BLOG.FISELLA®: Tips
Tampilkan postingan dengan label Tips. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips. Tampilkan semua postingan

Senin, 06 September 2021

Nggak Mood Latihan? Ini Tipsnya!

 


Sebagai seorang musisi, latihan adalah sebuah rutinitas yang wajib dilakukan. Seperti pisau yang perlu diasah agar makin tajam, begitu pula dalam kemampuan bermusik. Untuk mendapatkan kemampuan yang semakin baik, dibutuhkan latihan yang konsisten. Tidak bisa dipungkiri, setiap kita pasti pernah merasa jenuh dan malas berlatih. Kalau ada diantara kamu yang saat ini sedang berada di titik jenuh dan malas, tenang saja, wajar kok. Tapi, perasaan jenuh dan malas ini juga tidak bisa dibiarkan terus menerus. Ada beberapa tips untuk mengatasinya, yaitu sebagai berikut.

1. Cari Waktu Latihan yang Paling Cocok

Bagi sebagian orang, pagi adalah waktu latihan yang paling cocok, karena tubuh dan pikiran masih dalam keadaan fresh. Tapi, bagi sebagian orang yang lain, malam justru merupakan waktu latihan yang paling cocok, karena suasana lebih sepi dan mendorong kita untuk lebih fokus. Kamu di tim yang mana? Pagi, siang, sore, atau malam? Cari waktu latihanmu yang cocok ya! Jangan paksakan berlatih pada waktu yang kamu rasa tidak cocok, karena hal itu justru akan menurunkan mood latihanmu.

2. Latih Lagu yang Kamu Suka

Kalau kamu sedang ingin melatih lagu A, latihlah lagu A terlebih dulu. Kalau kamu sedang ingin mematangkan teknik, latihlah teknik terlebih dulu. Buatlah urutan atau list materi yang ingin kamu latih, sehingga kamu lebih terdorong dan bersemangat untuk mulai berlatih.

3. Melihat Video Musik atau Mendengarkan Musik

Terkadang, mood akan terpicu setelah melihat video musik atau mendengarkan musik orang lain. Melihat kemampuan musisi lain akan memotivasi kamu untuk terus berlatih serta mengasah kemampuan dalam bermusik untuk menjadi semakin baik. Kamu bisa melihat video penampilan musisi favoritmu, atau mendengarkan musik grup band favoritmu.

4. Rehat Sejenak

Segala sesuatu yang dipaksakan tidak ada yang baik, termasuk latihan. Kalau sekiranya kamu sudah benar-benar buntu dan merasa tidak dalam kondisi yang memungkinkan untuk latihan, tidak apa-apa. Buatlah perjanjian kepada diri sendiri untuk mengambil beberapa waktu untuk rehat sejenak. Gunakan waktu rehat itu benar-benar untuk me-refresh tubuh dan pikiran. Setelah melewati batas waktu rehat, mulai berlatih lagi ya! Kalau keterusan, itu alasan namanya!

5. Self-reward

Setelah mencapai suatu goal, beri self-reward kepada dirimu sendiri. Ini adalah bentuk apresiasi kepada diri sendiri karena sudah mau berusaha dan melakukan yang terbaik. Bentuk self-reward bermacam-macam, disesuaikan pada kebutuhan masing-masing. Misalnya, setelah selesai latihan kamu baru boleh menonton series, membeli makanan/minuman favorit, main game, dan lain sebagainya.


Menjaga konsistensi latihan memang tidak mudah, dibutuhkan niat dan komitmen yang kuat. Kalau teman-teman ingin belajar musik, Fisella Music Course adalah tempat yang tepat. Untuk informasi lebih lanjut, bisa cek di Classical Guitar Course & Pop Guitar Course, Electric Guitar Course, dan Piano Klasik/Pop Course.

 

Referensi: Instagram post by @renardieffendi

Sumber foto: flowkey.com

Kamis, 26 Agustus 2021

Sudah Coba Suplemen Ini Belum?

 

Sudah Coba Suplemen Ini Belum? - Gita Seisoria - Blog Fisella
            Picture by : Pixabay

Dalam memainkan musik membutuhkan kemampuan permainan yang tidak hanya sekedar indah didengar namun kemampuan mengontrol tubuh saat bermain musik. Karena teknik yang benar tentu akan diimbangi dengan permainan lagu yang baik pula. Meskipun pada kenyataannya masih ada beberapa pemain yang mengesampingkan suplemen ini dan memilih langsung memainkan sebuah repertoar atau karya lagu lainnya. Suplemen yang dimaksud disini diibaratkan sebagai vitamin atau pemanasan sebelum berolahraga untuk menjaga kestabilan tubuh seseorang dan menurut KBBI suplemen yang berarti melengkapi ini tidak hanya ada di makanan loh. Karena bermain musik juga melibatkan kerjasama tubuh yang diharapkan tidak mudah lelah saat berlatih atau mudah cedera pada bagian tubuh tertentu sehingga tubuh kalian pastinya akan lebih siap untuk berlatih, teman-teman.

