BLOG.FISELLA®

Selasa, 18 Mei 2021

Kenali Nuansa Film Disney Hanya Dari Openingnya

 




Banyak dari kita yang tentunya sudah tak asing lagi dengan film-film dari Disney. Film yang tidak hanya menonjolkan unsur cerita namun juga segi musikalnya. Walt Disney Company, umumnya dikenal sebagai Disney adalah sebuah media massa dan hiburan multinasional Amerika yang berkantor pusat di kompleks Walt Disney Studios di Burbank, California. Disney awalnya didirikan pada 16 Oktober 1923, oleh saudara Walt dan Roy O. Disney dengan nama Disney Brothers Cartoon Studio. Perusahaan ini juga beroperasi dengan nama The Walt Disney Studio dan Walt Disney Productions sebelum secara resmi mengubah namanya menjadi The Walt Disney Company pada tahun 1986. Disney memantapkan dirinya sebagai pemimpin dalam industri animasi Amerika sebelum melakukan diversifikasi ke dalam produksi film live-action, televisi, dan taman hiburan. 

Di setiap film-filmnya, Disney selalu menampilkan bagian introduksi yakni sebuah istana dan tulisa Disney sebelum film akhirnya dimulai. Ada sebuah hal yang menarik perhatian penulis tentang hal ini, yakni Disney seringkali memberikan nuansa musik yang berbeda untuk film yang berbeda juga. Sehingga jika diperhatikan, tidak semua film Disney memiliki musik introduksi yang sama. Mengapa bisa begitu? 

Ada berbagai musik intro yang Disney pakai di awal filmnya. Perbedaannya mulai dari genre, orkestrasi, instrumentasi, bahkan motif musik nya. Menurut pandangan penulis, nuansa musik pada bagian introduksi kurang lebih disamakan dengan nuansa musik pada filmnya. Kita ambil contoh pada film animasi Frozen 2, Soul, Coco, Incredibles.

Berikut contoh dari beberapa opening Disney :

FROZEN 2
Christophe Beck, Robert Lopez, Kristen Anderson Lopez

Pada film animasi Frozen 2, musik intro yang dipakai menggunakan motif dari film pertamanya, yaitu Frozen 1. Pemilihan instrumen orkestra dan vokal disini menonjolkan unsur etnis dari suku Northuldra. Motif ini seolah menggambarkan alur cerita dari film Frozen 2 dimana Anna dan Elsa merupakan keturunan dari kaum Northuldra. Jika anda sedikit melanjutkan filmnya, anda akan menemukan motif dari lagu "do you wanna build a snowman" ketika gambar menunjukan karakter olaf ketika Anna dan Elsa masih kecil.


COCO
Michael Giacchino

Di opening film Coco ini, komposer tetap menggunakan melodi utama dari original Disney Animation, namun di aransemen dan di orkestrasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan latar tempat dan nuansa film tersebut, yaitu di Spanyol. Komposer menonojolkan instrumen khas dari Spanyol yaitu Gitar.


SOUL
Jon Batiste, Trent Reznor, Aticcus Ross

Di opening film Soul ini, komposer menggunakan melodi yang sama seperti original Disney Animation, tapi dirubah sedemikian rupa agar sesuai dengan scene pertamanya, Hal ini sejalan dengan alur cerita film Soul dimana Joe Gardner, seorang guru musik yang sedang mengajar musik di sekolah anak anak. Di dalam opening ini, intonasi, tempo dan lain lain yang tidak seimbang dan kacau menggambarkan bahwa lagu tersebut di mainkan oleh anak kecil yang secara teknik instrumen belum cukup menguasai.


INCREDIBLES 2
Michael Giacchino

Opening dalam film incredibles 1 dan 2 bisa dibilang mirip, karna disini komposer menonjolkan melodi yang bersifat misterius dan bernuansa heroik namun tetap low profile. Motif ini dipakai di sepanjang film ketika pemeran utama dari keluarga Mr.Incredibles melakukan aksi heroiknya.






Senin, 17 Mei 2021

Ada Hubungan Apa Antara Musik dan Bahasa?


