Sadar atau tidak otak merupakan organ yang luar biasa karena mampu memproses sesuatu hanya dalam hitungan milidetik. Seperti ketika kita mengobrol dengan orang lain misalnya. Kata-kata yang kita dengar diproses dengan begitu cepat. Seluruh informasi dikumpulkan, diartikan, lalu kita memutuskan respon apa yang akan keluar dari mulut kita. Fenomena yang lebih menarik adalah saat kita mendengar musik. Pernahkah kamu ikut menjentikkan jari sesuai ketukan lagu yang kamu dengarkan? Atau ketika kamu menghadiri sebuah konser dan penyanyi memulai aksinya di panggung tiba-tiba saja kamu merasakan sensasi merinding? Reaksi emosional yang kuat terhadap musik bukan sekadar pengalaman subjektif tetapi merupakan sebuah proses kompleks yang melibatkan berbagai area otak.
Semua stimuli auditif masuk dalam kedua telinga kita. Getaran suara akan menggerakam gendang telinga. Getaran ini kemudian diteruskan ke tulang-tulang pendengaran di telinga tengah lalu masuk ke koklea di telinga dalam. Di dalam koklea, terdapat ribuan sel rambut yang bergetar merespons frekuensi suara yang berbeda-beda. Getaran sel rambut ini kemudian diubah menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak melalui saraf pendengaran.
Sinyal listrik dari telinga pertama kali tiba di batang otak, di mana sinyal tersebut diproses untuk menentukan karakteristik dasar suara seperti nada, ritme, dan volume. Selanjutnya, sinyal ini akan diteruskan ke korteks auditori primer, sebuah area di lobus temporal yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi suara. Sinyal ini juga diproses dalam sistem limbik. Bagian otak ini terlibat dalam pemrosesan emosi dan memori. Ketika kita mendengarkan musik yang membangkitkan emosi, sistem limbik akan aktif dan melepaskan neurotransmitter seperti dopamin dan oksitosin yang terkait dengan perasaan senang. Selain sistem limbik, korteks prefrontal juga ikut aktif ketika kita mendengar musik. Area ini berperan dalam perhatian, pengambilan keputusan, dan perencanaan. Ketika kita mendengarkan musik, korteks prefrontal akan membantu kita fokus pada musik dan mengabaikan suara-suara lain di sekitar kita. Mendengar musik adalah pengalaman yang sangat kompleks dan melibatkan berbagai area otak. Proses ini tidak hanya melibatkan pengolahan sinyal suara, tetapi juga melibatkan emosi, memori, dan kognisi.