Suplemen yang akan dibagikan disini lebih baik disarankan untuk para pemain biola pemula dengan catatan mampu membaca notasi musik dan sudah cukup stabil dalam memainkan tangga nada pada posisi satu serta stabil saat memegang instrumen biola itu sendiri. Tetapi, jangan khawatir bagi kalian yang masih awam sama sekali dengan notasi musik maupun instrumen biola, di akhir artikel ini akan dibagikan juga solusi lain yang bisa kalian coba kok...

Berikut ini beberapa Etude yang bisa kalian coba ;

1.     Franz Wohlfahrt ( 1833 – 1884 )

    Sudah Coba Suplemen Ini Belum? - Gita Seisoria - Blog FisellaSudah Coba Suplemen Ini Belum? - Gita Seisoria - Blog Fisella






















Etude ini dibuat oleh Wohlfahrt yang merupakan guru biola di Jerman tepatnya di Leipzig. Buku ini dicetak dalam dua edisi untuk tingkat elementary violin students. Etude ini memfokuskan teknik pada penjarian dan pergelangan tangan kiri. Kalian bisa mencoba memainkan nomor satu dari buku pertama Wohlfahrt yang memang memaksimalkan terlebih dahulu teknik pada penjarian posisi pertama. Tujuan dari etude ini antara lain menstabilkan pergelangan tangan kiri ( The Left Wrist Very Quiet ) dan menstabilkan penjarian posisi pertama supaya membiasakan jari tidak banyak ikut berpindah-pindah saat berlatih.

2.       Rodolphe Kreutzer ( 1766 – 1831 )
Sudah Coba Suplemen Ini Belum? - Gita Seisoria - Blog Fisella                Sudah Coba Suplemen Ini Belum? - Gita Seisoria - Blog Fisella

Etude ini dibuat oleh Kreutzer yang merupakan komposer penting di sekolah biola, Prancis. Beliau membuat beberapa violin concertos serta opera Prancis. Kalian bisa mencoba berlatih nomor tiga dari buku tersebut. Dalam etude ini kalian bisa mencoba berlatih dengan beberapa teknik bow atau tangan kanan seperti legato 2, legato 3, legato 4, dan legato-staccato meskipun dengan nada yang sama. Hal ini bisa membantu tangan kanan kalian lebih kontrol pada saat memainkan ritme yang asli serta cara ini dapat membantu kalian menghafal melodi dalam lagu tersebut dengan lebih mudah loh...

3.       Heinrich Ernst Kayser ( 1815 – 1888 )


Sudah Coba Suplemen Ini Belum? - Gita Seisoria - Blog Fisella                                  Sudah Coba Suplemen Ini Belum? - Gita Seisoria - Blog Fisella

Etude ini dibuat oleh seorang pemain biola sekaligus pendidik Jerman yang dibagi menjadi tiga buku progresif. Kalian bisa mencoba memainkan nomor satu atau dua dalam buku pertamanya yang berfokus pada penjarian tangan kiri. Dalam halaman tersebut dijelaskan bahwa diharapkan kita mampu menempatkan posisi jari tangan kiri dengan stabil. Terdapat tanda seperti “ ⧅ “ yang bermaksud agar jari kita sudah standby di senar tersebut sehingga waktu berpindah senar, nada dan jari sudah siap. Begitu pula dengan tanda seperti ¹ ⎼⎼  dimaksudkan agar jari satu atau telunjuk tetap ditahan selama satu sampai dua bar selama jari dua dan tiga memainkan bagiannya. Hal tersebut bertujuan serupa dengan etude Wohlfahrt yakni agar jari tidak terlalu banyak berpindah tempat dan stabil di posisi yang sesuai.

Berikutnya merupakan poin terakhir dari artikel ini, seperti yang sudah disampaikan di awal, bagi kalian yang masih cukup awam dengan notasi musik kalian bisa memulainya dengan membaca kumpulan repertoar dalam Suzuki Book Volume 1 (lihat gambar di bawah). Dengan kumpulan lagu yang terbilang familiar serta teknik yang cocok untuk bahan pembelajaran, buku ini sangat mudah didapatkan dan telah tersebar luas. Jadi, jangan takut mencoba ya, pasti kalian akan merasakan hasilnya nanti kok...

Sudah Coba Suplemen Ini Belum? - Gita Seisoria - Blog Fisella                                 Sudah Coba Suplemen Ini Belum? - Gita Seisoria - Blog Fisella
Picture by :


Senin, 23 Agustus 2021

Masih Kesulitan Sight-reading? Ini Tipsnya!

 


Dalam artikel Kuasai 4 Kemampuan Tambahan ini Untuk Menjadi Musisi Profesional sebelumnya, disebutkan bahwa salah satu kemampuan yang harus kita miliki sebagai seorang musisi adalah sight-reading. Apa itu sight-reading­? Sight-reading adalah kemampuan seseorang membaca partitur musik dan mampu memainkannya secara langsung, tanpa adanya latihan terlebih dulu. Dalam artikel kali ini, saya akan membagikan beberapa tips untuk meningkatkan kemampuan sight-reading piano. Kira-kira apa aja ya? Mari kita simak.

1.      Menguasai Teori Dasar Musik

Pengetahuan teori dasar musik meliputi nama not, time signature, key signature, ritme, tanda aksidental, dan scale. Hal ini akan menjadi fondasi kita dalam membaca notasi musik. Sebagai contoh, jika key signature sebuah partitur terdapat 2 kres, maka kita dapat langsung mengidentifikasi lagu tersebut dimainkan dalam tangga nada D mayor atau b minor, sehingga not F dan C bisa langsung diidentifikasi menjadi F# dan C#. Begitu pula dengan ritme, kita akan bisa memainkan not beserta nilainya dengan benar tanpa perlu menghitungnya secara matematis terlebih dulu.