Baik bahasa maupun musik, keduanya kerap kita jumpai di kehidupan sehari - hari. Musik adalah bahasa universal, setidaknya kita pernah mendengar atau membacanya sekali. Namun apakah kalian pernah bertanya bagaimana musik dapat dikaitkan dengan bahasa? Apakah musik mempunyai cara kerja yang sama dengan bahasa? Berikut penjelasannya

Sebuah Sistem

Bahasa maupun musik keduanya merupakan sistem yang memiliki pola. Sistem terbentuk oleh sejumlah unsur atau komponen yang saling berhubungan secara fungsional. Begitu pula dalam bahasa dan musik, masing-masing memiliki unsur yang berurutan dari satuan terkecil hingga  yang terbesar. Begini contoh sederhananya, kata "aku", "kamu", dan "sayang", tidak memiliki arti yang lebih ketika berdiri sendiri, namun ketika digabungkan menjadi "aku sayang kamu", maka artinya akan lebih bermakna. Sama halnya dalam musik, ketika kita mendengarkan nada F tidak akan memberikan kesan atau karakter apapun. Ketika nada F dikombinasikan dengan nada D dan A maka yang terdengar adalah sebuah akor D minor yang memberikan kesan nuansa "gelap".

Pentingnya Artikulasi

Dalam berbicara, artikulasi sangat berpengaruh terhadap penyampaian informasi. Pengucapan artikulasi yang kurang jelas akan menghasilkan pemahaman yang berbeda dari lawan bicara. Di musik juga sama, ketika kita memainkan nada tanpa memperhatikan ketepatan artikulasi maka karya yang kita mainkan akan sulit untuk dipahami dan terkesan "keruh". Dalam bahasa kita menghasilkan artikulasi dengan plosif (letupan), frikatif (geseran), afrikat (paduan), nasal (sengau), lateral (sampingan), geletar (trill), sentuhan (flap). Sedangkan dalam bermusik kita mengenal istilah slur, staccato, staccatissimo, accent, sforzando, rinforzando, dan legato untuk mengolah artikulasi.

Area Broca

Kita mengenal adanya perbedaan otak kiri dan kanan dalam memproses informasi. Otak kiri mengolah informasi yang sifatnya logis seperti bahasa, angka, analisis. Sedangkan otak kanan berperan dalam kreativitas manusia seperti musik, warna, imajinasi. Namun dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Max Planck Institute dalam bidang Kognitif Manusia dan Ilmu Otak, mengungkapkan bahwa musik dan bahasa terlibat dalam satu area yang sama, yaitu area Broca. Area Broca sendiri terletak di hemisfer serebri kiri/otak kiri. Berperan pada proses bahasa, serta kemampuan dan pemahanan bicara. Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara seorang musisi yang sudah terlatih musikalitasnya sejak kecil dan seseoran yang bukan musisi. Volume materi abu-abu dalam Broca seorang musisi lebih besar apabila dibandingkan dengan orang yang bukan musisi. Hal ini juga dipengaruhi oleh seberapa lama ia terlatih dalam bermusik. Materi abu-abu sendiri berperan sangat penting dalam memperoses informasi di otak. 


Picture by @kellysikkema Unsplash

Minggu, 16 Mei 2021

4 Karakteristik Musik Jazz

    Louis Armstrong, 1953.
                          New York World-Telegram and the Sun Newspaper Photograph Collection/Library of Congress, Washington, D.C. (Digital File Number: cph 3c27236 )

 

“If you have to ask what Jazz is, you’ll never know” Itulah pernyataan dari Louis Armstrong yang di sebut sebagai bapak dari musik yang lahir di New Orleans di awal abad 20 ini. meski tidak mampu mendefinisikan musik Jazz, bukan berarti musik Jazz tidak mempunyai karakteristik tertentu.

Bicara tentang musik, sering kita dengar istilah “Musik adalah bahasa”. lain bahasa, maka lain juga pelafalan dan karakter dari bahasa tersebut, begitu juga di dalam musik khususnya musik Jazz. berikut adalah 4 karakteristik dari musik Jazz


Improvisasi

Improvisasi sangatlah penting di dalam musik Jazz, bagaimana bermain musik secara spontan, membuat tema lagu dengan variasi sendiri yang tidak terdapat pada partitur, sangat jarang ada musisi Jazz yang memainkan lagu yang sama dengan gaya yang sama berulang kali


Swing Feel

Swing adalah style musik Jazz yang terdengar seperti “berayun” , ini dicapai dengan memberikan aksen di ketukan dua dan empat ,Swing feel secara teori adalah ritmis seperdelapan triplet dengan menghilangkan not tengah dari triplet tersebut, namun sebenarnya sulit di katakan dengan kata-kata, seperti yang Louis Armstrong katakan “If you don’t feel it, you’ll never know it”.


