Mengenal Leitmotif Dalam Film: Bagian I
Di Indonesia sekarang sudah banyak masyarakat yang
menggemari jenis instrument Gitar Klasik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
tempat kursus musik yang sudah menawarkan jasa dalam mempelajari cara memainkan
gitar klasik dan tidak jarang juga di Indonesia sudah banyak diadakan kompetisi
bermain gitar klasik. Namun, ditempat kursus juga tentu saja tidak gratis.
Teman-teman pasti akan membayar dengan harga yang bisa dikatakan juga tidak
murah hanya untuk mempelajari bagaimana cara memainkan gitar klasik.
Dalam artikel ini saya akan membantu teman – teman membahas cara memainkan gitar klasik dengan teknik dasar memainkannya dan memberikan beberapa tips untuk
menguasai teknik tersebut hanya dengan menyimak penjelasan dibawah ini. Langsung
saja kita simak penjelasan berikut!
1. ARPEGGIO
Arpeggio merupakan salah satu teknik dasar bermain
gitar klasik. Apa itu Arpeggio? Menurut Prof. Panayot Petrov Panayotov PhD.
dalam bukunya yang berjudul “Methodology
of The Instruction in Guitar”, arpeggio adalah akor yang telah dipecah
dengan nada yang dibunyikan secara berurutan bukan secara bersamaan. Lalu bagaimana cara melatih teknik arpeggio
pada gitar klasik? Sebelum memainkan teknik ini, teman – teman perlu mengetahui
nama-nama setiap jari pada tangan kiri dan kanan. Simak gambar berikut!
Gambar: Instagram @mayorgitarbro |
Setelah
mengetahui nama penjarian pada setiap jari, sekarang teman – teman hanya perlu
berlatih memetik senar dengan penggunaan jari P untuk senar 6 atau 5 atau 4,
jari I pada senar 3, jari M pada senar 2, dan jari A pada senar 1. Lakukan itu
secara berulang ulang, atau teman – teman bisa membaca partitur dibawah ini
sebagai bentuk latihan.
Gambar: Musical Score, 120 Right Hand Studies M.Guiliani |
2. BARRE
Teknik dasar bermain gitar klasik selanjutnya yaitu Barre. Barre adalah teknik bermain gitar
klasik dimana salah satu jari pada tangan kiri menekan lebih dari satu senar. Barre
terdiri dari dua jenis, Small Barre dan Big Barre. Small Barre, salah satu jari di tangan kiri menekan dua atau lebih
senar sedangkan Big Barre, salah satu
jari di tangan kiri menekan senar 1 sampai 6 (semua senar).
Gambar: Methodology of The Instruction in Guitar |
Untuk memaksimalkan teknik barre dalam permainan
gitar klasik, teman – teman harus banyak berlatih dengan benar agar tidak
terjadi cedera pada jari di tangan kiri. Berikut kesalahan-kesalahan yang
sering dilakukan oleh banyak orang saat memainkan teknik barre:
- Pergelangan tangan kiri telalu tegang
- Jari jempol di tangan kiri terlalu menekan kuat
leher gitar
- Jari yang melakukan barre tidak maksimal sehingga
senar tidak maksimal berbunyi.
Untuk meminimalisir kesalahan tersebut, teman - teman disarankan untuk lebih bayak berlatih. Berikut repertoar pendukung untuk memaksimalkan
teknik barre teman-teman.
·
Diabelli, A.
7 Prelüdium für Gitarra. Budapest,
1981.
·
Giuliani, A.
Prelude op 46.
· Hinsch, G. K.H. Schulz Folk Guitar. Leipzig, 1981
3. SCALES
Scales, merupakan teknik latihan memainkan Tangga
Nada. Dalam latihan ini, tangan kanan dan tangan kiri dilatih agar dapat
sinkron saat bermain. Dalam berlatih teknik scales biasanya tangan kanan secara
tidak langsung akan terlatih juga untuk memproduksi warna suara yang tepat dan
indah.
Sebelumnya dalam artikel “jangan lakukan hal inipada gitar klasik” saya sudah menjelaskan bagaimana bentuk kuku yang benar agar
dapat menghasilkan suara yang jernih dan saat memetik senar. Selain itu teman –
teman juga dapat melihat teknik petikan dasar Apoyando dan Tirando pada artikel sebelumnya "Rahasia bermain gitar dengan petikan". Berikut salah satu bentuk latihan
teknik Scales.
Gambar: Pi Isydora |
Untuk latihan Scales lebih lanjut, teman – teman dapat
membaca buku:
·
Panayotov, P.
Scales and technical exercises for
guitar. Sofia, 1987.
·
Carlevaro, A.
Serie Didactica. Buenos Aires, 1966.
·
Albert, H.
Lehrgang für künstlerisches Gitarrespiel.
Berlin.