2.    Analisis Dulu

     Sebelum bermain, alangkah lebih baik jika kita menganalisis lagunya terlebih dulu, seperti dalam tangga nada apa lagu itu dimainkan, time signature, tanda aksidental, pergantian tempo, dan lain sebagainya. Poin ini juga mencangkup analisis kita terhadap bagian-bagian lagu yang sekiranya sulit, sehingga saat bermain nanti kita tidak akan kaget.

3.      Nyanyikan Lagunya Dalam Hati

Sebelum mulai bermain, bacalah notasinya terlebih dulu, kemudian nyanyikanlah dalam hati. Hal ini akan membantu kita untuk mendapatkan gambaran lagu yang akan kita mainkan nanti.

4.      Menghafal Bentuk Notasi

Salah satu tips untuk meningkatkan kemampuan sight-reading ialah dengan menghafal bentuk notasi. Maksudnya gimana sih? Coba lihat contoh dibawah ini.

Notasi akor diatas akan lebih mudah diidentifikasi jika kita hafal bentuk dan penempatannya. Hal ini berkaitan dengan pemahaman kita mengenai interval (jarak antara satu nada dengan nada lain). Jika kita paham mengenai interval, maka ketika diperhadapkan dengan notasi akor seperti diatas, otak kita akan lebih mudah dan cepat untuk mencerna nama not dan posisinya, sehingga kita tidak perlu lagi mengurutkan satu persatu not dari akor tersebut. Kita bisa melatihnya dengan banyak membaca notasi akor. Contoh kedua adalah sebagai berikut.

Untuk mempermudah pembacaan not pada bass clef¸ jangan membaca setiap not sebagai individu, tetapi bacalah sebagai grup. Rangkaian not G–B–D adalah broken chord dari G mayor, A–C–D adalah broken chord dari D7 balikan kedua, F#-A-D adalah broken chord dari D mayor balikan pertama, dan seterusnya. Jika disederhakanakan menjadi notasi akor akan menjadi seperti gambar berikut.

5.     Tempo

Jangan bermain dengan tempo yang terlalu cepat. Bermainlah dengan tempo yang sesuai dengan kemampuan kita. Tempo yang terlalu cepat akan membuat kita terengah-engah dan tidak siap untuk memainkan not-not berikutnya, serta akan mempersulit ketika kita memainkan bagian lagu yang sulit.

6.      Fokus Pada Partitur

Selama memainkan lagu, fokuslah pada partitur. Minimalisir pandangan pada jari, karena hal ini justru akan mengganggu konsentrasi kita. Tanpa kita sadari pun, sebenarnya jari kita bisa membunyikan not yang tepat tanpa perlu kita lihat terlebih dulu (muscle memory). Sebagai contoh, ketika kita membunyikan nada C dengan jari 1, maka untuk membunyikan nada F kita akan secara otomatis menggunakan jari 4. Dalam beberapa kasus (seperti loncatan nada yang cukup jauh), dibutuhkan latihan lebih.

7.      Keep on Moving

Teruslah membaca dan memainkan lagu sampai lagu itu selesai. Mainkan bagian demi bagian dengan yakin, karena keraguan akan mengganggu konsentrasi kita. Jangan hiraukan sekiranya kita salah membunyikan not, tetapi fokuslah pada bagian lagu selanjutnya.

8.      Latihan

Kunci dari segala sesuatu adalah latihan. Kita bisa mengambil satu lagu secara acak, kemudian menggunakannya sebagai bahan latihan sight-reading. Gunakan materi yang mudah terlebih dulu, lalu tingkatkan dengan materi yang tingkat kesulitannya lebih tinggi. Semakin sering kita berlatih, kemampuan kita akan semakin terasah.


Sekian tips yang bisa saya bagikan untuk meningkatkan kemampuan sight-reading, semoga bermanfaat ya!

Photo from: www.unsplash.com


Sabtu, 21 Agustus 2021

Kuasai 4 Kemampuan Tambahan ini Untuk Menjadi Musisi Profesional

Kuasai 4 Kemampuan Tambahan ini Untuk Menjadi Musisi Profesional


Mungkin banyak dari kita yang bermimpi menjadi musisi profesional, baik bercita-cita sebagai performer maupun musisi pendukung di balik layar seperti arranger dan penata suara. Namun ada beberapa fakta yang harus teman-teman sadari bahwa ternyata selain memiliki kemampuan utama, seorang musisi profesional juga memiliki kemampuan tambahan yang sebaiknya dikuasai. Berikut adalah 4 kemampuan tambahan untuk menjadi musisi profesional.

Jumat, 20 Agustus 2021

Belajar gitar , lebih baik pakai : notasi balok atau tab gitar?

Sebagai gitaris, ada dua jenis partitur. Yang satu menggunakan not balok, yang satunya lagi menggunakan tab gitar. Sebelumnya saya akan menjelaskan definisi keduanya.