Sinkopasi

Salah satu unsur yang juga di tonjolkan dalam karakter musik jazz adalah sinkopasi yang cukup mendominasi. Sinkopasi adalah penekanan atau aksentuasi pada not-not upbeat (not-not dengan ketukan lemah).


Blue Note

Blue note dikenal pertama di musik Blues yang menjadi cikal bakal musik jazz, blue note di gunakan untuk mengekspresikan kekhawatiran dan kesedihan. Blue note adalah menambahkan not yang terdengar disonan dalam harmoni, yang menjadikan musik jazz terkenal dengan tension & resolution.



Itulah 4 karakteristik dari musik jazz, musik jazz adalah musik yang selalu berkembang dan mempunyai sejarah panjang, di setiap era memiliki karakteristik tertentu, saran saya mendengarkan musik jazz dari musisi jazz awal / traditional jazz seperti Louis Armsrong, Duke Elington, Chet baker, Charlie Parker, dan Miles davis.



Refrensi : 

https://www.larmstrongsoc.org/lasjbblog/6-elements-of-great-new-orleans-jazz

https://www.jazzinamerica.org/LessonPlan/11/2

Jumat, 14 Mei 2021

Belajar Mixing Audio - Mengenal Audio Dynamic Processing, Compressor, dan Gate

 

Belajar Mixing Audio - Audio Dynamic Processing dan Mengenal Dynamic Compressor Fisella Music Peter de vries Guitar

Setelah kita mengenal Frequency Range dan EQ dalam artikel Belajar Mixing Audio - Mengenal Frequency Range dan Equalizer dan mempelajari Time Based Processing di artikel Belajar Mixing Audio - Mengenal Dimension & Time Based Processing (Delay, Reverb, Modulation), berikutnya kita akan membahas tentang dinamika. Audio Dynamic Processing merupakan sebuah aspek yang terpisah dan penting untuk dipahami. Maka dari itu di artikel kali ini Tim Fisella akan membahas secara mendetail.

Kamis, 13 Mei 2021

Sudah Latihan Hari Ini?

 

Sudah Latihan Hari Ini? - Gita Seisoria - Blog Fisella



Jika salah satu dari teman-teman merupakan pemain musik atau sedang belajar musik tentu tidak lepas dari kegiatan latihan dong. Hal tersebut didorong oleh beberapa faktor misalnya keinginan untuk bisa memainkan sebuah karya atau punya harapan bisa tampil baik pada suatu acara. Berbagai macam metode latihan teman – teman lakukan sebagai upaya pengembangan keterampilan. Tetapi, proses latihan ternyata perlu ada manajemen lain agar nantinya latihan yang dilakukan bisa lebih efektif dan efisien. Pernah mendengar kalimat, “Latihan minimal delapan jam sehari”? Yuk, langsung kita bahas aja ya,

Atasi Rasa Bosan Dengan Ini

Bicara soal kalimat “Latihan minimal delapan jam sehari”, menurut saya patokan tersebut hanyalah sebagai gambaran secara umum. Seperti contohnya proses ­pemanasan (warm-up) di biola dengan nada panjang atau longnote dengan tujuan menstabilkan otot motorik pada tangan kanan sekaligus membentuk warna suara biola. Kegiatan ini biasa saya lakukan sebelum latihan etude atau sebelum memainkan sebuah karya. Ada yang warm-up ­kurang dari lima menit ada pula yang lebih. Memang tidak ada patokan waktu yang khusus untuk proses ini. Namun, kebetulan saya menggunakan metode minimal lima - sepuluh menit per-senar artinya saya hampir sekitar empat puluh menit hanya untuk pemanasan. Tentunya hal ini cukup membosankan baik bagi saya maupun tetangga kos yang juga ikut mendengarkan suara biola saya. Oleh karena itu saya berusaha pada pemanasan ini untuk mengkombinasikan longnote dengan mempelajari teknik lain seperti teknik vibrato, staccato, legato baik open string atau dengan tangga nada mayor dan minor. Sesekali saya juga menggunakan beat metronom yang bervariasi. Misalnya dengan beat swing, groove atau blues yang sudah disediakan di aplikasi. Sehingga proses latihan tetap fokus dan tentunya tidak terlalu membosankan.