Gitar adalah alat musik atau instrument yang tentu saja sudah tidak asing lagi bagi kita. Sebagian besar dari kita juga mungkin sering memainkan alat musik ini. Ya, alat musik ini juga menjadi salah satu alat musik yang paling banyak digemari oleh masyarakat. Bagaimana tidak, alat musik ini memiliki harga yang lumayan terjangkau jika dibandingkan dengan alat musik lainnya.
Secara umum gitar juga memiliki beberapa jenis
antara lain seperti gitar bass, gitar elektrik, gitar akustik, dan gitar
klasik. Diantara ke empat jenis gitar tersebut, gitar klasik yang merupakan
satu-satunya gitar yang menggunakan senar nylon dan merupakan gitar yang
fretnya agak sedikit lebih lebar dibanding ketiga jenis gitar tersebut.
Karena lumayan banyak perbedaan antara gitar klasik
dan ketiga jenis gitar lainnya, tak jarang orang melakukan kesalahan saat
memainkan/menggunakan jenis gitar ini.
Lalu…..
Apa saja kesalahan-kesalahan yang harus dihindari
saat memainkan atau menggunakan gitar klasik?
Langsung saja kita simak penjelasan berikut!
1. Jangan menggunakan senar baja pada gitar klasik
Sudah banyak kejadian orang menggunakan senar baja pada gitar klasik. Hal ini tentu saja sangat salah. Mungkin memang sekilas terlihat baik-baik saja saat menggunakan senar baja pada gitar klasik namun, tentu saja ini dapat merusak bagian bridge (tempat senar dikaitkan yang terlekat di badan gitar) gitar klasik. Senar baja ini memang hanya cocok untuk gitar akustik, gitar elektrik dan gitar bass. Mengapa demikian? Jika kita melihat bagian bridge pada gitar klasik dan ketiga jenis gitar lainnya, gitar klasik tidak memiliki penahan untuk mengaitkan senar, berbeda dengan ketiga jenis gitar lainnya. Pada gitar klasik, senar langsung diikat/dililit untuk membuat senar terkait pada gitar. Jika senar baja yang dililit atau diikat pada bagian bridge gitar klasik, tentu saja depat membuat bagian bridge gitar menjadi lecet, teriris atau rusak.
2. Jangan memegang neck gitar klasik sama seperti pada
gitar akustik.
Ada perbedaan ukuran neck pada gitar klasik dan
gitar akustik. Neck gitar klasik lebih lebar jika dibandingkan dengan neck
gitar akustik. Pada gitar klasik, kita memegang neck gitar dengan jari jempol
yang agak sedikit kebawah (lihat gambar) dengan tujuan untuk memudahkan
jari-jari lainnya menggapai senar. Berbeda dengan gitar aksutik yang terkadang
menggunakan jari jempol dalam memainkan akor dengan menekan senar paling atas atau senar 6
Gambar: Method for the Guitar by Fernando Sor |
Jangan menerapkan posisi duduk bermain gitar akustik
pada saat memainkan gitar klasik.
Tidak banyak orang yang paham posisi duduk dan posisi gitar yang benar saat memainkan gitar klasik. Hal ini terjadi karena masih banyak juga orang yang belum tahu perbedaan gitar klasik dan gitar akustik.
Selain perbedaan senar dan perbedaan lebar neck, gitar klasik dan gitar akustik juga berbeda dalam penggunaan fungsinya. Gitar akustik lebih sering digunakan sebagai instrument pengiring penyanyi sedangkan gitar klasik lebih digunakan sebagai instrument yang bernyanyi. Mengapa? Ya tentu saja karena gitar klasik lebih banyak bermain sebagai melodi dari pada harmoni. Hal ini terjadi karena gitar klasik lebih sering terhubung dengan partitur (lembaran lagu yang ditulis dengan not balok). Oleh sebab itu, posisi saat memainkan gitar klasik pun berbeda dengan posisi saat memainkan gitar akustik.
Saat memainkan gitar klasik, posisi gitar agak
sedikit miring atau diagonal alias tidak berada dalam posisi horizontal dan
juga dalam hal ini gitaris dibantu oleh alat yang bernama Footstool yang diinjak oleh kaki kiri (gambar kiri) atau
menggunakan Guitar Rest (gambar kanan). Simak gambar
dibawah ini untuk melihat posisi yang benar saat memainkan gitar klasik!
Gambar: Classical Guitar Method Volume 1 by Bradford Werner |
Jangan menggunakan Pick/Plectrum pada gitar klasik
Penggunaan pick/plectrum pada gitar klasik sebenarnya tidak masalah namun hal ini tentu saja akan mempengaruhi perbedaan suara yang dihasilkan. Saat memetik menggunakan pick/plectrum, suara yang akan dihasilkan oleh gitar klasik menjadi terlalu tajam alias kurang soft dan ini akan membuat suara menjadi ‘kasar’ dan kurang bernyanyi. Dalam hal memetik senar, pada gitar klasik lebih disarankan untuk menggunakan kuku.