Notasi balok adalah sistem penulisan yang didasarkan pada paranada dengan lambang untuk tiap nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Durasi nada ditunjukkan dalam ketukan.


Sedangkan, tab gitar adalah sebuah metode atau media yang digunakan untuk menulis ataupun membaca permainan gitar dalam bentuk visual atau tertulis. Dalam tab gitar ada garis garis yang mewakili enam senar dalam urutan nada naik, dan angka pada senar tersebut memberi tahu Anda fret mana yang harus dipegang saat memainkan senar itu. Dan ada 2 jenis tab, yang satu tidak ada informasi ketukan, yang satu lagi ada informasi ketukan (ada garis penanda ketukan seperti di notasi balok).

Tab tanpa informasi ketukan :


Tab dengan informasi ketukan :



Sekarang saya akan jabarkan kelebihan dan kekurangan dari notasi balok dan tab gitar.

Kelebihan not balok :

·         Notasi standar memberikan informasi musik yang lengkap, dan beberapa panduan fingering khusus gitar dalam bentuk angka kecil di sebelah not. Petunjuk posisi fretboard ditunjukkan dengan angka Romawi di atas staff. Saat Anda menjadi lebih fasih, Anda dapat membaca dan memainkan musik secara real time yang belum pernah Anda dengar sebelumnya (tentu saja asalkan Anda mampu memainkannya secara fisik).

·         Anda bisa mengetahui nada dari not yang dibunyikan, karena posisi dari notasi balok. Semisal, anda tahu not ini adalah G (dari posisi notasi balok).

Kelemahan not balok :

·         Beberapa teknik gitar, seperti strumming, tidak mudah ditampilkan secara akurat dalam notasi standar.

·         Untuk mempelajari dan menguasai not balok butuh waktu yang tidak sedikit. Dan menghafal posisi gitar dengan not balok butuh latihan yang konsisten.

Kelebihan tab gitar :

·         Tab cukup jelas dan, dalam bentuk dasarnya, dapat dipelajari dalam waktu yang cepat.

·         Bisa mempermudah mengetahui posisi gitar.

Kelemahan tab gitar :

·         Sebuah gitar tunggal dapat memainkan lebih dari satu bagian pada saat yang sama seperti, misalnya, bassline plus melodi. Notasi dapat menunjukkan setiap baris secara terpisah dengan arah batang not (menunjuk ke atas atau ke bawah), tetapi tab tidak dapat menunjukkan ini, bahkan dengan simbol waktu yang disertakan.

·         Tidak ada informasi waktu yang diberikan dalam bentuk tablature yang paling dasar dan umum. Tab dengan informasi waktu memberikan lebih banyak informasi, tetapi agak sulit dipelajari.

Kesimpulan : Semua terserah kepada Anda dan tergantung kebutuhan. Anda bisa pakai tab gitar (tidak wajib belajar notasi balok )untuk belajar fingerstyle untuk for fun, atau ingin belajar strumming. Anda bisa pakai notasi balok jika anda ingin belajar gitar klasik atau jazz, ingin berkarir di music, ingin belajar musik lebih dalam. Anda juga bisa mempelajari keduanya.

Sekian.

Sumber artikel :

https://id.wikipedia.org/wiki/Notasi_musik

https://spinditty.com/learning/Guitar-tablature-versus-standard-music-notation

Foto :

https://www.pexels.com/photo/focused-black-girl-taking-notes-on-paper-6437589/ (Photo by Marta Wave)

https://images.app.goo.gl/9zRdEiFhUXGEGrb16

https://images.app.goo.gl/VdVRL6DSzDyZCmgq8

https://images.app.goo.gl/4s9TyaQLhNHiDL4g8

Kamis, 19 Agustus 2021

Mitos atau Fakta : " Kuku Panjang Berakibat Fatal "


Mitos atau Fakta : " Kuku Panjang Berakibat Fatal " - Gita Seisoria - Blog Fisella

Pernah mendengar tentang " ritual " wajib ini dari para pemain biola di sekitar kalian? Hal yang bisa dibilang cukup sepele ini ternyata ada maksud dan tujuannya sendiri loh... Berbeda dengan gitar klasik yang masih bisa menyisakan kuku mereka dan malah mereka membutuhkannya untuk teknik permainan tertentu. Bisa kalian cek langsung di Jangan Lakukan Hal Ini Pada Gitar Klasik yaa...

Senin, 09 Agustus 2021

Perfect Pitch, Quasi-absolute Pitch, Relative Pitch. Kamu yang Mana?

 


Berbicara soal nada, tidak lepas kaitannya dengan pitch. Apa itu pitch? Pitch adalah kualitas suara yang diatur dengan jumlah getaran, yang menghasilkan efek tinggi dan rendahnya suatu nada. Sebagai contoh, nada A memiliki 440 Hz, yang berarti dibutuhkan 440 getaran per detiknya untuk menghasilkan nada A. Jika kita menambah getarannya menjadi 493.883 Hz, maka nada yang dihasilkan naik menjadi nada B. Sebagai seorang musisi, wajib bagi kita untuk menguasai kepekaan nada (pitch perception). Ada 3 kategori penguasaan kepekaan nada, yaitu sebagai berikut.