Resep Tabel Latihan

Ohiya teman-teman, kalau soal manajemen waktunya kalian bisa kontrol pakai timer dan tabel latihan loh. Cara ini banyak direkomendasikan dari pemusik hebat lainnya seperti pianist favorit saya Riyandi Kusuma, dia membagikan tips tabel latihan di akun instagramnya dan beberapa hari ini sudah saya coba untuk mengaplikasikannya dan alhasil sangat membantu untuk mencapai target yang kita butuhkan. Selain itu saya juga mengadaptasi cara latihan baik dari guru privat, guru dan dosen serta perbincangan singkat dengan violinist Anastasia Mazurok bahwa dibalik proses latihan yang terkesan “membosankan” ini ada maksud dan tujuannya. Selain menstabilkan tangan kanan atau bowing pemain biola, pemanasan dengan longnote maupun tangga nada atau etude juga bisa membantu membentuk warna suara biola, melatih ketepatan nada dan memaksimalkan teknik tangan kanan dan kiri lainnya. Sehingga karakter suara dari pemanasan yang benar bisa membiasakan kita untuk menggesek biola dengan tepat.

Efek Samping Tidak Latihan

Karena kita sedang berurusan dengan otot motorik, pasti ada sedikit efek sampingnya jika tidak latihan. Entah vakum seminggu atau bahkan berbulan-bulan. Hal yang paling sering dikeluhkan adalah rasa kaku dan pegal walaupun baru latihan beberapa menit. Hal ini tentu lumrah karena otot tangan kita tidak pernah dilatih. Saya pernah mengalami hal serupa dan parahnya hal ini terjadi saat ujian biola. Karena jarang sekali latihan, ditengah ujian tangan kanan tiba-tiba tremol atau biasa diplesetkan sebagai vibra right-hand, yaa mau tidak mau efek samping ini harus bisa saya atasi sebagai konsekuensinya. Sama halnya dari segi produksi suara biola, saya diarahkan untuk sesekali bawa biola ke luar ruangan supaya suara biola tidak mendem / mlempem. Hal ini pernah terjadi juga pada biola saya dan setelah dicoba untuk dimainkan di luar ruangan serta digesek dengan benar suara biola yang tadinya cempreng dan mendem lama – kelamaan menjadi lebih warm.

Jadi, jangan keburu bosan dulu ya selama latihan. Nikmati prosesnya dan Keep Practicing.

Photo by : https://pin.it/5ni4mFW


Rabu, 12 Mei 2021

Wanita adalah 'Suara Musik klasik' yang Terlupakan

 


Sebagai pemain / penikmat musik klasik tentu sudah tidak asing lagi bagi kita dengan nama-nama seperi Mozart, Beethoven, Bach, Debussy, dan masih banyak lagi yang mungkin kalian dengar sebelumnya.

Dari berbagai komposer dalam era perkembangan musik klasik ini, sadarkah kita bahwa kebanyakan dari mereka adalah pria? Semua komposer yang terkenal dan namanya bahkan hampir diketahui semua orang adalah mayoritas kaum pria. Lalu dimana wanita saat era itu? Adakah wanita yang namanya dicatat dalam sejarah sebagai salah satu pelaku seni di era perkembangan musik klasik?

Pada era Renaissance, bisa dikatakan wanita hanya bisa memainkan instrument seperti harpsikord saja. Mengapa demikian? Saat musik berkembang di era ini wanita menghadapi “stereotip seksual” dalam hal memainkan musik dimana wanita tidak diharapkan bermain instrument dengan ekspresi atau hal-hal yang banyak melibatkan perilaku fisik.

Selama era musik klasik berkembang khususnya di jaman Barok (1600 – 1750), wanita yang berkarya di bidang musik di anggap telah menentang norma dan wanita yang memiliki keterkaitan terhadap musik di era musik berkembang, tidak pernah diharapkan atau mendapat dukungan untuk memperluas karir.

Hal tersebut memang terjadi dalam perkembangan musik klasik, namun …

Adakah perempuan yang namanya dicatat dalam sejarah sebagai salah satu pelaku seni di era perkembangan musik klasik?

Tentu saja ada! Lalu siapa saja? Berikut beberapa pelaku seni di era perkembangan musik klasik.


St. Hildegard von Bingen (1098 – 1179)

pic from pinterest

Merupakan seorang Abbess (kepala asrama biarawati) yang menjadi seorang Komposer di era abad pertengahan. Ia mengabdikan seluruh hidupnya untuk Tuhan dan gereja. Pada tahun 1150 di dekat Bingen (Jerman), Ia mendirikan biara-nya sendiri. Meskipun pada periode ini perempuan dilarang untuk menyanyi dan menggubah musik untuk gereja, di tempat yang Ia bangun sendiri mengijinkan perempuan untuk melakukan hal tersebut dibawah tanggung jawabnya. Hilgard mengaku menerima penglihatan langsung dari Tuhan untuk melakukan hal ini. Pada abad pertengahan ini Ia menjadi komposer wanita yang memiliki banyak nyanyian yang bertahan dari pada pria saat itu.

