Baik bahasa maupun musik, keduanya kerap kita jumpai di kehidupan sehari - hari. Musik adalah bahasa universal, setidaknya kita pernah mendengar atau membacanya sekali. Namun apakah kalian pernah bertanya bagaimana musik dapat dikaitkan dengan bahasa? Apakah musik mempunyai cara kerja yang sama dengan bahasa? Berikut penjelasannya
Sebuah Sistem
Bahasa maupun musik keduanya merupakan sistem yang memiliki pola. Sistem terbentuk oleh sejumlah unsur atau komponen yang saling berhubungan secara fungsional. Begitu pula dalam bahasa dan musik, masing-masing memiliki unsur yang berurutan dari satuan terkecil hingga yang terbesar. Begini contoh sederhananya, kata "aku", "kamu", dan "sayang", tidak memiliki arti yang lebih ketika berdiri sendiri, namun ketika digabungkan menjadi "aku sayang kamu", maka artinya akan lebih bermakna. Sama halnya dalam musik, ketika kita mendengarkan nada F tidak akan memberikan kesan atau karakter apapun. Ketika nada F dikombinasikan dengan nada D dan A maka yang terdengar adalah sebuah akor D minor yang memberikan kesan nuansa "gelap".
Pentingnya Artikulasi
Dalam berbicara, artikulasi sangat berpengaruh terhadap penyampaian informasi. Pengucapan artikulasi yang kurang jelas akan menghasilkan pemahaman yang berbeda dari lawan bicara. Di musik juga sama, ketika kita memainkan nada tanpa memperhatikan ketepatan artikulasi maka karya yang kita mainkan akan sulit untuk dipahami dan terkesan "keruh". Dalam bahasa kita menghasilkan artikulasi dengan plosif (letupan), frikatif (geseran), afrikat (paduan), nasal (sengau), lateral (sampingan), geletar (trill), sentuhan (flap). Sedangkan dalam bermusik kita mengenal istilah slur, staccato, staccatissimo, accent, sforzando, rinforzando, dan legato untuk mengolah artikulasi.
Area Broca
Kita mengenal adanya perbedaan otak kiri dan kanan dalam memproses informasi. Otak kiri mengolah informasi yang sifatnya logis seperti bahasa, angka, analisis. Sedangkan otak kanan berperan dalam kreativitas manusia seperti musik, warna, imajinasi. Namun dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Max Planck Institute dalam bidang Kognitif Manusia dan Ilmu Otak, mengungkapkan bahwa musik dan bahasa terlibat dalam satu area yang sama, yaitu area Broca. Area Broca sendiri terletak di hemisfer serebri kiri/otak kiri. Berperan pada proses bahasa, serta kemampuan dan pemahanan bicara. Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara seorang musisi yang sudah terlatih musikalitasnya sejak kecil dan seseoran yang bukan musisi. Volume materi abu-abu dalam Broca seorang musisi lebih besar apabila dibandingkan dengan orang yang bukan musisi. Hal ini juga dipengaruhi oleh seberapa lama ia terlatih dalam bermusik. Materi abu-abu sendiri berperan sangat penting dalam memperoses informasi di otak.
Picture by @kellysikkema Unsplash