PERFECT PITCH
Perfect pitch (atau absolute pitch) adalah kemampuan seseorang yang bisa mengidentifikasi dan menyanyikan suatu atau beberapa  not dengan tepat, tanpa diberikan referensi not sebelumnya. Sebagai contoh, ketika seseorang diminta untuk menyanyikan nada C secara spontan, maka orang tersebut mampu menyanyikannya dengan tepat. Orang dengan kemampuan ini jarang ditemukan, dan dapat dikatakan bahwa kemampuan ini adalah  suatu gift. Tidak semua orang dikaruniai perfect pitch, tapi kamu bisa melatih diri untuk mengenali dan mengidentifikasi suatu not secara lebih akurat. Beberapa kategori yang mengindikasikan seseorang memiliki kemampuan perfect pitch adalah sebagai berikut.
  •   Mendengar lalu langsung mengenali not tanpa diberi referensi not sebelumnya, sekalipun suara yang dihasilkan dari objek-objek non instrumen (suara klakson mobil, bunyi bell rumah, dsb).
  •  Dapat menyanyikan suatu not/lagu dengan pitch yang tepat, tanpa diberi referensi not sebelumnya.
  • Dapat secara langsung mengetahui nada dasar dari suatu lagu dengan tepat.
  • Dapat menyebutkan satu persatu nama dari beberapa not yang dibunyikan serentak. 
Kelebihan memiliki perfect pitch adalah mampu mengidentifikasi not dengan lebih mudah dan cepat, tanpa bantuan alat atau instrumen sekalipun. Hal ini akan mempermudah proses berlatih, mengetahui suatu lagu dimainkan dalam nada yang benar atau tidak, dan membantu ketika melaraskan nada di instrumen. Di sisi lain, seorang perfect pitch akan sangat mudah terganggu kenyamanannya dengan musik yang tidak dimainkan dalam pitch yang seharusnya.

Sebuah studi tahun 2021 “Absolute pitch: an approach for identification of genetic and nongenetic components” menyebutkan, hasil penelitian terhadap 16 dari 20 orang perfect pitch yang berusia 45 tahun keatas akan mengalami penurunan kemampuan perfect pitch mereka, dimana not akan bergeser semi-tone atau bahkan lebih (disebut pitch shift). Seorang peneliti bernama David Huron mengadakan penelitian untuk mencari tahu, apakah ada seorang perfect pitch berusia 60 tahun keatas yang tidak mengalami pitch shift, dan ternyata hasilnya nihil. Akan tetapi, studi lain pada tahun 2016 “Effects of aging on the absolute pitch judgment and frequency following responses of electroencephalograms”  menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara pitch shift dengan mechanical hearing loss yang kerap terjadi akibat faktor penambahan usia.


QUASI-ABSOLUTE PITCH

Berbeda dari perfect pitch yang mampu mengidentifikasi suatu not secara langsung, quasi-absolute pitch dilakukan dengan cara mengingat satu atau beberapa not sebagai patokan. Quasi-absolute pitch dapat dilakukan oleh setiap orang. Ada 2 cara quasi-abolute pitch bekerja, yaitu sebagai berikut.
  • True pitch/instrument-specific absolute pitch, dimana seseorang familiar dengan timbre nada dari instrumen tertentu dan menggunakannya sebagai patokan. Contohnya, clarinet yang memiliki tone color yang berbeda pada tiap nadanya, sehingga klarinetis akan lebih mudah mengingat nada untuk menjadikannya patokan.
  • Heightened tonal memory (HTM), keadaan disaat kita sangat sering mendengar suatu lagu dan secara tidak langsung kita hafal nada dasarnya dengan tepat, lalu menggunakannya sebagai patokan. Sebagai contoh, kita menggunakan lagu Ardhito Pramono “Fine Today” untuk mengingat nada C, lagu The Beatles “Hey Jude” untuk mengingat nada E, dan seterusnya. Peristiwa ini disebut Levitin Effect.

 

RELATIVE PITCH

Relative pitch adalah kategori terakhir, dimana seseorang mampu mengidentifikasi not dengan tepat setelah diberi referensi not sebelumnya. Dengan satu referensi not saja, seorang relative pitch mampu mengidentifikasi not lain, interval, progresi akor, dan relasinya. Sebagai contoh, setelah seorang relative pitch diberi nada C sebagai referensi, maka ia mampu mencari dan menyanyikan nada F dengan tepat. Jika diperdengarkan progresi akor secara langsung, mereka mungkin tidak mampu menyebutkan nama setiap not dengan benar, tetapi mereka dapat menyebutkan progresinya (contohnya progresi I-V-vi-IV-I). Akan tetapi, jika seorang relative pitch terlebih dahulu diperdengarkan nada C sebagai referensi notnya, mereka mampu mencari dan mengidentifikasi anggota not dari akor. Ada beberapa cara untuk melatih relative pitch, yaitu sebagai berikut.

  • Menyanyikan tangga nada secara berurutan dan kemudian diacak.
  • Membunyikan satu not referensi di instrumen, lalu menyanyikan  nada lain dengan interval satu, dua, tiga, dan seterusnya.
  • Menyanyikan not-not yang merupakan anggota dari suatu akor (broken chord).
  •  Mengingat nada dasar dari suatu lagu yang sering dinyanyikan dan menjadikannya patokan untuk menemukan not lain (menggunakan cara kerja quasi-absolute pitch lalu menerapkannya ke dalam relative pitch).