 

Barbara Strozzi (1619 – 1677)

pic from PressReader

Merupakan vokalis dan komposer asal Venesia pada era Musik Barok. Dia terkenal dengan lagu-lagunya yang bersifat puitis. Hampir tiga perempat dari karyanya ditulis untuk sopran. Namun karena perlakuan Strozzi dianggap sebagai pelanggaran norma, maka tentu saja Strozzi tidak banyak menampilkan dirinya di depan umun. Dia hanya tampil pada pertemuan pribadi atau dengan hanya dengan beberapa orang yang akrab.

Barbara Strozzi menggubah banyak musik vokal. Dia bisa menerbitkan musiknya, yang tidak biasa dilakukan musisi wanita selama periode ini. Strozzi menerbitkan cantata paling banyak daripada komposer lain selama hidupnya.

 

Élisabeth Jacquet de la Guerre (1665-1729)

pic from Wikipedia

Merupakan komposer, musisi dan pemain harpsikord terkenal asal Prancis yang mendedikasikan sebagaian besar musiknya untuk Raja Louis XIV. Dia dilahirkan dalam keluarga musisi dan pembuat instrumen ahli. Dia memulia karirnya sebagai penyanyi dan pemain harpsichord di istana Louis XIV pada usianya yang cukup muda. Ia adalah wanita pertama yang menggubah Opera di Prancis. 

Opera nya, Céphale et Procris, diperkirakan telah perdana di Paris pada 15 Maret, 1694, meskipun tanggal ini hanya dikirimkan dari sumber abad ke-19. Meski opera ini tidak meraih banyak kesuksesan, namun opera ini adalah opera pertama yang digubah oleh seorang wanita di Prancis, dan musiknya diterbitkan pada tahun yang sama.

 

Fanny Hensel (née Mendelssohn, 1805-1847)

pic from kunst für alle

Merupakan salah satu pianis dan komposer asal Jerman yang paling terkenal di tahun 1800-an. Dia menunjukkan kemampuan musik yang luar biasa sebagai seorang anak dan mulai menulis musik. Meskipun para pengunjung terkenal di rumah keluarganya sama-sama terkesan oleh Fanny dan saudara laki-lakinya Felix Mendelssohn , Fanny sangat dibatasi oleh sikap yang berlaku pada waktu itu terhadap wanita. Ayahnya tidak mendukung aktivitasnya sebagai komposer. Ayahnya mengatakan kepadanya bahwa musik adalah profesi untuk Felix, sedangkan untuk Fanny hanya boleh menjadi hiasan dalam hidup. Felix juga memperingatkannya adiknya agar tidak menerbitkan karya-karyanya atas namanya sendiri dan mencari karir di bidang musik. Pada era ini, wanita yang berkarir di bidang musik sangat tidak disarankan.

Meskipun begitu, Fanny menyusun lebih dari 400 karya, beberapa di antaranya dianggap sebagai karya musik luar biasa yang dengan sempurna merangkum gaya penulisan yang mencontohkan Era Romantis. Karya besarnya, Das Jahr, adalah serangkaian potongan karakter untuk piano berdasarkan dua belas bulan dalam setahun. Ia secara teratur mengadakan Salon Concerts di rumahnya sendiri untuk memamerkan komposisinya dan memainkan piano. Pertemuan yang lebih kecil ini adalah cara musiknya didengar dan bisa dihadiri hingga 200 orang.


Clara Schumann (1819-1896)

pic from Classical WSMR

Adalah seorang komposer Jerman dan pianis konser yang memiliki karir konser selama 61 tahun. Sejak usia dini, dia mendapat pelajaran satu jam di piano, biola, menyanyi, teori, harmoni, komposisi, dan tandingan. Pada tahun 1830, pada usia sebelas tahun, dia telah menjadi solois virtuoso dan dia pergi untuk tur konser di kota-kota Eropa.

Sebagian besar karya-karyaya ditulis saat dia masih remaja. Dilatih oleh ayahnya yang ambisius, dia menjadi seorang virtuoso terkenal, namun karirnya terganggu oleh pernikahannya dengan Robert Schumann. Setelah dia dikurung di rumah sakit jiwa pada tahun 1854, dan meninggal dua tahun kemudian, Clara harus menghidupi tujuh anak mereka sendirian. Dia kembali tampil dan menghabiskan sisa hidupnya sebagai salah satu pianis dan guru paling dicari di Eropa.