Penggunaan kuku pada tangan kanan tentunya juga tidak
asal memanjangkan kuku. Kita juga harus memerhatikan bentuk kuku di tangan kanan kita untuk membuat suara yang dihasilkan lebih enak. Saat kuku terlalu panjang,
kemungkinan besar akan membuat senar menyangkut di kuku dan tentu saja akan
mengganggu proses kita memetik senar. Dan saat kuku terlalu pendek, senar yang
dipetik juga tidak akan mengeluarkan suara yang maksimal. Lalu bagaimana bentuk
kuku yang seharusnya digunakan saat memetik senar gitar klasik? perhatikan
gambar dibawah ini.
Gambar: Methodology Of Guitar Instruction |
Panjang kuku tangan kanan saat memetik senar gitar
klasik sangat menentukan keindahan suara yang dihasilkan oleh gitar. Pada
umumnya panjang kuku yang berada pada gambar diatas adalah panjang kuku yang tepat
untuk menghasilkan suara yang indah. Namun hal ini tidak mutlak. Setiap gitaris
tentu saja memiliki pilihan masing-masing terhadap panjang kuku mereka. Kuku
tangan kanan juga sebaiknya tidak digunting. Alangkah baiknya jika kuku yang
digunakan untuk memetik ini, dibentuk menggunakan alat pengikir kuku agar
menghasilkan suara yang jernih dan tidak kasar. Sedangkan pada tangan kiri,
sebaiknya kuku dipotong sependek mungkin agar tidak menghalangi senar saat
ditekan.
Pada artikel sebelumnya, kita telah mencoba mengenali tiap-tiap instrumen dalam orkestra secara bunyi dan visualnya dengan karya dari Benjamin Britten. (jika Anda belum membacanya, bisa masuk ke link ini Mengenal Alat Musik dalam Orkestra) Selanjutnya, kita akan membedah lebih dalam masing-masing section dalam orkestra. Kali ini, kita akan membahas string section.
Secara umum, string section terdiri dari empat instrumen pokok. Violin yang biasanya bermain dalam dua divisi, viola, cello, dan kontrabas. Sebenarnya, instrumen dalam string section tidak hanya keempat instrumen tadi saja. Masih banyak lagi seperti harpa, gitar, mandolin, banjo, dan lainnya, tetapi jarang digunakan dalam orkestra pada dasarnya. Secara spesifik, orkestra pada dasarnya menggunakan bowed string section atau string yang menggunakan penggesek (bow).
Sejak budaya orkestra mulai berkembang dari Eropa, kelompok string merupakan kelompok yang paling sering digunakan. Beberapa hal yang mungkin dipertimbangkan adalah
Urutan instrumen dengan nada tertinggi hingga terendah dalam string adalah violin, viola, cello, dan kontrabas. Semakin besar instrumen tersebut, semakin rendah rentang nadanya dan juga semakin tebal bunyinya.
Senar pada violin tersusun oleh senar G3, D4, A4, dan E5. Senar pada viola tersusun oleh senar C3, G3, D4, dan A4. Senar pada cello tersusun oleh senar C2, G2, D3, dan A3. Senar pada contrabass (double bass) terdiri dari senar E1, A1, D2, G2. Untuk kasus tertentu, terdapat contrabass yang memiliki lima senar dengan tambahan senar C dibawah senar E.
Masing-masing instrumen tadi terdiri dari empat senar dengan register yang berbeda, serta dapat dimainkan tanpa tangan kiri (atau biasa disebut open string) atau dengan tangan kiri (atau biasa disebut closed string) untuk mengatur nadanya. Misal, untuk memainkan nada D4 (D tepat diatas C tengah), pemain bisa tidak menggunakan penjarian tangan kiri, karena terdapat senar D4 pada violin. Inilah yang disebut sebagai open string atau senar terbuka. Tetapi, untuk memainkan nada E4, pemain perlu menggunakan penjarian tangan kiri di senar D4 untuk membunyikannya. Hal inilah yang disebut sebagai closed string atau senar tertutup.
Bayangkan seperti Anda memainkan gitar dengan mengubah posisi tangan kiri untuk mengubah nada, tetapi untuk instrumen-instrumen ini tidak memiliki kotak seperti fret pada gitar, sehingga untuk mendapatkan nada pada bowed string, pemain membutuhkan latihan terus menerus agar penjariannya tetap menghasilkan bunyi yang baik (tidak fals).
Salah satu keunggulan dari string section adalah banyaknya teknik yang bisa dimainkan. Entah menggunakan bow (penggesek) ataupun tidak. Beberapa yang sering dipakai antara lain legato, pizzicato, staccato, double stop, dan tremolo.
Demikian penjelasan singkat mengenai string section dalam orkestra. Semoga dapat menjadi referensi bagi yang ingin menulis karya menggunakan string section ataupun bagi yang ingin mengenal lebih dalam anatomi orkestra yang kita kenal saat ini. Have fun with the orchestra! 😊
Referensi:
Subscribe untuk mendapatkan update berita terbaru