 

Sekian informasi dan tips yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat buat teman-teman ya!

 

Referensi:

Adam Neely on YouTube – Why you DON’T want Perfect Pitch.

https://www.liveabout.com/what-is-perfect-pitch-723911

edomidas.com


Minggu, 08 Agustus 2021

Harus Lewati 10.000 Jam Dulu, Baru Jago Main Alat Musik

Menurut Malcolm Gladwell di dalam bukunya “Outliners” : “untuk menjadi ahli, seseorang perlu melakukan kegiatan yang ditekuninya itu selama 10.000 jam”, Gladwell mencontohkan Bill Gates sudah coding 10.000 jam sebelum akhirnya melahirkan Microsoft, dan The Beatles sudah manggung 10.000 jam di bar-bar kecil sebelum akhirnya terkenal. Sepuluh ribu jam itu, kalau dikonversi pada kegiatan 5 jam/per hari, maka kita membutuhkan 2 ribu hari. Kalau dijadikan tahun ( seminggu 5 hari, 1 tahun=260  hari), hasilnya adalah 7,7 tahun.

Gimana , dah mau nyerah sekarang? 

No! Jangan down duluan ya,tentu ada yang namanya proses untuk 10.000 jam itu, faktanya ada sebuah riset untuk memulai hal baru ,keahlian baru termasuk bermain alat musik misal gitar , untuk bermain beberapa chord dasar , basic struming, dll, rata rata hanya perlu 20 jam yang konsisten kok, itu sudah sangat bisa untuk mengiringi lagu lebih dari 50 lagu, coba googling “73 Songs You Can Play With The Same For Chord” ada kok daftar lagu hanya dengan 4 chord, dari yang tidak bisa sama sekali, dengan modal kurang lebih 20 jam dan bisa beberapa chord, bisa mengiringi lagu lebih dari 50 lagu,kelihatan keren bukan? Tapi tentu yang dikatakan “Jago”, ahli, dan mungkin seperti pemain musik idola kita, atau menang kompetisi tertentu dan yang pasti tiap orang berbeda beda, tapi pertama tama sebelum ngomongin jago kita harus mau mulai dulu, ingat karena seorang ahli di suatu bidang pasti pernah menjadi seorang amatir di masa awal ia memulainya. 


Sebenarnya hukum 10.000 jam ini tidak serta merta dan banyak faktor dan miskonsepsi di dalamnya seperti yang kita tahu ada faktor bakat juga dalam kesuksesan pemain musik, musikalitas, faktor fisik dan motorik, latihan dengan efektif seperti yang ada di artikel sebelumnya tentang tips tips latihan yang efektif Sudah Latihan Hari ini? , Sudah Rajin Latihan Piano Tapi kok Gini-gini Aja?, dan juga yang tidak kalah pentingnya faktor kesehatan, karena percuma kan kita latihan 8 jam sehari demi mencapai 10.000 jam tapi itu malah membuat cidera dan tidak bisa bermain alat musik dengan baik lagi.


Walaupun tidak tahu derajat kebenaran dari hukum ini, aku suka spiritnya bahwa keberhasilan adalah buah ketekunan dan kerja keras, bukan sebuah hal datang dengan tiba-tiba dan bisa diperoleh secara instan. Bahkan pada orang-orang yang berbakat sekalipun, keahliannya baru akan berkilau setelah diasah dengan proses yang tak sebentar itu.

 


Picture by @alxstls Unpash


Sabtu, 07 Agustus 2021

3 Hal Penting yang Harus Dipahami untuk Memulai Belajar Mixing Audio

 

Darimana Saya Harus Memulai Belajar Mixing-Mastering?

Ngobrolin tentang kerumitan mixing audio memang nggak akan ada habisnya. Belajar dari video tutorial, ikut berbagai seminar, diskusi dengan banyak audio engineer, hasilnya tetap nggak paham. Nah, kalau kalian pernah ngalamin seperti ini, kalian nggak sendirian kok. Sama seperti ilmu lainnya, kemampuan meracik audio (mixing) memerlukan proses yang cukup panjang, kesabaran, ketelitian, dan kegigihan untuk terus berlatih. Kalau sebelumnya kita sudah ngebahas  audio mixing secara teknis pada artikel Belajar Audio Mixing - Penempatan EQ Sebelum atau Sesudah Compressor, Mana yang Benar?Belajar Mixing Audio - Mengenal Audio Dynamic Processing, Compressor, dan GateBelajar Mixing Audio - Mengenal Dimension & Time Based Processing (Delay, Reverb, Modulation), Belajar Mixing Audio kali ini Tim Fisella bakal ngebagiin tips dalam belajar mixing audio.

Kamis, 05 Agustus 2021

Kapok Menjemur Biola, Ternyata...

Kapok Menjemur Biola, Ternyata... - Gita Seisoria - Blog Fisella
                                                       

Panas yang dihasilkan oleh sinar matahari memang memiliki beberapa manfaat yang bahkan sangat membantu dimasa pandemi seperti ini. Dengan berjemur, kabarnya dapat menambah Vitamin D serta membantu sel-sel kekebalan tubuh lebih aktif melawan benda asing yang masuk ke tubuh termasuk virus corona ( dilansir dari kompas.com ) . Saya sempat terlintas apakah benar panas yang dihasilkan oleh sinar matahari juga memberikan manfaat bagi biola saya. Karena saya sempat mendengar tips tersebut dengan menyarankan menjemur biola dengan rutin.

Senin, 02 Agustus 2021

Sudah Rajin Latihan Piano Tapi kok Gini-gini Aja?

 

Sebagai pemain piano, latihan adalah suatu rutinitas yang wajib dilakukan. Seperti pisau yang perlu diasah agar semakin tajam, begitu juga dengan kemampuan dalam bermusik. Setiap orang memiliki durasi latihan masing-masing, ada yang 1 jam sehari, 5 jam sehari, dan bahkan ada lho yang 8 jam sehari! Kalau kamu sudah rajin latihan tapi merasa tidak berkembang dan stuck disitu-situ aja, jangan-jangan ada yang salah dengan cara latihanmu. Sebenarnya gimana sih cara latihan piano yang efektif? Yuk kita bahas!

Jumat, 25 Juni 2021

Pentingnya Referensi dalam Mixing-Mastering

Pentingnya Referensi dalam Mixing-Mastering peter de vries guitar fisella
 
Pembicaraan tentang mixing dan mastering sepertinya tidak akan selesai untuk dibahas dalam semalam. Jika kemarin saya sudah membahas teknis-teknis dasar dalam belajar mixing mastering pada artikel Belajar Mixing Audio - Mengenal Audio Dynamic Processing, Compressor, dan GateBelajar Mixing Audio - Mengenal Dimension & Time Based Processing (Delay, Reverb, Modulation)Belajar Mixing Audio - Mengenal Frequency Range dan Equalizer, dan Pengertian Sample Rate dan Bit Depth dalam Perekaman Audio Digital, kali ini saya hanya akan memberikan sebuah tips mixing-mastering berupa opini yang patut dipertimbangkan. Topik kali ini tentang sepenting apakah referensi dalam kegiatan mixing-mastering.

Kamis, 17 Juni 2021

Violin “Skincare” : Cintai Alatmu, Ingat Dia Tiap Hari


Violin " Skincare " : Cintai Alatmu, Ingat Dia Tiap Hari - Gita Seisoria - Blog Fisella


Aloha sahabat fisella, kalian tentunya sudah tidak asing dengan istilah “skincare”. Tidak hanya kamu dan saya yang memerlukan serangkaian skincare untuk merawat wajah supaya terhindar dari berbagai macam masalah kulit mulai dari jerawat,kerutan dan sejenisnya, biola juga punya “skincare” mereka sendiri loh, supaya terhindar dari masalah lapisan kayu yang mengelupas misalnya sampai lem kayu yang lepas dan masih ada beberapa masalah lainnya. Simak serangkaian violin “skincare” berikut ini ya supaya alatmu glowing ;

Violin " Skincare " : Cintai Alatmu, Ingat Dia Tiap Hari - Gita Seisoria - Blog Fisella


  • “Keringatmu Musuhku”. 
Anggap saja kalimat di atas merupakan pernyataan biola kepada para pemiliknya. Keringat memiliki kandungan garam (natrium) yang memungkinkan merusak bagian tertentu pada biola jika penanganannya tidak tepat. Bagian yang sering terkontaminasi keringat seperti chinrest, tailpiece, fingerboard ( pada body biola ) ; screw, pad, frog, hair bow ( bagian bow biola ). Oleh karena itu, sangat dianjurkan membersihkannya dengan kain lap yang lembut setelah menggunakan instrumen kalian baik biola maupun instrumen lain yang bahan dasarnya didominasi oleh kayu. Karena jika tidak dibiasakan, keringat justru akan mengurangi umur instrumen karena lem yang lepas sampai senar mengelupas yang berujung merusak lapisan fingerboard. Di sisi lain hal ini juga mempertimbangkan dari segi kebersihan instrumen supaya nantinya tidak malah mengiritasi leher pemain biola.

Violin " Skincare " : Cintai Alatmu, Ingat Dia Tiap Hari - Gita Seisoria - Blog Fisella


  • Debu Rosin 
Musuh biola selanjutnya adalah debu rosin. Rosin merupakan salah satu perlengkapan yang penting bagi violinist. Andaikan saja debu ini adalah debu atau polusi kendaraan yang menumpuk di wajah kita dan menimbulkan jerawat. Hal ini sama halnya dengan debu rosin yang menempel pada tubuh biola maupun bow. Karena sifat rosin yang lengket, debu yang dihasilkan pada saat memainkan instrumen akan menempel di lapisan kayu biola khususnya area bridge dan stick bow. Jika dibiarkan dan jarang dibersihkan, debu tersebut akan menumpuk dengan warna yang lebih gelap dan terlihat kotor. Beberapa pemain menyarankan untuk membersihkannya dengan violin polish. Solusi lain seperti menggunakan minyak telon bisa menjadi alternatif. Diamkan minyak di bagian tertentu kemudian lap dengan lembut, seketika debu akan bersih. 
*Catatan 
¹jangan menggosok debu biola dengan paksa karena akan merusak lapisan kayu biola.
²jangan memberikan rosin terlalu banyak pada hair bow karena justru akan mempercepat rontoknya hair bow

Violin " Skincare " : Cintai Alatmu, Ingat Dia Tiap Hari - Gita Seisoria - Blog Fisella


  • Letakkan biola pada suhu ruangan yang stabil
Jika cuaca sedang tidak stabil seperti terlalu panas atau terlalu dingin, pastikan biola berada di ruangan yang hangat atau suhu ruangan yang stabil. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pemuaian yang sering terjadi jika biola dibawa ke dalam ruangan dengan suhu yang mendadak berbeda. Sebagai contoh saya pernah suatu waktu mengeluarkan biola di suhu ruangan ber-AC yang memang cukup dingin. Biola yang sebelumnya berada di dalam case dengan suhu hangat secara tiba-tiba semua senar kendor. Contoh lainnya yaitu cuaca sedang panas dan biola saya pun tiba-tiba kendor atau bahkan putus. Oleh sebab itu pastikan biolamu nyaman dengan lingkungannya ya.

Violin " Skincare " : Cintai Alatmu, Ingat Dia Tiap Hari - Gita Seisoria - Blog Fisella


  • Alat Juga Butuh Istirahat
Biolamu juga butuh istirahat sama seperti kita. Jika sudah selesai digunakan letakkan instrumenmu di tempat yang aman atau bisa dimasukkan ke dalam case. Memang tidak perlu mengendorkan semua senar, biola cukup dengan mengendorkan hair bow dan melepas shoulder rest ( jika menggunakan ). Mengendorkan hair bow berfungsi agar stick bow tidak mudah bengkok. Hal ini terjadi pada bow saya sebelumnya ditambah hair bow menjadi lebih sering rontok karena saya jarang memperhatikan hal – hal kecil seperti itu. Oleh karena itu coba pahami instrumenmu dan sayangi mereka seperti menyayangi diri kalian sendiri ya!


Minggu, 30 Mei 2021

Mau belajar lagu Jazz standard apakah harus pakai Real Book?

 



Mungkin kita pernah bertanya “lagu jazz standard itu yang mana si? Apakah lagu-lagu sekarang yang terdengar jazz , itu adalah jazz standard?” jawabannya adalah, lagu jazz standard itu sendiri biasanya mengacu kepada lagu populer, soundtrack film, dance music, broadway music yang di tulis sebelum tahun 1940an dan sering dimainkan oleh musisi jazz dengan versi progresi chord yang baru, dan karena itu juga ada sebuah buku yang berisikan kumpulan lagu  yang biasa digunakan acuan untuk bermain musik jazz standard yang ada di club jazz atau di tempat jam session, ya buku itu adalah real book.

Real book adalah buku kumpulan lagu untuk jazz standard, yang awal mulanya di buat oleh mahasiswa Berklee College of Music di tahun 1970an,yang sebenarnya dibuat secara ilegal karena tidak ada perizinan kepada pihak pembuat lagu, nama real book berasal dari buku sebelumnya yaitu fake book, yang dinamakan demikian karena hanya berisi garis besar potongan musik/tema lagu secara kasar, tidak ada intro, tidak ada outro dan aransemen, kata “fake” ini maksudnya supaya musisi medapatkan informasi dasar dari buku itu lalu “fake it” atau memalsukannya yang artinya memainkan dengan versinya sendiri.



Gambar tersebut adalah salah satu contoh lagu dari real book berjudul Someday My Prince Will Come, lagu ini sangat terkenal karena lagu ini adalah salah satu lagu dari soundtrack film Snow White and the Seven Dwarfs (1937), tentu awalnya ini bukan lagu jazz, lalu para musisi jazz yaitu Miles Davis, Bill Evans, Oscar Peterson mengenalkan lagu ini kembali dengan idiom jazz, progresi jazz, dan mengaransemen ulang.

Untuk belajar lagu jazz standard pendekatannya akan berbeda dengan belajar lagu klasik atau yang lain, karena untuk memainkan lagu jazz standard tidak bisa mengandalkan sheet music atau real book sepenuhnya, saran saya untuk mempelajari lagu jazz standard adalah mencari refrensi minimal 3 versi, yang pertama versi aslinya  untuk mendapatkan mood lagunya seperti apa, apa yang di sampaikan dalam liriknya (jika lagu vokal), lalu 2 versi yang terkenal  yang dibawakan oleh musisi jazz yang mempopulerkan lagi lagu tersebut. Setelah kita sudah familiar dengan lagu jazz standard tersebut, kita mencoba untuk mengulik dan mencari chord progresion di lagu tersebut, lalu kita bisa mencocokannya dengan versi real book untuk perbandingan, yang terakhir dengan kita sudah memiliki banyak versi dan “informasi” dari lagu tersebut, dari melodi, dan pergerakan chordnya , kita bisa mencoba bermain dengan versi kita sendiri. Jadi belajar lagu jazz standard apakah harus pakai real book? Menurut saya perlu karena memang yang di anggap lagu jazz standard itu lagu yang mengacu kepada real book, meskipun real book tidak bisa di percaya 100% di dalamnya, namun banyak “informasi”  penting yang bisa kita dapatkan dari lagu tersebut di dalam real book.

Berikut adalah link untuk mendownload real book Download Real Book Gratis


Refrensi:
https://officialrealbook.com

Picture by @ucaslexander Unpash