 

Amy Beach (1867-1944)

pic from Britannica

Adalah seorang komposer dan pianis Amerika. Ia adalah komposer Amerika wanita pertama yang diakui secara luas dalam skala nasional dan internasional. Beach dianggap sebagai anak ajaib pada instrument piano, namun tidak diizinkan untuk mengejar karir penuh waktu di bidang pertunjukan. Dia juga tidak diizinkan untuk belajar atau mengajar di universitas ternama di negara tersebut karena mereka mengecualikan wanita. Beach mengambil tanggung jawab untuk mempelajari komposisi secara mandiri dengan membaca teks, mempelajari sejumlah komposer hebat, dan memainkan karya komposer favoritnya.

Selama pergantian abad ke-20, masyarakat secara luas percaya bahwa perempuan tidak memiliki kemampuan untuk membuat karya berskala besar seperti simfoni. Beach menunjukkan kepercayaan ini tidak benar dengan mengarang karya seperti Misa di Eb dan Gaelic Symphony. Salah satu aspek yang paling menarik dari musik Beach adalah bahwa ia menggabungkan unsur-unsur musik rakyat dari berbagai budaya (Irlandia, Skotlandia, Amerika Pribumi, Afrika-Amerika) dan unsur-unsur musik Klasik Jerman tradisional. Di kemudian hari, Beach menghabiskan banyak waktu untuk mengajar komposisi dan menjadi pendukung Pendidikan Musik di Amerika.


Selain komposer-komposer diatas masih banyak lagi komposer wanita yang berkarya pada era perkembangan musik klasik. Memang ketertarikan mereka pada musik pada saat itu tidak dihargai oleh hampir semua orang pada masa itu, namun di era yang sudah modern ini, wanita sudah sangat diapresiasi keberadaannya dalam bermusik dan sudah sangat banyak kita jumpai pelaku seni wanita dibidang musik saat ini.

Fisella Music tentu saja sangat mendukung semua kaum baik pria maupun wanita dalam meniti karir dibidang musik. Oleh karena itu, Fisella menyediakan layanan Music Production dan Music Course untuk membantu mewujudkan harapan-harapan kalian! 

 

Referensi:

Classical Music Indy. Four Woman Who Defied Expectation in Classical Music. 2017.

Britannica. Elisabeth Claude Jacquet de laGuerre.

Feliciani, Stevie. Woman Composers: From theMiddle Ages to the Present. 2013.

The Guardian.Woman composers deserve much better. 2015.

Senin, 10 Mei 2021

Mana yang lebih dulu ada, musik atau teorinya?


Apabila kita berbicara mengenai "teori", maka sering kali kita mengaitkannya dengan segala sesuatu yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Dalam bidang sains, seorang ilmuwan akan mengamati kemunculan suatu fenomena alam dan mencoba untuk merumuskan pernyataan yang sifatnya rasional dan dapat mencakup fenomena lain yang berkaitan. Para ilmuwan tidak percaya terhadap suatu kejadian yang tidak dapat dijelaskan atau bersifat irasional. Mereka akan selalu berusaha untuk memahaminya secara rasional. Penjelasan secara rasional dapat digunakan sebagai sebuah alat untuk memahami contoh lain dari fenomena yang serupa. Pada akhirnya, sebuah fenomena juga bisa mematahkan sebuah teori dan melahirkan teori baru, meskipun setiap teori baru yang bermunculan masih belum bisa dipastikan kebenarannya. Cara alam bekerja tidaklah mengikuti hukum yang ada, "hukum" alam hanyalah kaidah yang kita jadikan sebagai patokan mengenai bagaimana alam ini bekerja. Dengan kata lain, alam tidak bekerja mengikuti hukum yang berlaku, tetapi hukum tersebutlah yang mengikuti cara kerja alam.

Sama halnya di dalam musik. Musik tidak semerta - merta diciptakan berdasarkan teori yang ada, melainkan teori tersebut tercipta dari musik itu sendiri. Meskipun dalam prakteknya seorang peneliti musik harus berbekal pengetahuan tentang teori musik untuk menjabarkan unsur - unsur musikal apa saja yang terkandung dalam musik tersebut. Dapat dikatakan musik merupakan sebuah sistem yang kompleks.

Lantas apakah teori musik tercipta begitu saja hanya dengan mengamati musik?

Menurut sejarah, Phytagoras yang merupakan seorang tokoh Geometri menganggap bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini dapat dipecahkan menggunakan rumus matetmatika. Menurutnya, angka adalah realitas tertinggi. Legenda mengatakan bahwa ia menggunakan senar dari alat musik lyra (alat musik yang cukup populer pada saat itu) untuk mengukur nada dan getarannya. Kemudian ia memotongnya menjadi dua bagian dan mendapati adanya perbedaan nada serta getaran antara tali yang sebelum dan sesudah dipotong. Perbedaan itulah yang kita kenal sekarang sebagai oktaf. Itu artinya bahwa teori musik tidak berdiri sendiri, tetapi masih ada teori lain yang mendasarinya.

Jadi mana yang lebih dulu ada, musik atau teorinya?


Minggu, 09 Mei 2021

Mengiringi Gitar Secara Spontan? Siapa Takut!


Setiap orang mempunyai beragam goal atau tujuan dalam bermain musik khususnya gitar, salah satu goal saya waktu awal bermain gitar, ialah dapat mengiringi lagu dengan permainan gitar saya secara spontan, tidak berpaku kepada buku chord atau mencari chord di internet, bahkan dapat mengiringi lagu yang belum pernah di dengar dan di mainkan sebelumnya, untuk mencapai goal tersebut di butuhkan musikalitas yang baik, banyak mendengar lagu, latihan ear training/solfegio, tidak hanya itu, namun juga harus di lengkapi oleh teori musik, tentunya setiap orang punya metode dan tips yang berbeda beda, berikut adalah tips dan latihan versi saya:

Sabtu, 08 Mei 2021

Suara Sumbang Bisa Mengikuti Kegiatan Paduan Suara Dengan Teknik Vokal Yang Benar


Paduan suara adalah gabungan sejumlah penyanyi dengan beragam jenis suara yang bernyanyi secara bersama-sama atau beriringan. Mereka berkolaborasi dalam menyanyikan lagu secara harmonis. Paduan suara dipimpin oleh seorang dirigen atau “choirmaster” yang biasanya merangkap sebagai pelatih paduan suara tersebut.

Sejarah panjang paduan suara sudah dimulai sejak 3000 tahun Sebelum Masehi pada zaman Yunani Kuno saat masyarakat Yunani Kuno membawakan lagu-lagu pujian ke nisah-nisah Sumeria. Karya musik paduan suara pada zaman dulu pada umumnya didedikasikan sebagai pujian dan penghormatan kepada Tuhan sehingga banyak mengambil tema dari Alkitab. Seiring perkembangan zaman, paduan suara tidak hanya sebatas lingkup ritual agama tetapi sudah masuk ke lingkup hiburan. Ansambel musik yang melengkapi paduan suara masa kini tidak hanya sebatas piano, organ, ataupun biola, tetapi bisa diiringi dengan jenis alat musik lain yang lebih banyak seperti orkestra. Berbagai karya musik seperti lagu daerah, lagu nasional, lagu klasik, dan bahkan lagu pop bisa diaransemen ulang ke dalam format musik paduan suara.

Suatu paduan suara umumnya terdiri dari kelompok suara SATB (Soprano, Alto, Tenor, dan Bass). Selain itu, terdapat dua kelompok suara tambahan yaitu Mezzo-Soprano dan Baritone. Pembagian kelompok suara lebih dari empat kelompok biasanya hanya terdapat di beberapa lagu paduan suara. 

Untuk menghasilkan suara, manusia membutuhkan udara, pita suara, kekuatan otot, dan rongga resonansi. Pita suara manusia adalah bagian dari laring dan terutama digunakan untuk menghasilkan ucapan. Organ ini bergetar ketika kita mengeluarkan udara dari paru-paru dan menyebabkan penurunan tekanan. Perbedaan tekanan inilah yang menyebabkan kita bisa menghasilkan nada yang berbeda-beda. Nada tinggi dihasilkan ketika otot-otot di laring menegang, sedangkan nada rendah dihasilkan ketika otot yang sama meregang. Pria umumnya memiliki pita suara yang lebih panjang yang berarti bahwa mereka memiliki suara yang lebih dalam. Kerasnya suara nada ditentukan oleh intensitas aliran udara. Rongga resonansi antara tenggorokan, rongga mulut, dan rongga hidung sangat penting untuk modifikasi warna nada dan pewarnaan nada. Saat digabungkan, pita suara, aliran udara dan rongga resonansi menciptakan ‘instrumen’ yang kita gunakan untuk menghasilkan suara dan menentukan karakteristik vokal yang unik dari setiap suara.

Register suara (vocal register) manusia merupakan pembagian wilayah suara berdasarkan tinggi nada suara dan warna suara yang dihasilkan pada saat memproduksi suara. Register suara pada manusia terbagi menjadi vocal fry, chest voice, head voice, falsetto, dan whistle register. Chest voice (disebut juga dengan normal voice) terbentuk saat resonansi suara berasal dari area dada sehingga menghasilkan suara yang mirip dengan suara bicara normal. Vocal fry adalah nada suara yang lebih rendah dari chest voice dan sering digunakan di kelompok bass. Head voice adalah suara yang lebih tinggi daripada chest voice dan dihasilkan melalui resonansi di area kepala. Falsetto adalah nada suara yang terdengar sama tinggi seperti head voice, tetapi suara yang dihasilkan falsetto lebih tipis, lebih lemah, dan lebih terdengar bercampur suara napas daripada head voice. Whistle register adalah adalah register suara di atas head voice dan merupakan register tertinggi dari suara manusia. 

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki paduan suara yang sudah  terkenal di mancanegara. Banyak paduan suara yang sudah meraih penghargaan kompetisi paduan suara tingkat nasional maupun tingkat internasional. Banyak sekolah dan kampus memiliki kegiatan ekstrakulikuler dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) paduan suara. Berdasarkan pengamatan penulis selama mengikuti berbagai paduan suara, masih banyak orang yang ingin mengikuti paduan suara namun belum yakin dengan alasan mereka tidak bisa bernyanyi dengan baik dan benar dan bahkan ada yang bernyanyi dengan fals (nada sumbang). Pada dasarnya, beberapa orang memiliki suara yang bagus dan beberapa orang lainnya memiliki suara yang kurang bagus. Namun, bukanlah hal yang mustahil untuk melatih suara yang kurang bagus sehingga menjadi terdengar bagus.

Nada adalah suara yang frekuensinya telah ditetapkan. IMC (International Music Council) telah menetapkan nada a¹ = 440 Hertz, artinya nada a¹ harus bergetar 440 getaran dalam 1 detik. Jika nada suatu nada bergetar di luar 440 getaran (Hertz), maka nada tersebut bukanlah nada a¹, tetapi disebut nada a¹ yang fals (sumbang). Untuk memperoleh suara yang baik dan indah, maka dibutuhkan pelatihan rutin yang dibantu oleh guru vokal atau pelatih paduan suara. Pelatih ataupun guru vokal harus melatih produksi suara penyanyi dengan cara dituntun oleh nada a¹ dari instrumen piano atau alat lain yang memiliki ketepatan pitch yang sama dengan nada a¹.

Setiap penyanyi harus menirukan nada tersebut (nada a¹) dengan cara tarik napas panjang melalui hidung, buka mulut seperti mengucapkan huruf hidup a, i, u, e, atau o dan menirukan nada a¹  paling sedikit 8 ketukan dalam satu kali pernapasan dengan cara nada tetap (jangan berubah), volume tetap, dan warna vokal tetap. Sesudah memperoleh pitch yang tepat,  gantilah nadanya menjadi nada lain, misalnya nada b (si) atau nada lainnya.
Dengan cara melatih suara yang telah dirangkumkan di atas, penyanyi akan lebih bisa mengontrol suara dan akan menghasilkan nada dengan tepat. Kunci untuk memiliki suara yang bagus adalah konsistensi latihan suara, baik itu pernapasan maupun lompatan-lompatan nada.

Referensi :

Simanungkalit, N. Teknik Vokal Paduan Suara. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta (2008)


Jumat, 07 Mei 2021

Belajar Mixing Audio - Mengenal Dimension & Time Based Processing (Delay, Reverb, Modulation)

Belajar Mixing Audio - Mengenal Dimension & Time Based Processing (Delay, Reverb, Modulation) fisella music blog fisella peter de vries guitar .jpg


Setelah belajar tentang Belajar Mixing Audio - Mengenal Frequency Range dan Equalizer pada artikel sebelumnya, kali ini saya akan membahas tentang dimension & rime based processing dalam proses mixing. Saya yakin rekan-rekan tidak begitu awam jika mendengar tentang istilah reverb, delay, dan modulation. Ketiga hal yang telah saya sebutkan tadi merupakan pembahasan mengenai dimension & time based processing. Mari kita bahas secara mendetail.