat dari pelepasan hormon dopamin dalam jumlah yang tepat dan begitu juga sebaliknya.

Begitupula ketika kita menangis saat mendengarkan musik. Emosi yang besar dalam tubuh mamicu hormon adrenokortikotropik untuk bertambah dan tubuh kita akan mudah tergocang hingga mengeluarkan air mata sehingga setelah menangis kita merasa legah karena kita melepaskan hormon kortisol, hormon yang berhubungan dengan stress yang kita alami.

Saat kita mendengar musik, ada tiga hal menurut saya yang berpengaruh pada susana hati kita seperti, rasa senang, sedih, galau atau yang sering kita kenal dengan sebutan “mood” yaitu ;

  •             Pembebasan Berekspresi (emosional).

Musik dianggap sebagai media yang baik dalam melepaskan perasaan yang positif, seperti rasa senang, haru, ataupun perasaan yang negative seperti sedih, rasa sakit, depresi. Karena itu, tidak heran jika orang bisa menangis saat mendengarkan musik tertentu.

  •             Perangsang Memori.

Seringkali kita merasakan sebuah suasana dan kejadian setelah mendengarkan sebuah musik yang telah kita dengar bahkan berpuluh tahun yang lalu. Contoh waktu saya mendengarkan lagu linkin park, saya merasa terbawa pada zaman di mana saya masih SD dengan suasana yang berbeda-beda di setiap lagunya. Ada kala saat musim hujan atau musim panen lengkap dengan detail tempatnya.

  •              Memicu imajinasi.

Berimajinasi saat mendengarkan musik adalah bagian yang tidak bias dipisahkan. Saat mendengarkan musik yang berlirik, imajinasi kita akan terikat pada lirik tersebut tetapi untuk orang atau keadaan dalam imajinasi tersebut tetap diimajinasikan oleh otak kita. Sedikit berbeda saat mendengarkan musik yang tidak berlirik, imajinasi kita akan melayang bebas sesuai dengan rasa dari nada-nada yang dihasilkan oleh musik itu sendiri.

Oleh karena itu, musik telah menjadi sebuah metode terapi yang terus dikembangkan sampai saat ini, bahkan dengan menggunkan EEG (electroencephalography) kita sudah bisa mengukur tingkat kesedihan, atau kegembiraan kita melalui gelombang otak, untuk kemudian diperdengarkan musik yang sesuai dengan kebutuhan terapi.

 Sumber Gambar : Djarumcoklat | Editor : Peter de Vries

 

 

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda